Mo Salah Meledak: 3 Laga Cadangan, Hubungan dengan Liverpool Retak, Siap Berpisah Minggu Depan

AA1RR2iq

Mohamed Salah Mengungkap Rasa Kecewa terhadap Liverpool

Mohamed Salah, pemain andalan Liverpool, mengungkapkan kekecewaannya terhadap klub yang telah ia bela selama tujuh tahun terakhir. Setelah tiga laga beruntun hanya menjadi cadangan, ia menuding klub dan pelatih Arne Slot menyia-nyiakan perannya.

Dalam wawancara dengan media, Salah menyatakan bahwa dirinya merasa “dikorbankan” oleh klub. Ia tidak percaya harus duduk di bangku cadangan selama 90 menit dalam tiga pertandingan terakhir. Hal ini merupakan hal baru bagi Salah, yang selama 53 pertandingan Premier League berturut-turut selalu menjadi starter.

Salah juga menyampaikan bahwa hubungannya dengan Arne Slot sudah tidak ada lagi. Ia mengaku tidak tahu alasan pasti, tetapi merasa bahwa seseorang tidak ingin ia tetap berada di klub. Ini membuatnya merasa dikhianati setelah klub memberikan janji-janji besar padanya musim panas lalu.

Ia bahkan memberi sinyal bahwa laga melawan Brighton mungkin akan menjadi penampilan terakhirnya di Anfield. Salah menyampaikan pesan kepada orang tua untuk hadir di pertandingan tersebut, baik ia tampil atau tidak. Ia ingin mengucapkan selamat tinggal kepada fans sebelum Piala Afrika dimulai.

Kritik terhadap Performa dan Persepsi Media

Salah juga membandingkan situasinya dengan dua striker ternama, Harry Kane dan Erling Haaland. Ia menyatakan bahwa meskipun Kane tidak mencetak gol dalam beberapa pertandingan, media tetap mendukungnya. Namun, saat ia dicadangkan, media justru menyalahkan dirinya.

“Saya suka Erling Haaland, tapi saya pencetak gol terbanyak Liga Primer saat ini,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa ia telah memberikan segalanya untuk klub, termasuk rekor gol terbanyak ketiga sepanjang sejarah Liverpool.

Meski begitu, Salah menegaskan bahwa masalah ini bukan tentang rekan setim. Para pemain mendukungnya, dan ia tahu betapa cintanya mereka. Masalah utamanya adalah hubungan dengan pelatih yang kini tidak lagi harmonis.

Dilema Liverpool dan Masa Depan Salah

Situasi ini menempatkan Liverpool dalam dilema besar. Salah adalah ikon global dan pemain yang memiliki banyak rekor. Namun, pernyataan terbuka seperti ini menunjukkan bahwa hubungan antara Salah dan klub bisa retak permanen.

Kini, semua mata tertuju pada laga melawan Brighton. Pertandingan ini bisa menjadi bab terakhir antara Mo Salah dan Anfield. Meskipun ia tidak menyesal atas kontrak barunya, ia merasa bahwa segalanya tidak berjalan sesuai rencana.

Salah tetap menjaga sikap profesional meskipun sedang menghadapi masa sulit. Ia berharap dapat meninggalkan klub dengan cara yang layak, baik ia tampil atau tidak di laga tersebut. Ia ingin mengucapkan terima kasih kepada fans dan rekan-rekannya.

Tantangan dan Harapan

Pengalaman ini menjadi tantangan besar bagi Salah. Ia harus menghadapi tekanan dari media, penggemar, dan klub. Namun, ia tetap menunjukkan rasa tanggung jawab dan kesetiaannya terhadap Liverpool.

Meski situasi ini penuh dengan ketidakpastian, Salah tetap berharap dapat menyelesaikan masa karier di klub yang telah ia cintai. Ia yakin bahwa semua yang telah ia lakukan untuk klub akan diingat oleh fans dan sejarah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *