Kebijakan Pembatasan Angkutan Barang Menjelang Libur Natal dan Tahun Baru
Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, pemerintah telah menetapkan kebijakan pembatasan operasional angkutan barang di sejumlah ruas jalan tol maupun non-tol. Kebijakan ini dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Korlantas Polri, dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Tujuan utamanya adalah mencegah kemacetan dan menjaga keselamatan lalu lintas mengingat meningkatnya volume kendaraan pada masa liburan akhir tahun.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, menjelaskan bahwa pengaturan ini diterbitkan untuk memastikan kelancaran dan keselamatan berkendara. Ia menyatakan bahwa periode libur Natal dan Tahun Baru diprediksi akan terjadi peningkatan pergerakan masyarakat, khususnya pada tanggal 20 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan agar aspek keselamatan dan kelancaran di jalan dapat terjamin.
Jadwal Pembatasan Angkutan Barang di Jalan Tol
Pembatasan kendaraan angkutan barang di ruas jalan tol diberlakukan selama beberapa periode berikut:
- 19 Desember 2025 – 20 Desember 2025: Pukul 00.00 sampai 24.00 waktu setempat.
- 23 Desember 2024 – 28 Desember 2025: Pukul 00.00 sampai 24.00 waktu setempat.
- 2 Januari 2026 – 4 Januari 2026: Pukul 00.00 sampai 24.00 waktu setempat.
Ruas jalan tol yang dibatasi meliputi:
- Lampung dan Sumatera Selatan: Bakauheni-Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung – Palembang.
- DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Merak.
- DKI Jakarta: Prof. DR. Ir. Sedyatmo, Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan Dalam Kota Jakarta.
- DKI Jakarta dan Jawa Barat: Jakarta – Bogor – Ciawi; Ciawi – Cigombong – Cibadak; Bekasi – Cawang – Kampung Melayu; dan Jakarta – Cikampek.
- Jawa Barat: Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi; Cikampek – Palimanan – Kanci – Pejagan; Jakarta – Cikampek II Selatan segmen Sadang – Bojongmangu (Fungsional), Cileunyi – Sumedang – Dawuan; dan Bogor Ring Road (BORR).
- Jawa Tengah: Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang; Krapyak – Jatingaleh, (Semarang); Jatingaleh – Srondol, (Semarang); Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang); Semarang – Solo – Ngawi; Semarang – Demak; dan Yogyakarta – Solo segmen Kartasura – Klaten – Prambanan.
- Jawa Timur: Surabaya – Gempol; Gempol – Pandaan – Malang; Surabaya – Gresik; Gempol – Pasuruan – Probolinggo; Probolinggo – Banyuwangi segmen SS Gending – Paiton (Fungsional).
Jadwal Pembatasan Angkutan Barang di Jalan Non-Tol
Sementara itu, pembatasan operasional angkutan barang di ruas jalan non-tol berlaku selama:
- 19 Desember 2025 – 20 Desember 2025: Pukul 00.00 sampai 22.00 waktu setempat.
- 23 Desember 2025 – 28 Desember 2025: Pukul 05.00 – 22.00 waktu setempat.
- 2 Januari 2026 – 4 Januari 2026: Pukul 05.00 hingga 22.00 waktu setempat.
Ruas jalan non-tol yang dibatasi mencakup:
- Sumatera Utara: Bts. Provinsi Aceh – Tanjung Pura – Stabat – Binjai – Medan – Lubuk Pakam – Sei Rampah; Sei Rampah – Tebing Tinggi – Lima Puluh – Kisaran – Aek Kanopan – Rantauprapat – Kota Pinang – Bts Riau; Medan – Berastagi; dan Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea.
- Riau: Bts. Sumatera Utara/Riau – Pekanbaru – Bts. Riau/Jambi; dan Pekanbaru – Bangkinang – Bts. Riau/Sumatera Barat.
- Jambi dan Sumatera Barat: Jambi – Tebo – Dharmasraya – Padang; Padang – Bukit Tinggi – Bts. Riau/Sumatera Barat; dan Bts. Riau/Jambi – Jambi – Bts. Jambi/Sumsel.
- Jambi – Sumatera Selatan – Lampung: Bts. Jambi/Sumsel – Palembang – Bts. Sumsel/ Lampung – Bujung Tenuk – Bandar Lampung – Bakauheni; dan Bts. Jambi/Sumsel – Palembang – Bts. Sumsel/Lampung – Bujung Tenuk – Sukadana – Bakauheni.
- DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Serang – Cilegon – Merak.
- Banten: Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer – Labuhan; Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto; dan Serang – Pandeglang – Labuhan.
- DKI Jakarta – Jawa Barat: Jakarta – Bekasi – Cikampek – Pamanukan – Cirebon.
- Jawa Barat: Bandung – Nagreg – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar; Nagreg – Kadungora – Leles – Garut; Bandung – Sumedang – Majalengka – Cirebon; Bogor – Ciawi – Sukabumi – Cianjur – Bandung; Padalarang – Gadog – Bangkong – Cimahi; Karawang – Subang – Indramayu – Cirebon; Sukabumi – Pelabuhan Ratu – Jampang – Cianjur – Garut – Tasikmalaya – Pangandaran – Banjar; dan Subang – Lembang – Bandung.
- Jawa Barat – Jawa Tengah: Cirebon – Brebes.
- Jawa Tengah: Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang – Demak; Tegal – Purwokerto; Bawen – Magelang – Yogyakarta; dan Solo – Klaten – Yogyakarta.
- Jawa Tengah – Jawa Timur: Solo – Ngawi.
- Yogyakarta: Yogyakarta – Wates; Yogyakarta – Sleman – Magelang; Yogyakarta – Wonosari; dan Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendeles).
- Jawa Timur: Pandaan – Malang; Probolinggo – Lumajang; Madiun – Caruban – Jombang; dan Banyuwangi – Jember.
- Bali: Denpasar – Gilimanuk.
Kendaraan yang Diizinkan Beroperasi
Beberapa jenis kendaraan angkutan barang diberi pengecualian dari pembatasan, yaitu:
- Kendaraan yang mengangkut BBM/BBG.
- Hantaran uang.
- Hewan dan pakan ternak.
- Pupuk.
- Penanganan bencana alam.
- Sepeda motor gratis.
- Barang pokok.
Namun, kendaraan tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan yang diterbitkan oleh pemilik barang. Surat muatan tersebut harus berisi keterangan tentang jenis barang, tujuan, serta nama dan alamat pemilik barang. Surat muatan juga harus ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang.
Manajemen Operasional Situasional
Apabila terjadi perubahan arus lalu lintas secara situasional, pihak kepolisian dapat melaksanakan manajemen operasional berupa diskresi petugas kepolisian.
Jenis Kendaraan yang Dibatasi
Pembatasan kendaraan angkutan barang berlaku untuk mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, kereta gandengan, serta mobil barang yang mengangkut hasil galian, hasil tambang, dan bahan bangunan.



















