Raickovic Kena Kritik! Rating Terendah Saat Persebaya Imbangi PSM

AA1RRji3

Persebaya Surabaya Berhasil Curi Poin di Kandang PSM Makassar

Pertandingan antara Persebaya Surabaya dan PSM Makassar berlangsung sangat sengit dan penuh drama. Meskipun akhirnya berakhir imbang 1-1, pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora B.J. Habibie pada Sabtu (6/12) menjadi sorotan utama karena aksi emosional dari salah satu pemain Persebaya, Milos Raickovic.

Persebaya Surabaya datang dengan ambisi untuk mencuri poin dari kandang PSM. Hasilnya, mereka berhasil membawa pulang satu angka dari laga ini. Namun, performa yang ditunjukkan oleh beberapa pemain, terutama Milos Raickovic, menjadi perhatian utama.

Drama Kartu Merah dan Emosi yang Tinggi

Pertandingan berjalan ketat sejak menit awal. Kedua tim saling menekan tanpa kompromi. Di akhir babak pertama, situasi memanas saat Milos Raickovic bersitegang dengan Akbar Tanjung dari PSM. Insiden tersebut berujung pada kartu kuning untuk Milos pada menit ke-87 setelah wasit menganggap aksinya terlalu berlebihan.

Sementara itu, Akbar Tanjung sempat diganjar kartu merah pada menit ke-90, tetapi kemudian dianulir setelah wasit meninjau VAR dan menggantinya dengan kartu kuning. Meski demikian, Akbar kembali melakukan pelanggaran dan menerima kartu kuning kedua di menit ke-90+6, sehingga harus meninggalkan lapangan. Hal ini membuat PSM bermain dengan 10 pemain hingga laga usai.

Performa Milos Raickovic yang Tidak Stabil

Milos Raickovic tampil tidak stabil sepanjang pertandingan. Emosinya sulit terkontrol, sehingga memengaruhi performanya di lapangan. Dalam laga ini, ia mendapat rating terendah di antara rekan-rekannya dengan nilai 6.1. Seharusnya, sebagai pengatur tempo, ia lebih banyak terlibat dalam duel emosional daripada membangun permainan seperti biasanya.

Di sisi lain, beberapa pemain Persebaya Surabaya tampil menonjol. Francisco Rivera mencatat rating 8.3 dan menjadi motor permainan yang sangat berpengaruh. Bruno Moreira bahkan memiliki rating tertinggi yaitu 8.4 berkat kontribusi besar dalam skema serangan.

Penampilan Konsisten dari Lini Belakang

Lini belakang Persebaya Surabaya juga tampil cukup solid meskipun menghadapi tekanan bertubi-tubi dari PSM. Ernando Ari Sutaryadi mendapatkan rating 6.6 dan beberapa kali melakukan penyelamatan penting yang menjaga peluang tim.

Sementara itu, lini tengah menjadi area dengan dinamika paling tinggi karena duel intens antara kedua tim berlangsung hampir tanpa jeda. Sadida mencatat rating 7.1, sedangkan Dejan Tumbas menjaga stabilitas meski permainan berlangsung keras.

Kontribusi dari Pemain Cadangan

Bangku cadangan juga memberikan dampak berbeda melalui beberapa pemain yang masuk pada babak kedua. Kadek Raditya tampil cukup baik dengan rating 7.6 dan memberikan stabilitas tambahan di lini belakang. Randy Hanson memiliki rating terendah dari bangku cadangan dengan nilai 5.6, menandakan performanya belum sesuai harapan. Malik Risaldi turun dengan rating 6.2 dan memberikan energi baru meski tidak cukup mengubah jalannya pertandingan.

Rating Pemain Persebaya Surabaya

Starting Line Up:
– 6.6 Ernando Ari Sutaryadi
– 7.0 Arief Catur Pamungkas
– 6.8 Leonardo Silva Lelis
– 6.3 Rachmat Irianto
– 6.6 Dejan Tumbas
– 7.1 Sadida Nugraha Putra
– 6.1 Milos Raickovic
– 7.2 Paulo Domingos Gali Da Costa Freitas
– 8.3 Francisco Israel Rivera Davalos
– 8.4 Bruno Moreira Soares
– 6.2 Mihailo Perovic

Pemain Cadangan:
– 7.6 Kadek Raditya Maheswara
– 5.6 Randy Hanson Christian May
– 6.2 Malik Risaldi
– Diego Maurício Machado de Brito (menit bermain terlalu sedikit)

Kesimpulan

Hasil imbang ini tetap menjadi modal berharga bagi Persebaya Surabaya yang berusaha menembus papan atas. Namun, performa emosional seperti yang ditunjukkan Raickovic jelas menjadi catatan yang harus dibenahi. Persebaya Surabaya membutuhkan ketenangan pemain senior agar ritme permainan tetap terjaga, terutama dalam laga panas dan berintensitas tinggi.

Meski begitu, keberhasilan mencuri satu poin di markas PSM tetap patut diapresiasi mengingat tekanan besar yang harus dihadapi. Persebaya Surabaya menunjukkan karakter kuat meski berada dalam situasi tidak mudah dan duel berlangsung keras.

Pertandingan ini juga menjadi pengingat bahwa emosi bisa menjadi faktor penentu hasil akhir, baik positif maupun negatif. Raickovic pasti memahami hal tersebut dan memiliki kesempatan memperbaiki diri di laga berikutnya. Dengan kompetisi yang semakin ketat, konsistensi mental dan performa menjadi kunci agar Persebaya Surabaya bisa bersaing di papan atas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *