Keju: Makanan Bergizi yang Bisa Dikonsumsi Setiap Hari
Keju sering dianggap sebagai makanan yang harus dihindari saat menjalani pola hidup sehat. Namun, jika dipilih dengan tepat, keju justru bisa menjadi sumber gizi penting bagi tubuh. Produk olahan susu ini mengandung protein, kalsium, fosfor, dan berbagai vitamin yang membantu menjaga kekuatan tulang serta fungsi otot dan saraf.
Ahli gizi sepakat bahwa keju dapat dinikmati setiap hari selama memperhatikan jenis dan porsinya agar asupan kalori, lemak, dan natrium tetap terkendali. Ukuran sajian keju umumnya sekitar satu ons atau setara empat dadu kecil, sehingga rasa tetap didapat tanpa membuat kalori melonjak.
Berikut adalah tujuh jenis keju yang sering direkomendasikan karena nilai gizinya lebih seimbang dan mudah dikombinasikan dengan menu harian:
-
Cottage Cheese
Cottage cheese menempati posisi teratas karena kandungan proteinnya tinggi dan tersedia dalam opsi rendah lemak yang ramah untuk diet. Dalam satu cangkir cottage cheese rendah lemak, tubuh memperoleh protein dalam jumlah besar serta kalsium yang mendukung kepadatan tulang. Perhatikan kandungan natrium pada produk ini dan pilih varian rendah garam agar tekanan darah tetap terjaga. -
Parmesan
Parmesan dikenal dengan rasa gurih tajam yang membuat masakan lebih sedap walau digunakan sedikit saja. Keju keras ini lebih rendah laktosa sehingga relatif lebih nyaman bagi beberapa orang yang sensitif terhadap produk susu. Parmesan juga kaya kalsium, sehingga taburan tipisnya pada pasta atau sup sudah membantu mencukupi kebutuhan mineral harian. -
Feta
Feta memiliki tekstur lembut dan cita rasa segar yang cocok untuk salad atau hidangan Mediterania. Keju ini mengandung lemak jenuh lebih rendah dibanding beberapa keju keras, sehingga lebih ramah untuk jantung. Karena kandungan garamnya cukup tinggi, porsi feta sebaiknya tidak berlebihan dan diseimbangkan dengan sayuran segar. -
Keju Kambing
Keju kambing menawarkan aroma khas dan rasa yang kuat dalam berbagai bentuk, mulai dari lembut hingga keras. Kalorinya relatif lebih rendah dan rasa yang intens membuatnya cukup dipakai sedikit untuk memperkaya hidangan. Tambahkan pada salad, pasta, atau roti panggang untuk sensasi gurih tanpa perlu banyak lemak tambahan. -
Keju Swiss
Keju Swiss terkenal dengan lubang-lubang alaminya dan rasa ringan yang mudah disukai. Jenis ini menyimpan probiotik yang membantu kesehatan pencernaan karena proses pematangannya tidak melibatkan pemanasan ulang. Keju Swiss juga lebih rendah natrium dibanding banyak keju lain, sehingga aman dinikmati lebih sering. -
Mozzarella Rendah Lemak
Mozzarella rendah lemak menjadi favorit di dapur modern karena serbaguna dan teksturnya lembut. Keju ini cocok untuk pizza, sandwich, dan salad tanpa menambah terlalu banyak kalori. Kandungan kalsiumnya membantu menjaga kekuatan tulang, sementara rasa netralnya memudahkan dikombinasikan dengan berbagai bahan. -
Ricotta Rendah Lemak
Ricotta rendah lemak memiliki tekstur lembut dan rasa ringan yang pas untuk menu manis maupun gurih. Satu sendok ricotta dapat menambah protein tanpa membawa lemak jenuh berlebihan, sehingga sesuai untuk yang memantau kolesterol. Keju ini enak dipadukan dengan buah beri, roti gandum, atau pasta sebagai sumber energi yang lebih seimbang.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, keju bisa menjadi bagian dari pola makan sehat jika dipilih dengan bijak dan dikonsumsi sesuai kebutuhan. Utamakan jenis yang tinggi protein dan kalsium serta lebih rendah lemak jenuh dan garam untuk mendukung kesehatan jangka panjang. Dengan porsi yang tepat dan kombinasi menu seimbang, keju tetap bisa dinikmati setiap hari tanpa rasa khawatir.


















