Apa alasan Sabrina Carpenter marah dan mengapa ini menjadi isu hangat? Apakah kebijakan Gedung Putih terhadap seni dan musik bisa dianggap tidak etis? Bagaimana reaksi publik terhadap tindakan ini?
Mediahariini.com – Penyanyi pop ternama Sabrina Carpenter, 26 tahun, secara langsung menyampaikan protes keras setelah lagu “Juno” miliknya digunakan tanpa izin oleh Gedung Putih dalam sebuah video yang menampilkan tindakan penangkapan oleh Departemen Imigrasi dan Bea Cukai (ICE). Dalam unggahan di X, Sabrina menyebut video tersebut “jahat dan memuakkan”, serta memperingatkan bahwa musiknya jangan pernah digunakan untuk mendukung agenda tidak manusiawi. “Do not ever involve me or my music to benefit your inhumane agenda,” tulisnya. (Sabrina Carpenter, X, 2 Desember 2025)
“Do not ever involve me or my music to benefit your inhumane agenda.”
Gedung Putih merespons dengan cepat melalui pernyataan dari Deputy Press Secretary Abigail Jackson. Ia menunjuk lirik lagu lain Sabrina, “Manchild”, sebagai dasar tanggapannya. “Here’s a Short n’ Sweet message for Sabrina Carpenter: we won’t apologize for deporting dangerous criminal illegal murderers, rapists, and pedophiles from our country,” ujar Jackson. (Abigail Jackson, White House, USA TODAY, 2 Desember 2025)
Penggunaan lagu Sabrina dalam konteks politik bukanlah pertama kalinya. Sebelumnya, Olivia Rodrigo juga menyampaikan protes serupa setelah lagu “all-american bitch” miliknya digunakan oleh Departemen Keamanan Nasional (DHS) untuk kampanye pengusiran imigran ilegal. Rodrigo mengecam tindakan tersebut sebagai “rasial dan penuh kebencian”. (Olivia Rodrigo, Billboard & Rolling Stone, November 2025)
“We won’t apologize for deporting dangerous criminal illegal murderers, rapists, and pedophiles from our country.”
Ketegangan antara seniman dan pemerintah semakin memanas seiring munculnya isu penggunaan teknologi AI dalam industri musik. Contohnya, penyanyi legendaris Celine Dion mengkritik penggunaan suaranya yang disalahgunakan oleh AI. Ia menyatakan bahwa rekaman yang menggunakan suaranya tanpa izin adalah ilegal dan palsu. (Celine Dion, Media Sosial, 10 Maret 2025)
Selain itu, banyak musisi lain seperti Brian May dari Queen dan Paul McCartney juga menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap potensi kerusakan kreativitas akibat penggunaan AI yang tidak terkendali. Mereka khawatir hal ini akan merusak hak cipta dan nilai seni. (Brian May, Paul McCartney, Berita Musik, 2025)
Peristiwa ini menunjukkan bahwa seniman kini semakin sadar akan pentingnya kontrol atas karya mereka. Mereka tidak hanya ingin dikenal, tetapi juga ingin menjaga integritas dan makna dari karya yang mereka ciptakan. Dengan adanya protes seperti ini, masyarakat mulai lebih waspada terhadap cara pemerintah dan lembaga lain memanfaatkan seni untuk tujuan politik atau propaganda.
Penutup
Isu penggunaan lagu Sabrina Carpenter oleh Gedung Putih telah memicu debat luas tentang etika dan hak seniman. Ini menunjukkan bahwa seni tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi alat komunikasi yang kuat. Dengan meningkatnya kesadaran akan hak cipta dan integritas karya, seniman dan publik bersama-sama berjuang untuk menjaga nilai-nilai kebebasan ekspresi dan keadilan dalam dunia seni.
Daftar Sumber Resmi/Kutipan:
1. Sabrina Carpenter, X, 2 Desember 2025
2. Abigail Jackson, White House, USA TODAY, 2 Desember 2025
3. Olivia Rodrigo, Billboard & Rolling Stone, November 2025
4. Celine Dion, Media Sosial, 10 Maret 2025
5. Brian May, Paul McCartney, Berita Musik, 2025
Bila ada kekeliruan pemberitaan, klarifikasi dan konfirmasi dapat disampaikan ke no.WA: Contact: +6285136056172 (an.Frontdesk MediaHariIni.com) atau klik link ini untuk pesan langsung https://mediahariini.com/wa
SabrinaCarpenter #WhiteHouse #Juno #OliviaRodrigo #Deportasi #PolitikMusik #ArtisProtes #AI #CelineDion #BrianMay #PaulMcCartney #HakCipta #EtikaSeni #MusikDanPolitik #KontenPalsu #KeprihatinanSeniman #PenggunaanLagu #KritikPemerintah #KreasiSeni #KesadaranPublik #TeknologiAI #MasaDepanMusik #KebebasanEkspresi #KeadilanSeni #SindiranBiden #KontroversiMusik #PemiluDanSeni #PolitikDanHiburan #PeranSeniman #HargaDiriSeniman
