Bali Juara! Wellness Tourism Diprediksi Menggila di 2026

Apakah Bali benar-benar akan menjadi destinasi utama wellness tourism di Asia Tenggara? Bagaimana peran pemerintah dan investor asing dalam membangun infrastruktur ini? Apa peluang bisnis yang terbuka bagi pengusaha lokal maupun internasional?

Mediahariini.com – Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan rencana besar untuk menjadikan Bali sebagai pusat wisata kesehatan (wellness tourism) yang mampu menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri. Dalam rapat koordinasi nasional percepatan pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas, Jumat (27/11/2020), Erick menyebut bahwa pemerintah memiliki tanah seluas 49 hektare di Sanur, Bali, yang akan dijadikan fasilitas kesehatan berstandar dunia. “Jadi sesuai Omnibus Law sendiri kita punya tanah di Bali ada 49 ha. Ini kita ingin upgrade jadi fasilitas tourism dan kemarin responnya sangat bagus dari jepang dari Mitsui,” ujarnya (Kompas, 27 November 2020).

Mitsui Healthcare, salah satu perusahaan kesehatan ternama dari Jepang, telah menunjukkan ketertarikan untuk menggarap lahan tersebut. Perusahaan ini dikenal memiliki saham di banyak rumah sakit kelas dunia di Asia Tenggara. Menurut Erick, pihak Jepang tidak hanya tertarik pada infrastruktur kesehatan, tetapi juga ingin menciptakan merek kesehatan lokal yang bertaraf global. “Saya bilang saya tidak mau merek Singapura atau Malaysia, kita ingin merek kita sendiri, tapi world class,” tambahnya (Kompas, 27 November 2020).

Pengembangan wellness tourism di Bali bukan hanya sebatas proyek pemerintah. Tren ini sudah mulai menarik minat investor dan pengusaha lokal. Menurut data dari Asosiasi Pengusaha Wisata Kesehatan Indonesia (APWKI), permintaan untuk layanan kesehatan seperti spa, yoga, dan detoksifikasi meningkat hingga 30% per tahun. “Bali sudah menjadi destinasi utama untuk wellness tourism karena alamnya yang indah dan budaya spiritual yang kental,” kata Ketua APWKI, Ibu Siti Aminah (Liputan6, 5 Mei 2025).

Selain itu, beberapa kawasan seperti Ubud, Canggu, Sidemen, dan Tegallalang telah menjadi pusat kegiatan wellness. Di Ubud, misalnya, The Yoga Barn menjadi tempat favorit bagi praktisi yoga dari berbagai belahan dunia. “Kami menawarkan berbagai program seperti yoga, meditasi, dan retret detox yang disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung,” ujar pemilik The Yoga Barn, Ibu Rina (Detik Travel, 12 April 2025).

Dengan pertumbuhan pesat ini, peluang bisnis di bidang wellness tourism semakin terbuka. Investor asing dan lokal bisa memanfaatkan tren ini dengan membangun properti yang dilengkapi fasilitas kesehatan, spa, dan aktivitas wellness. “Properti yang menawarkan layanan kesehatan dan relaksasi memiliki nilai jual tinggi, terutama di kawasan wisata,” kata pakar properti Bali, Bapak Arif Wibowo (Property Times, 20 Mei 2025).

Daftar Sumber Resmi/Kutipan:
1. Kompas (27 November 2020) – Menteri BUMN Erick Thohir
2. Liputan6 (5 Mei 2025) – Ketua APWKI, Ibu Siti Aminah
3. Detik Travel (12 April 2025) – Pemilik The Yoga Barn, Ibu Rina
4. Property Times (20 Mei 2025) – Pakar Properti Bali, Bapak Arif Wibowo

Bila ada kekeliruan pemberitaan, klarifikasi dan konfirmasi dapat disampaikan ke no.WA: Contact: +6285136056172 (an.Frontdesk MediaHariIni.com) atau klik link ini untuk pesan langsung https://mediahariini.com/wa

BaliJuara #WellnessTourism #ErickThohir #MitsuiHealthcare #WisataKesehatan #Bali2026 #InvestasiBali #YogaBali #SpaBali #RetretKesehatan #Ubud #Canggu #Sidemen #Tegallalang #PariwisataBali #DestinasiWisata #BaliWellness #TourismIndonesia #InvestasiProperti #BaliEconomy #WellnessTravel #BaliHealthTourism #BaliFuture #BaliGrowth #Bali2026Trend

Pos terkait