https://soeara.com–Kehidupan tidak selalu berjalan lancar, masalah, tekanan, dan perubahan sering muncul tiba-tiba, menyebabkan banyak orang mudah goyah serta kehilangan pengendalian emosional yang berdampak pada kesehatan jiwa.
Namun, terdapat seseorang yang tetap berdiri tegak meskipun menghadapi tantangan besar dan berada di ambang kegagalan.
Mereka bukan individu hebat, mereka hanya memiliki kebiasaan sederhana yang dilatih setiap hari hingga menciptakan ketangguhan jiwa.
Mengutip dari YourTango pada Senin (01/12), menyebutkan 10 kebiasaan kecil yang dilakukan oleh beberapa orang agar tetap kuat dan tabah.
Kemampuan mental dan ketangguhan tidaklah sesuatu yang langka, melainkan hasil dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten.
Inti dari ketangguhan ini bukanlah tentang menghadapi segala beban sendirian atau berpura-pura menjadi kuat.
Hanya masalah membangun dasar, mental, emosional, dan spiritual, agar siap menghadapi segala sesuatu yang muncul.
Penelitian psikologis yang dilakukan oleh National Library Of Medicine menemukan bahwa pendekatan kecil seperti kesadaran penuh, menulis jurnal, serta aktivitas fisik rutin mampu mengurangi hormon stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
Berikut 10 kebiasaan kecil dari orang-orang tangguh yang dapat kamu pelajari untuk membangun ketahanan dan bangkit, terlepas dari kondisi apa pun.
1. Mengetahui apa yang akan dilakukan dalam kehidupan
Seseorang yang kuat memahami tujuan dan nilai hidupnya, bukan karena mengikuti arus tren, melainkan karena hal itu memberikan makna bagi kehidupan mereka.
Memahami apa yang mereka lakukan, memberikan arah, membuat pengambilan keputusan lebih mudah, serta memberi kekuatan saat menghadapi badai.
2. Menciptakan kehidupan yang tidak perlu dihindari
Alih-alih mencari cara untuk menghindari stres atau masalah, seperti kesendirian, kebiasaan buruk, atau terus-menerus mengeluh, mereka membentuk gaya hidup yang membuat mereka merasa tenang, aman, dan nyaman dengan diri sendiri.
Ini mencakup memberikan kesempatan untuk beristirahat, bersenang-senang, serta menjaga keseimbangan dalam kehidupan yang dijalani.
3. Melakukan pemeriksaan diri secara rutin (kesadaran penuh / refleksi diri)
Di tengah kesibukan dan tekanan kehidupan modern, pikiran seringkali menjadi kacau. Orang yang kuat secara rutin mengambil jeda, mengevaluasi perasaan, pikiran, dan keadaan batin mereka.
Latihan seperti meditasi, pernapasan, atau hanya duduk tenang untuk merenung dapat membantu menjaga keseimbangan pikiran dan emosi.
4. Bersikap ramah dan penuh pemahaman terhadap diri sendiri
Ketangguhan bukan berarti bersikap keras dan ganas terhadap diri sendiri, menyiksa diri justru akan memperparah keadaan.
Orang yang tangguh tetap menyisihkan tempat bagi kelemahan, kegagalan, dan proses pembelajaran. Mereka mengamalkan empati terhadap diri sendiri, menyadari bahwa mereka adalah manusia, bukan mesin.
5. Mengatur lingkungan fisik agar pikiran tetap terorganisir
Ruang tinggal yang bersih dan nyaman berkontribusi pada ketenangan jiwa. Orang yang tangguh mengurangi kekacauan di sekitarnya, mulai dari meja kerja, kamar tidur, hingga kebiasaan sehari-hari. Lingkungan yang rapi membuat pikiran lebih jernih dan stabil.
6. Latihan rasa syukur secara teratur
Mereka tidak menantikan sesuatu yang besar untuk bersyukur, melainkan belajar menghargai hal-hal kecil, seperti pagi yang cerah, udara yang segar, secangkir teh, dan tawa teman.
Kebiasaan bersyukur membantu menjaga pikiran tetap ringan dan penuh harapan, sehingga ketika badai datang, Anda siap menghadapinya.
7. Perawatan tubuh, fisik, dan mental saling berkaitan satu sama lain
Kesehatan mental tidak dapat bertahan tanpa kondisi tubuh yang baik. Orang yang tangguh memperhatikan tidur yang cukup, mengonsumsi makanan bernutrisi, dan tetap menjaga aktivitas fisiknya.
Kemampuan dan daya tahan tubuh menjadi fondasi yang kuat dalam menghadapi tekanan kehidupan serta tantangan yang muncul.
8. Menerima kenyataan dan melepaskan hal yang tidak bisa dikendalikan
Kehidupan sering kali membawa hal-hal yang tidak terduga, seperti kehilangan, perubahan, luka batin, serta kegagalan.
Seseorang yang kuat belajar menerima kenyataan dan meninggalkan harapan yang tidak masuk akal. Bukan berarti menyerah, tetapi memilih untuk bertindak dengan bijaksana dalam menghadapi situasi, bukan melawan.
9. Berani menyatakan penolakan, serta mempertahankan batasan diri sendiri
Kuat tidak berarti selalu membuat semua orang bahagia. Orang yang tangguh berani menentukan batasan, kapan harus memiliki waktu sendiri, kapan perlu menolak hal-hal yang menguras pikiran, atau menolak beban yang bukan menjadi tanggung jawabnya. Ini adalah bentuk kasih sayang terhadap diri sendiri.
10. Memandang dengan ketakutan dan keberanian
Menghadapi rasa takut daripada menghindarinya. Ketakutan, kegagalan, dan kehilangan bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari.
Orang yang kuat tidak menghindari rasa takut, namun justru mengidentifikasi ketakutan tersebut, memahami sumbernya, dan kemudian mengambil tindakan meskipun dengan risiko. Keberanian semacam ini membangun rasa percaya diri dan ketangguhan mental.
Tidak pernah goyah bukan berarti tidak pernah luka, tetapi memiliki dasar jiwa yang kuat, kebiasaan yang baik, serta pola pikir yang memungkinkan kita untuk bangkit kembali setiap kali terjatuh.
Setiap tindakan kecil di atas jika dilakukan secara teratur dapat memperkuat ketahanan mental dan emosional.
Tidak ada cara instan untuk memperkuat semangat, yang ada hanyalah proses, niat, dan kebiasaan positif.
Mulailah dengan hal-hal kecil, seperti memperhatikan perasaan hari ini, memberi waktu untuk beristirahat, atau menuliskan tiga hal yang kamu syukuri.
Perlahan, kamu akan menemukan versi dirimu yang kuat dan tidak mudah tergoyahkan, sekalipun badai kehidupan datang.
