Kapolri Perintahkan Tembak Mati Bandar Narkoba yang Melawan Petugas: Ini Fakta Terbaru

Apa yang terjadi dengan kebijakan tegas Kapolri terhadap narkoba? Apakah benar ada bandar narkoba yang ditembak mati? Bagaimana reaksi masyarakat dan lembaga terkait?

Mediahariini.com – “Kami bertekad berantas dan ambil tindak tegas ke bandar utama. Lebih spesifik adalah peringatan kami ke bandar luar negeri. Karena jelas mereka menganggap Indonesia pasar utama,” kata Kapolri Jendral Tito Karnavian dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (20/7). Pernyataan ini menjadi sorotan publik setelah Kapolri menegaskan bahwa pihaknya akan menembak mati bandar narkoba yang melawan petugas.

Operasi Escobar II yang digelar oleh Polri mencatat sejumlah besar penangkapan tersangka narkoba. Dalam 10 hari sejak operasi dimulai, Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Polri berhasil menangkap 1.532 tersangka dan menerbitkan 1.010 laporan polisi. “Sesuai arahan Bapak Presiden, dalam pelaksanaan rapat terbatas bulan September 2023, ada tiga hal yang menjadi penekanan beliau terkait peredaran narkoba di Indonesia,” ujar Irjen Asep Edi Suheri dalam konferensi pers pengungkapan peredaran gelap narkoba operasi Escobar II, Selasa (3/10/2023).

Pernyataan Kapolri Jendral Tito Karnavian mengenai ancaman tembak mati untuk bandar narkoba bukan sekadar ancaman kosong. Ia menyebut penangkapan dan penggagalan upaya penyelundupan sabu sebanyak satu ton di Anyer, Banten sebagai bukti bahwa Indonesia kini menjadi pasar baru bagi jaringan narkoba internasional. “Mereka (bandar) cari pasar baru dan salah satunya Indonesia,” ujar Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotik Nasional (BNN) Inspektur Jenderal Arman Depari. “Sindikat juga bergeser ke sungai Mekong. Sumbernya di Myanmar, Thailand dan Laos,” tambahnya.

Dalam konteks yang lebih luas, Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur mengapresiasi langkah Polri dalam memerangi narkoba. “Bagus sekali, kita sangat apresiasi kepolisian atas keberhasilannya dalam operasi pemberantasan narkoba yang sangat membahayakan masyarakat Indonesia. Operasi ini harus terus-menerus dilakukan dan didukung oleh semua pihak untuk menyelamatkan anak bangsa dari bahaya penyalahgunaan narkoba,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (8/10/2023).

Selain itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, juga mengingatkan jajarannya tentang pengedaran narkoba dari dalam lapas atau rutan. “Sudah 300 lebih bandar yang dihukum mati dan hukuman seumur hidup yang sudah kami pindahkan ke Nusakambangan,” katanya di kantor Kementerian Imipas, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/3/2025). Ia menegaskan bahwa pemindahan narapidana yang berisiko tinggi akan terus dilakukan.

Kebijakan tegas Kapolri terhadap bandar narkoba yang melawan petugas menunjukkan komitmen serius dalam memerangi peredaran narkoba. “Kami akan mengejar dengan peralatan senjata,” tegas Arman Depari. Langkah-langkah ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk tokoh agama dan lembaga pemerintah.

Daftar Sumber Resmi/Kutipan:
1. Kapolri Jendral Tito Karnavian (Institusi: Polda Metro Jaya) – Media Tempo – 20 Juli 2023
2. Irjen Asep Edi Suheri (Institusi: Satgas Penanggulangan Narkoba Polri) – Konferensi Pers – 3 Oktober 2023
3. Gus Fahrur (Institusi: PBNU) – Wartawan – 8 Oktober 2023
4. Menteri Agus Andrianto (Institusi: Kementerian Imipas) – Wawancara – 11 Maret 2025
5. Deputi BNN Arman Depari (Institusi: BNN) – Konferensi Pers – 20 Juli 2023

Bila ada kekeliruan pemberitaan, klarifikasi dan konfirmasi dapat disampaikan ke no.WA: Contact: +6285136056172 (an.Frontdesk MediaHariIni.com) atau klik link ini untuk pesan langsung https://mediahariini.com/wa

Kapolri #TembakMatibandarNarkoba #OperasiEscobarII #PemberantasanNarkoba #PresidenJokowi #Polri #BNN #Narkoba #Kriminalitas #Indonesia #TitoKarnavian #Nusakambangan #PenangkapanNarkoba #PerangNarkoba #LembagaPemerintah #TokohAgama #Kepolisian #PenyalahgunaanNarkoba #PencegahanNarkoba #BandarNarkoba #KejahatanNarkoba

Pos terkait