Cara menghitung premi asuransi kesehatan non BPJS: Panduan praktis

Menghitung Premi Asuransi Kesehatan Non BPJS: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Menghitung premi asuransi kesehatan non BPJS memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai cara perusahaan asuransi menentukan biaya perlindungan bagi setiap peserta. Besaran premi tidak ditetapkan secara sembarangan karena perusahaan menggunakan prinsip aktuaria untuk menilai risiko kesehatan individu.

Pengaruh usia dan penghasilan sangat berpengaruh dalam struktur premi. Banyak orang membeli produk asuransi tanpa memahami cara hitung premi sehingga sering merasa biaya yang ditawarkan kurang sesuai. Berikut adalah faktor-faktor utama yang memengaruhi besaran premi:

Faktor Utama Penentu Premi Asuransi Kesehatan

Penetapan premi menggunakan kombinasi berbagai faktor risiko. Perhitungan premi selalu mempertimbangkan usia, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, kebiasaan hidup, dan pilihan manfaat. Berikut penjelasannya:

  1. Usia Peserta

    Usia merupakan penentu paling signifikan dalam premi. Semakin tinggi usia seseorang, maka semakin besar risiko penyakit dan semakin tinggi biaya klaim yang mungkin timbul. Oleh sebab itu, perusahaan menaikkan premi secara bertahap dalam rentang usia tertentu. Selisih usia lima tahun saja dapat meningkatkan premi secara signifikan.

  2. Kondisi Kesehatan dan Riwayat Penyakit

    Perusahaan akan menilai apakah calon peserta memiliki riwayat penyakit tertentu. Semakin banyak kondisi medis yang pernah dialami, semakin tinggi risiko klaim di masa depan. Kondisi kesehatan awal digunakan untuk menentukan apakah peserta dikenakan tambahan premi atau pengecualian manfaat tertentu.

  3. Kebiasaan Hidup dan Jenis Pekerjaan

    Kebiasaan merokok, kurang olahraga, atau pekerjaan berisiko tinggi akan membuat premi meningkat. Hal ini karena perusahaan harus menyiapkan cadangan dana lebih besar untuk risiko kesehatan yang mungkin terjadi.

  4. Jumlah dan Jenis Manfaat

    Manfaat asuransi seperti rawat inap, rawat jalan, kamar perawatan, biaya pembedahan, dan tambahan manfaat lain sangat memengaruhi premi. Semakin luas manfaat, semakin tinggi nilai premi yang ditetapkan. Premi sering dibedakan berdasarkan batas tahunan pertanggungan dan jenis kamar yang dipilih.

  5. Pendapatan Peserta

    Premi ideal sebaiknya tidak melebihi persentase tertentu dari pendapatan bulanan agar tidak membebani keuangan jangka panjang. Banyak perusahaan juga menawarkan pilihan paket yang menyesuaikan kemampuan finansial peserta.

Cara Menghitung Premi Berdasarkan Usia

Perusahaan menggunakan tabel aktuaria untuk menentukan premi sesuai usia peserta. Misalnya peserta berusia 25 tahun akan membayar premi lebih rendah dibanding peserta berusia 40 tahun karena tingkat risiko kesehatan pada usia 25 tahun lebih rendah. Kesenjangan premi tersebut merupakan penyesuaian risiko jangka panjang yang telah dihitung berdasarkan data klaim.

Cara Menghitung Premi Berdasarkan Manfaat

Jenis manfaat menentukan komponen biaya. Berikut gambaran umum cara perusahaan menyesuaikan premi terhadap manfaat:

  • Manfaat rawat inap standar: premi lebih rendah
  • Manfaat rawat inap plus rawat jalan: premi meningkat
  • Manfaat dengan limit tahunan besar: premi meningkat tajam
  • Manfaat tambahan seperti persalinan atau penyakit kritis: premi naik sesuai tingkat risiko

Perusahaan asuransi menghitung premi berdasarkan nilai pertanggungan yang dipilih peserta sehingga semakin tinggi batas perlindungan maka semakin besar biaya premi tahunannya.

Cara Menghitung Premi Berdasarkan Pendapatan

Beberapa perusahaan menetapkan kisaran premi berdasarkan kemampuan finansial. Premi ideal berada di kisaran 5 hingga 10 persen dari pendapatan bulanan. Pendekatan ini digunakan agar peserta dapat mempertahankan pembayaran premi secara jangka panjang.

Contoh Perhitungan Premi Asuransi Kesehatan Non BPJS

Agar penjelasan lebih mudah dipahami, berikut contoh ilustrasi premi. Perlu diingat bahwa contoh ini bukan angka resmi produk tertentu, tetapi mengikuti prinsip perhitungan yang umum diterapkan industri asuransi.

Profil Peserta

  • Usia: 30 tahun
  • Tidak merokok
  • Tidak memiliki riwayat penyakit berat
  • Memilih manfaat rawat inap dengan batas pertanggungan Rp 300 juta per tahun
  • Memilih kamar rawat inap kelas standar

Tahap Perhitungan Premi

  1. Premi Dasar Berdasarkan Usia

    Misalnya premi dasar untuk kelompok usia 30 tahun adalah Rp200.000 per bulan.

  2. Penyesuaian Berdasarkan Kondisi Kesehatan

    Peserta tidak memiliki riwayat penyakit sehingga tidak dikenakan tambahan premi. Premi tetap: Rp200.000.

  3. Penyesuaian Berdasarkan Manfaat Dipilih

    Manfaat rawat inap dengan batas pertanggungan tinggi dapat meningkatkan premi sebesar 60 persen.

    Perhitungan:

    Rp 200.000 × 60 persen = Rp 120.000 tambahan premi.

    Premi sementara:

    Rp 200.000 + Rp 120.000 = Rp 320.000.

  4. Penyesuaian Berdasarkan Kamar Perawatan

    Jenis kamar standar biasanya menambah premi sekitar 15 persen.

    Perhitungan:

    Rp 320.000 × 15 persen = Rp 48.000.

    Premi sementara:

    Rp 320.000 + Rp 48.000 = Rp 368.000.

  5. Penyesuaian Risiko Tambahan

    Jika peserta memiliki pekerjaan berisiko rendah, maka tidak ada tambahan premi. Jika risiko tinggi, perusahaan dapat menambah premi sekitar 10 hingga 20 persen. Pada contoh ini, risiko rendah sehingga nilai premi tidak berubah.

    Premi akhir: Rp 368.000 per bulan.

Dengan profil peserta tersebut, premi asuransi kesehatan non BPJS menjadi sekitar Rp 368.000 per bulan. Nilai dapat berbeda pada setiap perusahaan karena perhitungan detail mengikuti kebijakan masing-masing perusahaan.

Bagi masyarakat yang tertarik untuk mendaftar asuransi kesehatan, perhatikan baik-baik premi asuransi yang Anda pilih. Anda juga bisa meminta penjelasan dan ilustrasi perhitungan premi pada petugas asuransi.

Pos terkait