Cara Mudah Memulai Kehidupan Sehat

AA1RRoqC

Pengalaman Pribadi dalam Menjaga Kesehatan

Saya Andry Lay, alumni SMA Tarakanita angkatan 2001. Dari kecil saya sudah terbiasa berolahraga, baik itu untuk menjaga kesehatan atau sekadar mengisi waktu luang bersama teman-teman. Awalnya olahraga hanya dilakukan agar tubuh tetap aktif dan berkeringat, tapi seiring bertambahnya usia, kesibukan membuat aktivitas ini mulai terabaikan.

Selama masa kuliah, kesempatan untuk berolahraga semakin berkurang karena tugas dan jadwal yang padat. Setelah lulus dan memasuki dunia kerja, kondisi ini semakin memburuk. Waktu yang tersisa hampir seluruhnya digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan di kantor. Saat itu, rasa malas (mager) sering muncul, dan sulit bagi saya untuk berolahraga sendiri maupun bersama teman-teman. Kesibukan pekerjaan dan tanggung jawab rumah tangga membuat komunitas olahraga semakin jarang terbentuk.

Namun, seiring berjalannya waktu, saya merasa kebugaran tubuh menurun. Ini menjadi awal munculnya niat untuk kembali berolahraga. Saya menyadari bahwa semakin tua, semakin butuh olahraga untuk menjaga kesehatan. Berikut beberapa tips yang saya bagikan berdasarkan pengalaman pribadi:

Tips Memulai Olahraga

  1. Niat dan Keberanian

    Mulailah dengan niat yang kuat dan berani. Jangan hanya berpikir, tapi lakukanlah. Bagi pemula seperti saya dulu, jogging adalah langkah awal. Saya biasanya melakukan ini setiap Sabtu atau Minggu, bahkan bisa ditambah saat hari libur. Aktivitas lama seperti bermain bola mini soccer juga bisa menjadi alternatif, sekaligus menjaga silaturahmi dengan teman-teman.

  2. Kondisi Tubuh yang Sehat

    Perhatikan kondisi fisik Anda. Lakukan secara bertahap, baik dalam durasi, jarak, atau kecepatan. Jangan memaksakan diri untuk langsung menjadi pelari profesional. Tapi perlahan pasti akan ada kemajuan.

  3. Ikut Event Olahraga

    Coba ikuti event-event kecil seperti fun run atau lari 5 km. Dari sini, kita bisa belajar cara lari yang benar dan bertemu dengan orang-orang yang lebih berpengalaman. Biasanya, ketika ikut event, kita akan berlari bersama ratusan bahkan ribuan orang. Semangat ini bisa meningkatkan motivasi. Bahkan jika kalah dari orang tua, itu bisa menjadi dorongan untuk melanjutkan.

  4. Jaga Pola Makan dan Istirahat

    Pola makan dan istirahat sangat penting untuk menjaga keseimbangan tubuh. Jika memungkinkan, konsultasikan dengan dokter tentang jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda.

  5. Rutinitas Olahraga

    Jadikan olahraga sebagai rutinitas, bukan hanya saat ada waktu. Rutinitas akan membantu menjaga kestabilan otot dan fungsi jantung. Minimal seminggu sekali, tapi jika bisa tambah dua hingga tiga kali dalam seminggu. Ingat, olahraga bukan untuk prestasi, tapi untuk menjaga kesehatan.

Pengalaman Pribadi dalam Olahraga

Sekarang saya berusia 42 tahun, dan saya merasa lebih fit dibanding waktu saya masih 41 tahun. Bahkan jauh lebih fit dibanding saat saya masih SMA. Ini membuktikan bahwa tubuh kita sangat hebat jika dikelola dengan baik.

Saya sempat giat bersepeda selama masa pandemi, tapi akhirnya kembali pada olahraga lari. Personal record saya dalam lari mencapai 178 km di Mont Blanc, mengelilingi pegunungan Alpen dari Prancis, Swiss, dan Italia. Untuk marathon 42,2 km, saya berhasil mencatatkan waktu 3 jam 23 menit di Tokyo Marathon. Di Indonesia, saya juga pernah lari 24 jam di sekitar Danau Toba, Sumatera.

Tentu tidak semua orang harus sampai sejauh itu. Tapi minimal, kita harus melakukan cardio untuk menjaga kesehatan jantung dan membakar lemak. Minimal 10.000 langkah sehari, entah itu berlari atau berjalan kaki. Dengan begitu, kita bisa lebih sehat dan bebas makan apa saja sebagai hadiahnya.

Sekian pengalaman saya, semoga bermanfaat. Salam sehat!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *