Istri Kritik Fitnah, Bupati Aceh Selatan Jawab Santai Soal Umrah Saat Banjir

AA1RPxnu 2

Reaksi Istri Bupati Aceh Selatan yang Viral Karena Pergi Umrah Saat Banjir

Pergi umrah saat bencana banjir melanda daerahnya membuat Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, menjadi sorotan publik. Foto-foto yang menunjukkan dirinya bersama istri di depan Kakbah memicu kritik dan perdebatan di media sosial. Namun, istri Mirwan, Nafisah Mirwan, memberikan reaksi yang membela suaminya.

Dalam unggahan Instagram Story @devinafisahmirwan.official pada Jumat (5/12/2025), Nafisah mengunggah sebuah capture percakapan chat. Dalam percakapan tersebut, seseorang menyebut banyak fitnah yang dituduhkan kepada Mirwan. “Qadarullah banyak kali fitnah orang-orang tentang beliau kak yaa.. Semoga pahala mengalir terus kepada bapak bupati..” ujar salah satu pihak dalam percakapan itu.

Pesan itu kemudian dibalas dengan pesan yang lebih tegas: “Yang nggak suka dan nggak tahu masalahnya emang suka goreng-goreng berita. Tapi Allah angkat derajatnya jika niat beliau tulus untuk amanah dan tanggung jawabnya.” Meskipun tidak diketahui pasti antara siapa percakapan ini terjadi, Nafisah hanya mengunggahnya sebagai pembelaan untuk sang suami.

Klarifikasi Bupati Aceh Selatan

Mirwan menyatakan bahwa ia telah turun langsung mengecek kondisi masyarakat terdampak banjir sebelum berangkat. Ia menyebut telah meninjau pengungsian dan memimpin rapat koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Sebelum saya berangkat, saya sudah turun langsung mengecek kondisi masyarakat terdampak banjir dan memastikan seluruh OPD bekerja sesuai alur komando. Dari hasil koordinasi, situasi saat itu terkendali sehingga saya dapat menunaikan nazar saya untuk melaksanakan ibadah umrah,” ungkap Mirwan.

Ia menegaskan bahwa keberangkatannya ke Mekkah merupakan nazar pribadi yang telah lama ia rencanakan. Sementara soal surat izin pergi yang ditolak Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem), disebutnya baru diterima ketika ia sudah berada di tanah suci. “Surat dari Gubernur Aceh saya ketahui setelah saya berada di Tanah Suci. Informasi dari daerah juga terlambat diterima karena jaringan telekomunikasi dan listrik di Aceh Selatan sempat padam akibat gangguan listrik di Aceh. Inilah yang menyebabkan adanya miskomunikasi,” jelas Mirwan.

Ia memastikan bahwa penanganan banjir tetap berlangsung efektif melalui komando posko utama dan OPD terkait. “Saya akan segera kembali ke tanah air pada 6 Desember 2025, dan insya Allah pada hari Minggu sudah tiba kembali di Aceh,” ujarnya.

Pemkab Aceh Selatan Buka Suara

Kabag Prokopim Pemkab Aceh Selatan, Denny Herry Safputra, menyampaikan bahwa keberangkatan Bupati beserta istri ke Tanah Suci setelah melihat kondisi wilayah Aceh Selatan yang dinilai sudah stabil. “Tentunya setelah melihat situasi dan kondisi wilayah Aceh Selatan umumnya yang sudah stabil, terutama debit air yang sudah surut di permukiman warga pada wilayah Bakongan Raya dan Trumon Raya,” kata Denny saat dikonfirmasi awak media, Jumat (5/12/2025).

Denny menyebutkan, tidak benar Bupati meninggalkan Aceh Selatan saat banjir masih melanda. “Narasi Bupati meninggalkan rakyatnya ketika bencana banjir melanda, kami sampaikan hal ini tidak tepat.” Menurut Denny, Bupati dan istri sebelum berangkat telah beberapa kali mengunjungi dan menyambangi beberapa lokasi terdampak, seperti wilayah Trumon Raya dan Bakongan Raya.

Bahkan, kata dia, Bupati turun langsung dengan mengantarkan logistik ke wilayah terdampak dan memastikan masyarakat mendapatkan perhatian. “Bantuan dari pemerintah langsung tanpa kurang suatu apa pun,” ucapnya.

Mualem Sempat Melarang

Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem marah karena mengetahui Bupati Aceh Selatan Mirwan MS tetap memaksa berangkat ibadah umrah, di tengah bencana banjir yang melanda daerahnya. Mualem mengaku sebelumnya sudah melarang Mirwan untuk tidak berangkat umrah terlebih dahulu. Namun larangan tersebut tidak diindahkan.

“Tidak saya teken (izin perjalanan luar negeri), walaupun Mendagri yang teken ya udah itu terserah sama dia. Tapi kami tidak teken, untuk sementara waktu jangan pergi. Dia pergi juga terserah,” tegas Mualem.

Penegasan itu disampaikan Mualem kepada wartawan dalam wawancara di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Jumat (5/12/2025) sore. Terkait pelanggaran yang dilakukan oleh Bupati Aceh Selatan ini, Mualem menyerahkan sepenuhnya kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Sebab, Mualem menekankan tidak menandatangani izin tersebut.

“Apa Mendagri nanti kasih sanksinya apa,” katanya.

Jawaban Santai Mirwan Umrah Saat Banjir

Dalam keterangan pers yang diterima wartawan pada Sabtu (6/12/2025), dia mengaku akan segera pulang ke Indonesia. Berdasarkan jadwal yang disampaikan, kata dia, dia akan kembali ke Indonesia pada Sabtu (6/12/2025). Jika sesuai rencana, ia sudah berada di Aceh Selatan pada Minggu (7/12/2025).

“Saya akan segera kembali ke Tanah Air pada 6 Desember 2025, dan insyaAllah pada hari Minggu sudah tiba kembali di Aceh.”

Meskipun sedang berada di luar negeri, namun, dia mengklaim, pemerintah daerah terus bekerja untuk memastikan penanganan dan pemulihan pascabencana berjalan lancar. Sebelum berangkat, dia sudah turun langsung mengecek kondisi masyarakat terdampak banjir dan memastikan seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) bekerja sesuai alur komando. Dari hasil koordinasi, situasi saat itu terkendali.

“Sehingga saya dapat menunaikan nazar saya untuk melaksanakan ibadah umrah,” jelas Mirwan.

Dia memastikan penanganan banjir tetap berlangsung efektif di bawah pengawasan komando posko dan OPD terkait.

Plt Sekretaris Daerah Aceh Selatan, Diva Samudra Putra, mengungkapkan keberangkatan Mirwan MS dan istri menuju tanah suci, dilakukan setelah meninjau kondisi wilayahnya pasca-banjir menerjang. Diva mengatakan, sebelum berangkat umrah, Mirwan telah meninjau Aceh Selatan dan memastikan situasi sudah stabil.

Atas hal itu, Diva membantah narasi yang mengatakan Mirwan meninggalkan warganya di tengah bencana banjir. “Terkait dengan narasi yang menyatakan Bupati meninggalkan rakyatnya ketika bencana banjir melanda kami sampaikan hal ini tidak tepat.” Bupati beserta Istri sebelum berangkat telah beberapa kali mengunjungi dan menyambangi beberapa lokasi terdampak, seperti wilayah Trumon Raya dan Bakongan Raya,” jelas Diva, Jumat, masih dari Serambinews.com.

Lebih lanjut, Diva mengatakan Mirwan bahkan turun tangan mengantarkan logistik ke wilayah terdampak. Mirwan, kata Diva, juga telah memerintahkan Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) untuk bergerak cepat menangani banjir.

“Bapak Bupati juga turut berhadir bersama jajaran Forkopimda untuk menyalurkan bantuan logistik ke lokasi pengungsian di beberapa titik lokasi wilayah Trumon Raya,” tutur dia. “Jadi tidak benar narasi yang menyebutkan Bupati meninggalkan masyarakat dalam kondisi tidak tertangani,” imbuhnya.

Mendagri Tito Telepon dan Suruh Pulang

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta Bupati Aceh Selatan Mirwan segera kembali ke Tanah Air setelah keberangkatannya ke Arab Saudi untuk menjalani ibadah umrah menuai kontroversi. Menurut Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Benni Irwan, Tito telah menghubungi Bupati Aceh Selatan melalui sambungan telepon.

“Pak Menteri langsung menghubungi Bupati dan meminta agar segera kembali ke Tanah Air. Tentu perlu ada proses teknis seperti pemesanan tiket, tapi intinya perintahnya adalah segera pulang,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).

AA1RRmYj

Setelah Bupati Aceh Selatan pulang ke tanah air, pihak Kemendagri akan mempertimbangkan menjatuhkan sanksi kepada Mirwan setelah ia kembali. Pemeriksaan akan dilakukan untuk memastikan apakah keberangkatan tersebut sesuai aturan.

