Kebangkitan Generasi Baru Marhaenis di Lampung Selatan: Lesty Putri Utami Pemimpin Perubahan DPC PDI

FB IMG 1643243028222

Lesty Putri Utami Terpilih sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Lampung Selatan

Terpilihnya Lesty Putri Utami sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Lampung Selatan periode 2025–2030 dalam Konfercab serentak menjadi momen penting bagi peta politik daerah. Kemenangan ini bukan sekadar rotasi jabatan, melainkan sinyal kuat bahwa partai tengah membuka babak baru: menguatkan regenerasi, menghidupkan kembali ideologi kerakyatan, dan mempersiapkan barisan Marhaen muda untuk memimpin perjuangan di Lampung.

Dalam dinamika politik yang semakin kompleks, kehadiran sosok yang mampu menggerakkan massa, memimpin struktur, sekaligus menegakkan ideologi Proklamator Bung Karno menjadi kebutuhan yang mutlak. Lesty tampil sebagai figur yang membawa harapan itu—perempuan muda yang tumbuh dari kultur perjuangan dan siap mengawal arah politik kerakyatan hingga akar rumput.

Perempuan Muda Jadi Motor Utama Gerakan Kerakyatan

PDI Perjuangan menegaskan kembali komitmennya terhadap kepemimpinan perempuan melalui terpilihnya Lesty. Partai ini telah lama melihat perempuan bukan sebagai pelengkap, tetapi sebagai penggerak utama perlawanan rakyat.

Lesty membawa karakter generasi baru: visioner, tegas, dan terbiasa bekerja di lapangan. Ia menjadi simbol bahwa perempuan muda tidak hanya hadir sebagai representasi, tetapi dapat menjadi komandan perjuangan yang mampu memimpin strategi besar partai.

Kelahiran dari Keluarga Pejuang: Politik yang Mengalir dalam Darah

Jejak perjuangan Lesty tidak hadir secara tiba-tiba. Ia tumbuh dari keluarga besar yang dikenal luas sebagai pendukung gerakan rakyat Lampung.

Ayahnya, Mukhlis Basri—mantan Bupati Lampung Barat dua periode dan kini Anggota DPR RI—adalah sosok yang kuat mengadvokasi petani dan desa. Pamannya, Parosil Mabsus, sebagai Bupati Lampung Barat, dikenal membawa kebijakan kerakyatan yang menyentuh langsung masyarakat.

Adiknya, Laras Tri Handayani, ikut menempuh jalur politik hingga mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Pringsewu. Sepupu-sepupunya, termasuk Ahmad Ali Akbar dan Tommy Ardi sebagai anggota DPRD Lampung Barat serta Irfan Mabsus sebagai kader muda PDI Perjuangan, mengokohkan posisi keluarga ini sebagai barisan inti gerakan politik rakyat di Lampung.

Dengan lingkungan politik yang begitu hidup, Lesty dibentuk dalam kultur ideologis yang kuat—mendengar aspirasi rakyat, bekerja untuk masyarakat kecil, dan mempertahankan garis perjuangan Marhaenisme.

Tiga Mandat Besar untuk DPC Lampung Selatan

Kemenangan aklamatif Lesty dalam Konfercab menjadi tanda bahwa struktur partai menginginkan energi baru. Ia mengemban tiga mandat besar yang akan menentukan arah partai lima tahun ke depan:

  1. Mengokohkan ideologi partai hingga ke ranting dan anak ranting, memperkuat disiplin kader, serta memastikan seluruh struktur bergerak dalam satu komando politik.
  2. Mengembalikan DPC sebagai rumah besar wong cilik—petani, buruh, nelayan, dan masyarakat kecil lainnya di Lampung Selatan.
  3. Membangun DPC modern yang responsif, inklusif, dan siap menghadapi pertarungan politik mendatang dengan mesin organisasi yang lebih agresif dan terstruktur.

Lesty hadir tidak hanya sebagai ketua, melainkan sebagai motor penggerak partai yang siap mempercepat langkah organisasi di tingkat kabupaten.

Gelombang Bangkitnya Kader Muda Marhaenis

Terpilihnya Lesty Putri Utami mempertegas gelombang baru dalam tubuh PDI Perjuangan Lampung: kebangkitan kader muda Marhaenis yang siap melanjutkan estafet perjuangan. Regenerasi tidak bisa dibendung, dan Lesty adalah representasi dari perubahan itu.

Figurnya membawa napas segar bagi partai, menghadirkan energi baru sekaligus menolak politik yang hanya dijalankan oleh elite. Ia menjadi gambaran masa depan PDI Perjuangan di Lampung—lebih dekat dengan rakyat, lebih berani, dan lebih progresif.

Dengan karakter kepemimpinannya, Lesty berpotensi menjadi tokoh penting dalam lembaran sejarah politik PDI Perjuangan Lampung. Perjalanannya ke depan akan menjadi cerita tentang bagaimana generasi muda mengambil peran utama dalam memperjuangkan nilai-nilai politik kerakyatan.

Lampung Selatan kini berdiri pada fase baru. Bersama Lesty Putri Utami, barisan wong cilik mendapatkan pemimpin muda yang siap berdiri paling depan, menggerakkan perjuangan rakyat, dan memperkuat fondasi ideologi Marhaenisme di tingkat lokal.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *