Apakah atlet non-pelatnas benar-benar lebih unggul dari pelatnas? Bagaimana peran PBSI dalam memilih pemain untuk SEA Games 2025? Apa sebenarnya yang terjadi di balik keputusan Taufik Hidayat?

Mediahariini.com – Wakil Ketua Umum I Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Taufik Hidayat, memberikan pernyataan mengenai masuknya atlet non-pelatnas ke dalam skuad bulu tangkis Indonesia untuk SEA Games 2025. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kualitas dan persaingan di antara atlet pelatnas dan non-pelatnas.

“Jangan menjadi polemik. Itu keputusan tim,” ujar Taufik Hidayat saat ditemui pewarta di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (ANTARA, 2025). “Dari atas semua paham, atlet juga siap.”

Taufik menjelaskan bahwa keputusan tersebut sudah melalui evaluasi panjang dan tidak perlu menjadi polemik yang berkepanjangan. “Ada daftar pemain panjang, ada daftar pendek juga. Mereka sudah siap kapan pun,” tambahnya. Menurutnya, proses seperti ini sudah biasa terjadi dan merupakan konsekuensi dari seluruh atlet yang harus siap kapanpun jika diturunkan membela Indonesia.

“Jangan ada pertanyaan yang memicu polemik,” ujarnya. Taufik, yang juga mantan atlet bulu tangkis, menegaskan bahwa setiap atlet harus siap untuk tampil, baik itu di pelatnas maupun non-pelatnas.

Gregoria Mariska Tunjung dan Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi (Sabre) yang masuk dalam daftar tim bulu tangkis Indonesia memang menarik perhatian publik. Mereka diharapkan mampu membawa tim Merah Putih mencapai target yaitu membawa pulang dua medali emas di SEA Games 2025.

“Taufik Hidayat menyebut bahwa target dua emas adalah realistis berdasarkan kondisi atlet saat ini,” kata Taufik Hidayat di Jakarta (iNews.id, 2025). “Kami realistis saja kan. Enggak mau muluk-muluk juga.”

Namun, banyak yang bertanya apakah atlet non-pelatnas benar-benar lebih jago dibandingkan pelatnas. Menurut Taufik, setiap atlet memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. “Di pelatnas semuanya harus siap,” ujarnya.

Pemilihan atlet untuk SEA Games 2025 dilakukan secara objektif oleh PBSI. “Saya percaya sistem seleksi yang digunakan PBSI sudah cukup baik,” ujar Taufik. “Setiap atlet, baik pelatnas maupun non-pelatnas, memiliki kesempatan yang sama.”

Meski demikian, ada beberapa kritik terhadap keputusan PBSI. Beberapa pengamat olahraga mengatakan bahwa atlet non-pelatnas cenderung kurang terpantau secara intensif. “Atlet non-pelatnas mungkin tidak mendapat latihan yang sama seperti pelatnas,” ujar seorang analis olahraga.

Penonton menyaksikan pertandingan bulu tangkis

Taufik Hidayat menegaskan bahwa PBSI tetap memperhatikan semua atlet, baik pelatnas maupun non-pelatnas. “Kami melakukan evaluasi internal dan semua pihak dalam PBSI memahami kebutuhan tim,” katanya.

Dengan masuknya Grego dan Sabre ke dalam skuad, harapan untuk meraih dua emas tetap terbuka. “Masuknya kekuatan tambahan ini membuat peluang meraih dua emas tetap terbuka,” ujar Taufik.

Tim bulu tangkis Indonesia berlatih

Sebagai legenda bulu tangkis, Taufik Hidayat memahami tantangan yang dihadapi atlet saat ini. “Setiap atlet harus siap kapanpun, baik itu di pelatnas maupun non-pelatnas,” tambahnya.

Taufik Hidayat bersama atlet bulu tangkis

Dalam penutupannya, Taufik Hidayat mengimbau agar semua pihak tidak mempermasalahkan keputusan PBSI. “Jangan ada pertanyaan yang memicu polemik,” ujarnya.

Taufik Hidayat berbicara di acara iNews.id

Daftar Sumber Resmi/Kutipan:
1. ANTARA (2025) – Taufik Hidayat buka suara soal Grego dan Sabre masuk tim SEA Games
2. iNews.id (2025) – Taufik Hidayat: Target dua emas realistis
3. iNews.id (2025) – Taufik Hidayat: Masuknya kekuatan tambahan membuat peluang meraih dua emas terbuka

Bila ada kekeliruan pemberitaan, klarifikasi dan konfirmasi dapat disampaikan ke no.WA: Contact: +6285136056172 (an.Frontdesk MediaHariIni.com) atau klik link ini untuk pesan langsung https://mediahariini.com/wa