“Kasus ini akan ditindaklanjuti sesuai aturan. Bisa saja setelah kembali beliau dipanggil untuk dimintai klarifikasi. Hasil pemeriksaan yang akan menentukan bentuk sanksi bila ada,” tambahnya.

Bupati Aceh Selatan Berangkat Tanpa Izin

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memastikan Bupati Aceh Selatan itu berangkat tanpa izin. “Yang bersangkutan tidak ada izin (pergi umrah)” ungkap Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, Jumat (5/12/2025), dilansir Kompas.com.

Sebagai tindak lanjut, Kemendagri akan mengirim Inspektur Khusus (Irsus) Ke Aceh untuk mengecek soal Mirwan. “Kemendagri akan mengirimkan Irsus besok (hari ini) ke Aceh. Kita lihat hasil pemeriksaan nanti,” pungkasnya.

Gerindra Pecat dari Jabatan Ketua DPC

Gerindra mengambil langkah tegas terhadap kadernya, Mirwan MS, yang berangkat ibadah umrah saat wilayahnya dilanda bencana banjir. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Gerindra, Sugiono, mengatakan pihaknya telah memecat Mirwan dari jabatan Ketua DPC Aceh Selatan.

“Oleh karena itu DPP Gerindra memutuskan untuk memberhentikan yang bersangkutan sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan,” kata Sekjen DPP Gerindra Sugiono, Jumat.

Gerindra, lanjut Sugiono, sangat menyayangkan sikap Mirwan yang dianggap tidak mencerminkan sosok pemimpin. Terlebih, Gerindra menerima aduan mengenai sikap Mirwan, langsung dari masyarakat.

“Tadi saya dilaporkan mengenai bupati Aceh Selatan yang juga merupakan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Aceh Selatan. Sangat disayangkan sikap dan kepemimpinan yang bersangkutan,” tuturnya.

Sanksi Menanti

Bupati Aceh Selatan Mirwan menjadi sorotan setelah dikabarkan berada di Tanah Suci untuk menunaikan ibadah umrah di tengah kondisi wilayahnya yang sedang dilanda banjir dan longsor. Kepergian Mirwan ke luar negeri viral di media sosial karena dianggap tidak sejalan dengan situasi darurat yang sedang berlangsung.

Sebelum berangkat, Mirwan diketahui telah mengeluarkan Surat Pernyataan Ketidaksanggupan dalam penanganan tanggap darurat banjir dan longsor, yang diterbitkan pada 27 November 2025. Surat tersebut menandai bahwa Kabupaten Aceh Selatan membutuhkan dukungan penanganan dari pemerintah provinsi dan pusat.

Mirwan membantah dirinya tidak peduli terhadap kondisi warganya. Ia menyebutkan, keberangkatannya ke Tanah Suci merupakan pemenuhan nazar pribadi dan telah memastikan situasi terkendali sebelum berangkat. “Sebelum saya berangkat, saya sudah turun langsung mengecek kondisi masyarakat terdampak banjir dan memastikan seluruh OPD bekerja sesuai alur komando,” ucap Mirwan dalam keterangan tertulis.

“Dari hasil koordinasi, situasi saat itu terkendali sehingga saya dapat menunaikan nazar saya untuk melaksanakan ibadah umrah,” ujar dia menambahkan.

Kemendagri akan Memeriksa Mirwan

Benni menyampaikan keprihatinan Kemendagri atas keputusan Mirwan meninggalkan wilayahnya saat warga masih terdampak bencana. Ia menegaskan pentingnya kehadiran kepala daerah di tengah masyarakat ketika penanganan bencana masih berlangsung.

“Kita ketahui bersama, Kabupaten Aceh Selatan adalah salah satu wilayah di Provinsi Aceh yang terdampak bencana alam banjir dan tanah longsor,” ujar Benni.

Menurut dia, kehadiran kepala daerah sangat dibutuhkan untuk memastikan proses penanganan darurat dan pemulihan berjalan cepat. “Kehadiran dan keberadaan kepala daerah sangat dibutuhkan di tengah-tengah warga masyarakatnya,” tegasnya.

Kemendagri telah menugaskan tim dari Inspektorat Jenderal (Itjen) untuk melakukan pemeriksaan terhadap Mirwan setibanya kembali di Tanah Air. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan seluruh prosedur, kewenangan, dan ketentuan hukum dipatuhi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *