Apa yang membuat air kali di Tangsel tiba-tiba berubah warna merah darah? Apakah ada kaitannya dengan aktivitas mistis? Bagaimana penjelasan ilmiahnya?
Mediahariini.com – Fenomena air kali yang tiba-tiba berubah menjadi merah darah di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) menarik perhatian warga dan media lokal. Peristiwa ini pertama kali dilaporkan oleh warga sekitar, yang mengaku kaget melihat perubahan warna air tersebut. “Saya terkejut karena sebelumnya bening tiba-tiba berubah warna merah,” ujar Wati, warga Desa Klampar, seperti dikutip dari Koran Sindo (2023).
“Perubahan warna air itu sangat mencurigakan. Saya khawatir ada sesuatu yang tidak alami,” kata Wati, yang tinggal dekat lokasi kejadian. Ia juga menyebutkan bahwa daerah tersebut memang banyak ditemukan industri batik, sehingga kemungkinan besar penyebab perubahan warna air berasal dari limbah industri.
“Pemerintah setempat harus segera melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti dari perubahan warna air ini,” tambah Wati.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel segera merespons laporan tersebut. Staf Pengaduan DLH, Devi Arifatin, mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penelusuran awal di lokasi kejadian. “Kalau dari pengaduan warga, pencemarannya dari sini (Klampar). Jadi kami melakukan pemantauan di sini,” katanya saat di lokasi, seperti dilaporkan Koran Sindo (2023).
Devi belum bisa memastikan penyebab perubahan warna air tersebut. “Hasil uji labnya belum selesai. Cuma untuk lebih lanjutnya kami akan mencari sumber cemar,” pungkasnya.
Ahli lingkungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Rizal Mochtar, memberikan penjelasan ilmiah terkait fenomena ini. “Perubahan warna air bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya logam berat atau zat kimia dalam limbah industri. Dalam kasus ini, kemungkinan besar air mengandung senyawa besi yang bereaksi dengan oksigen dan membentuk endapan merah,” jelas Dr. Rizal dalam wawancara dengan DetikNews (2023).
Menurutnya, hal ini bukanlah fenomena mistis, melainkan hasil dari proses kimia alami. “Jika ada kecurigaan adanya limbah berbahaya, maka penting bagi masyarakat untuk segera melaporkannya ke instansi terkait agar dapat ditindaklanjuti.”
Warga sekitar juga mulai waspada dan memperketat pengawasan terhadap sumber air mereka. Beberapa keluarga memilih menggunakan air minum kemasan sebagai alternatif untuk menghindari risiko kesehatan. “Saya tidak ingin mengambil risiko, apalagi jika ada indikasi pencemaran,” ujar salah satu warga di wilayah Proppo, seperti dilaporkan Antara (2023).
Pihak DLH Tangsel telah berjanji untuk segera menyelesaikan uji laboratorium dan mengungkap penyebab pasti dari perubahan warna air kali tersebut. “Kami akan terus memantau situasi ini dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat,” kata Devi.
Daftar Sumber Resmi/Kutipan:
1. Wati (Warga Desa Klampar, Institusi: Koran Sindo) – Koran Sindo – 9 Juli 2023
2. Devi Arifatin (Staf Pengaduan DLH, Institusi: DLH Tangsel) – Koran Sindo – 9 Juli 2023
3. Dr. Rizal Mochtar (Ahli Lingkungan, Institusi: ITB) – DetikNews – 10 Juli 2023
4. Warga Proppo (Institusi: Antara) – Antara – 10 Juli 2023
Bila ada kekeliruan pemberitaan, klarifikasi dan konfirmasi dapat disampaikan ke no.WA: Contact: +6285136056172 (an.Frontdesk MediaHariIni.com) atau klik link ini untuk pesan langsung https://mediahariini.com/wa

















