Lead: Tahun 2025 menandai pergeseran signifikan dalam pasar smartphone, di mana fitur-fitur premium kini hadir di segmen mid-range dengan harga lebih terjangkau. Pertanyaannya, apakah smartphone mid-range kini lebih worth it daripada flagship?
H2 — Fakta Utama
Tahun 2025 menjadi tahun yang menarik dalam dunia smartphone, terutama di segmen mid-range. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, smartphone mid-range kini menawarkan fitur-fitur yang sebelumnya hanya ditemukan di kelas flagship. Sejumlah merek seperti Samsung, Xiaomi, Vivo, Realme, dan OPPO menghadirkan perangkat dengan spesifikasi tinggi, layar AMOLED, kamera berkualitas, dan baterai besar.
Salah satu contoh adalah Samsung Galaxy A75 5G, yang memiliki layar Dynamic AMOLED 2X dengan refresh rate 120Hz, chipset Exynos 1480, dan kamera 64 MP. Sementara itu, Xiaomi Poco X7 Pro menawarkan layar AMOLED 144Hz, kamera utama 108 MP, serta pengisian daya cepat 100W. Di sisi lain, Vivo V27 hadir dengan desain premium dan kamera 50 MP dengan teknologi Aura Light.
H2 — Konfirmasi & Narasi Tambahan
Menurut data dari Hitekno.com, kapasitas memori 512 GB kini menjadi standar di segmen mid-range. Hal ini memicu persaingan ketat antara merek-merek mid-range dan flagship. “Merek-merek mid-range kini mampu menyaingi flagship dalam hal performa dan fitur,” ujar Ardi Wibowo, Analis Teknologi dari Gadget Indonesia.
Sementara itu, Dian Prasetyo, Pengguna Aktif smartphone, berpendapat bahwa “meskipun flagship tetap memiliki keunggulan dalam beberapa aspek, mid-range kini menawarkan nilai yang jauh lebih baik untuk harga yang lebih rendah.”
H2 — Analisis Konteks
Perang antara mid-range dan flagship bukan sekadar soal harga. Ini adalah pertarungan strategis antara aksesibilitas dan kemewahan. Merek-merek mid-range seperti OPPO Reno12 F 5G, Redmi Note 13 Pro 5G, dan Realme 12+ 5G menawarkan memori 512GB dengan harga Rp4-5 jutaan. Di sisi lain, flagship seperti Samsung Galaxy S24 Ultra 5G dan Vivo X100 Pro menawarkan paket lengkap dengan spesifikasi mutakhir, termasuk RAM hingga 48GB dan kamera profesional.
Namun, konsumen kini memiliki pilihan yang lebih luas. “Dulu, untuk mendapatkan fitur premium, kamu harus merogok kocek belasan juta rupiah. Kini, kamu bisa mendapatkannya dengan harga jauh lebih murah,” kata Ardi Wibowo.
H2 — Data Pendukung
Beberapa data menunjukkan bahwa smartphone mid-range kini semakin diminati. Berdasarkan laporan dari Counterpoint Research, penjualan smartphone mid-range meningkat 15% pada kuartal pertama 2025, sementara penjualan flagship turun 5%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen mulai beralih ke perangkat yang lebih terjangkau namun tetap memiliki spesifikasi tinggi.
Selain itu, survei dari Google Trends menunjukkan bahwa pencarian tentang “hp mid-range terbaik 2025” meningkat 30% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa minat publik terhadap smartphone mid-range semakin besar.
