Bahlil Puji Program Makan Gratis Depan Prabowo, Ini Sinyal Kuat Bakal Ada Reshuffle Kabinet?

Apakah reshuffle kabinet segera terjadi setelah Bahlil memuji program makan gratis di depan Prabowo? Bagaimana kemungkinan perubahan kabinet akan berdampak pada pemerintahan? Apakah ini tanda kuat adanya perombakan yang mendekati akhir masa jabatan?

Mediahariini.com – Staf Khusus Presiden, Bahlil Lahadalia, secara langsung memuji program makan gratis yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat hadir dalam acara tertentu. Pujian ini disampaikan di depan Prabowo Subianto, menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan adanya perombakan kabinet. “Program makan gratis ini sangat baik dan bisa menjadi contoh nyata dari kebijakan yang pro rakyat,” ujar Bahlil Lahadalia, seperti dikutip dari Liputan6.com (1) pada 3 Juni 2025.

Pernyataan Bahlil Lahadalia tersebut menunjukkan bahwa ia sedang dalam posisi strategis untuk memberikan dukungan terhadap inisiatif pemerintah. Namun, pengamatan politik menyebutkan bahwa langkah ini bisa menjadi sinyal kuat adanya reshuffle kabinet. Sebelumnya, beberapa kali terjadi perubahan komposisi kabinet dalam masa jabatan presiden, termasuk pada periode 2014-2019. Hal ini ditegaskan oleh Staf Khusus Presiden Johan Budi Sapto Pribowo, yang menyatakan bahwa penentuan menteri sepenuhnya hak prerogatif presiden (2).

Ketika Bahlil Lahadalia memuji program makan gratis di depan Prabowo, hal ini menunjukkan adanya koordinasi antara dua tokoh penting di pemerintahan. Menurut analisis dari Tempo (3), perubahan kabinet sering kali dilakukan sebagai bentuk strategi politik untuk menjaga stabilitas dan efektivitas pemerintahan. Dalam konteks ini, reshuffle bisa menjadi langkah untuk memperkuat koalisi atau menghadapi tantangan di masa depan.

“Reshuffle bukan hanya tentang perubahan nama-nama, tapi juga tentang pergeseran arah kebijakan,” kata Herdiansyah Hamzah, pakar hukum tata negara, dalam wawancaranya dengan Tempo (4). Ia menegaskan bahwa reshuffle yang dilakukan Jokowi sering kali memiliki nuansa politik, terutama jika dilakukan di akhir masa jabatan.

Selain itu, menurut Yusuf Wibisono dari Direktur Next Policy, reshuffle bisa memicu sentimen negatif dari pasar jika menteri baru mengambil kebijakan kontroversial. “Kebijakan kontroversial di akhir periode kekuasaan Presiden Jokowi berpotensi menimbulkan ketidakpercayaan dan sentimen negatif dari pasar,” katanya (5).

Di tengah spekulasi ini, Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), membuka kemungkinan bahwa Presiden Prabowo akan melakukan reshuffle. Namun, ia menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan presiden (6). Dengan demikian, meski ada indikasi kuat, reshuffle kabinet masih menjadi isu yang belum pasti.

Daftar Sumber Resmi/Kutipan:
Liputan6.com (1) – 3 Juni 2025
Tempo (2) – 19 Agustus 2024
Tempo (3) – 19 Agustus 2024
Tempo (4) – 19 Agustus 2024
Tempo (5) – 19 Agustus 2024
Liputan6.com (6) – 3 Juni 2025

Bila ada kekeliruan pemberitaan, klarifikasi dan konfirmasi dapat disampaikan ke no.WA: Contact: +6285136056172 (an.Frontdesk MediaHariIni.com) atau klik link ini untuk pesan langsung https://mediahariini.com/wa

BahlilPujiMakanGratis #Prabowo #ReshuffleKabinet #Jokowi #PresidenJokowi #KabinetJokowi #Kemendagri #BKPM #Investasi #Energi #SumberDayaMineral #PolitikIndonesia #Pemerintahan #PerubahanKabinet #KritikReshuffle #PasarModal #KepalaNegara #Kepemimpinan #Pembangunan #KesejahteraanRakyat #EkonomiNasional #KebijakanPublik #ReformasiKabinet #Pemilu2024 #KementerianEnergi #KementerianInvestasi #MakanGratis #ProgramRakyat #DuniaPolitik #KeberlanjutanPemerintahan

Pos terkait