Investor Gojek-Grab Terpaksa Jual Rugi: Mengapa Saham Teknologi Sedang Tumbang?

Apa yang terjadi dengan saham Gojek dan Grab? Apakah investor teknologi sedang mengalami kerugian besar? Bagaimana nasib perusahaan raksasa ini di tengah krisis pasar?

Mediahariini.com – Dalam beberapa bulan terakhir, pasar modal Indonesia digemparkan oleh kejatuhan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab. Investor besar seperti BlackRock Inc. dan JPMorgan Chase & Co. yang sebelumnya memborong saham GOTO kini terlihat berlarian untuk menjual rugi. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan mendalam tentang stabilitas bisnis teknologi di Indonesia. “Kita harus lebih waspada terhadap fluktuasi pasar,” ujar seorang analis pasar dari Bloomberg (18 Maret 2025).

Pengamat ekonomi menyebut bahwa penurunan harga saham GOTO dan Grab tidak lepas dari ketidakpastian terkait rencana merger antara kedua perusahaan. Meskipun wacana tersebut telah beredar sejak Februari 2020, hingga kini belum ada kepastian resmi. Kementerian Perhubungan Dudy Purwaghandi bahkan menyatakan pihaknya tidak akan ikut campur dalam proses akuisisi, karena itu adalah kegiatan bisnis murni.

Sementara itu, investor lokal juga mulai merasa khawatir. Menurut data Bloomberg, pada akhir perdagangan Selasa (11/11/2025), saham GOTO ditutup menguat di level Rp 67 per saham, namun net buy asing hanya mencapai Rp 122,50 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa minat investor asing mulai menurun.

“Kombinasi antara GOTO dan Grab akan menguntungkan pemegang saham utama seperti SoftBank Group, karena potensi laba dari Grab dapat menutupi kerugian di GOTO,” tulis Ari Jahja dari Macquarie Capital Indonesia dalam risetnya (10/11/2025). Namun, hal ini justru membuat para investor kecil semakin gelisah, karena mereka tidak bisa mengikuti langkah investor besar.








Menurut Nafan Aji Gusta dari Mirae Asset Sekuritas, pergerakan harga saham GOTO telah merefleksikan isu merger yang beredar belakangan ini. “Sebenarnya para pelaku pasar juga menantikan proses merger itu seperti apa,” ujarnya (10/11/2025). Namun, ketidakpastian ini justru memperparah ketakutan para investor kecil.

Selain itu, kebijakan pemerintah yang tidak jelas juga menjadi faktor utama. Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi mengonfirmasi rencana merger, tetapi tidak memberikan detail jelas tentang peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantar (BPI Danantara). “Kira-kira begitu akan melibatkan Danantara,” katanya (7/11/2025). Namun, hal ini justru memicu spekulasi yang tidak jelas arahnya.









Dalam situasi ini, banyak investor kecil memilih untuk menjual saham mereka agar tidak mengalami kerugian lebih besar. “Kita harus lebih waspada terhadap fluktuasi pasar,” ujar seorang analis pasar dari Bloomberg (18 Maret 2025). Namun, bagi mereka yang masih percaya pada masa depan teknologi, harapan masih ada.

Kondisi ini juga menunjukkan betapa rentannya pasar modal Indonesia terhadap isu-isu yang belum pasti. Investor besar seperti BlackRock dan JPMorgan mungkin memiliki sumber daya untuk menangani volatilitas, tetapi investor kecil sering kali tidak siap menghadapi risiko ini.








Secara keseluruhan, kejatuhan saham Gojek dan Grab menunjukkan betapa pentingnya kejelasan dan transparansi dalam proses bisnis. Ketidakpastian terkait merger tidak hanya merugikan investor, tetapi juga mengganggu stabilitas pasar. Semoga, dalam waktu dekat, pihak terkait dapat memberikan jawaban yang jelas dan memastikan kepentingan semua pihak.

Daftar Sumber Resmi/Kutipan:

Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi (Institusi: Kementerian Perhubungan) – Kontan.co.id – 19 Mei 2025

Bloomberg (Laporan tentang due diligence Grab) – 18 Maret 2025

Ari Jahja (Head of Research Macquarie Capital Indonesia, Institusi: Macquarie Capital Indonesia) – Riset Macquarie Capital Indonesia – 10 November 2025

Nafan Aji Gusta (Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Institusi: Mirae Asset Sekuritas) – Wawancara dengan Kontan.co.id – 10 November 2025

Prasetyo Hadi (Menteri Sekretariat Negara, Institusi: Istana Kepresidenan) – Konferensi Pers Istana – 7 November 2025

Bila ada kekeliruan pemberitaan, klarifikasi dan konfirmasi dapat disampaikan ke no.WA: Contact: +6285136056172 (an.Frontdesk MediaHariIni.com) atau klik link ini untuk pesan langsung https://mediahariini.com/wa

Gojek #Grab #SahamTeknologi #InvestorRugi #MergerGrabGojek #BursaEfekIndonesia #BlackRock #JPMorgan #KontanCoId #Bloomberg #InvestorKecewa #Pasarmodal #KrisisPasar #PerdaganganSaham #KepemilikanSaham #PerekonomianIndonesia #MenteriPerhubungan #KementerianSekretariatNegara #MarketAnalyst #EkonomiDigital #InvestorTeknologi

Pos terkait