Menyusun rencana keuangan menjadi langkah penting bagi siapa pun yang ingin mengelola penghasilan secara terarah. Tanpa perencanaan yang jelas, uang sering kali habis tanpa disadari dan tujuan keuangan sulit tercapai. Banyak ahli keuangan menekankan bahwa rencana keuangan tidak harus rumit selama dilakukan secara konsisten.
Mengapa Pemula Wajib Memiliki Rencana Keuangan?
Pemula sering menghadapi tantangan keuangan karena belum memahami batas kemampuan finansialnya. Tanpa rencana yang jelas, pengeluaran mudah melebihi pendapatan dan tabungan sulit diwujudkan. Rencana keuangan membantu seseorang mengontrol pengeluaran, memprioritaskan kebutuhan, dan menghindari keputusan keuangan yang impulsif. Dengan perencanaan yang tepat, pemula dapat membangun fondasi keuangan yang lebih stabil untuk jangka panjang.
Langkah Awal Menyusun Rencana Keuangan
Sebelum menerapkan teknik tertentu, pemula perlu memahami kondisi keuangan pribadi secara menyeluruh. Langkah awal ini menjadi dasar dari seluruh proses perencanaan. Berikut beberapa langkah awal yang bisa dilakukan:
-
Menghitung Pendapatan Bersih Bulanan
Pendapatan bersih adalah total penghasilan yang diterima setelah dikurangi kewajiban tetap. Pendapatan ini menjadi batas maksimal pengeluaran bulanan yang harus dihormati agar tidak terjadi defisit keuangan. -
Mencatat Seluruh Pengeluaran
Pengeluaran perlu dicatat secara rinci agar pemula mengetahui pola belanja. Pengeluaran dibagi ke dalam dua kategori utama, yaitu kebutuhan pokok dan pengeluaran tambahan. Langkah ini dianjurkan oleh berbagai ahli keuangan agar pemula dapat mengidentifikasi bagian keuangan yang masih bisa dihemat.
Teknik Perencanaan Keuangan yang Cocok untuk Pemula
Setelah mengetahui kondisi keuangan, pemula dapat memilih teknik perencanaan yang sesuai. Berikut beberapa teknik yang paling sering digunakan karena sederhana dan efektif.
Teknik 50-30-20
Teknik ini membagi pendapatan ke dalam tiga pos utama:
- 50 persen untuk kebutuhan pokok
- 30 persen untuk kebutuhan tambahan
- 20 persen untuk tabungan dan investasi
Jika pendapatan bersih bulanan sebesar Rp 5.000.000, maka pembagiannya sebagai berikut:
Kebutuhan pokok sebesar Rp 2.500.000
Kebutuhan tambahan sebesar Rp 1.500.000
Tabungan dan dana masa depan sebesar Rp 1.000.000
Dengan pembagian ini, pemula tetap dapat memenuhi kebutuhan harian sambil menyiapkan perlindungan keuangan jangka panjang.
Teknik 40-30-20 -0
Bagi pemula yang memiliki tanggungan atau biaya tetap lebih besar, teknik ini bisa menjadi alternatif.
- 40 persen kebutuhan pokok
- 30 persen kewajiban dan cicilan
- 20 persen tabungan
- 10 persen hiburan atau gaya hidup
Contoh Perhitungan
Dengan pendapatan Rp 6.000.000 per bulan:
Kebutuhan pokok Rp 2.400.000
Cicilan dan kewajiban Rp 1.800.000
Tabungan Rp 1.200.000
Hiburan Rp 600.000
Pendekatan ini membantu pemula yang sudah memiliki cicilan agar anggaran tetap seimbang.
Teknik Berbasis Tujuan
Teknik ini menitikberatkan pada tujuan tertentu, seperti dana darurat, menikah, atau pendidikan. Menetapkan tujuan spesifik membuat seseorang lebih konsisten dalam mengelola uang. Contohnya seseorang menargetkan dana darurat Rp 12 juta dalam satu tahun. Maka ia perlu menyisihkan Rp 1 juta per bulan secara konsisten.
Peran Tabungan dan Dana Darurat
Dana darurat adalah komponen penting dalam rencana keuangan pemula. Dana ini berfungsi sebagai penyangga ketika terjadi kondisi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau biaya kesehatan mendadak. Ahli keuangan menyarankan pemula mulai dari jumlah kecil dan meningkatkannya secara bertahap hingga setara beberapa bulan pengeluaran rutin.
