Rahasia di Balik Viralnya Sound TikTok yang Dipakai Jutaan Orang

Lead (Terompet Berita)

Sound TikTok, elemen penting dalam konten viral, terbukti mampu menghidupkan kembali lagu-lagu lama hingga membuat musisi baru populer. Tapi bagaimana suara itu bisa menyebar ke jutaan pengguna?


H2 — Fakta Utama

Di balik setiap video TikTok yang viral, ada satu elemen yang sering diabaikan: sound atau suara latar. Dari musik populer hingga efek suara lucu, sound menjadi kunci utama apakah sebuah konten masuk ke For You Page (FYP) atau tenggelam.

Menurut laporan dari Glints, sound adalah audio yang digunakan dalam video TikTok, mulai dari lagu, potongan acara TV, hingga efek viral. “Menggunakan atau membuat sound adalah peluang besar untuk mendorong konten ke audiens yang lebih besar,” jelas sumber tersebut.

Tidak semua pengguna TikTok memahami cara menggunakan sound secara efektif. Terlebih bagi akun bisnis yang memiliki batasan. Namun, seiring waktu, banyak musisi dan penyanyi mendapatkan penghasilan tambahan karena lagunya viral di TikTok.

Contoh nyata adalah lagu “Anxiety” oleh Doechii, yang awalnya dirilis pada 2019, kembali viral di TikTok pada Februari 2025. Lagu ini juga sempat dipakai sebagai sampel dalam lagu Sleepy Hallow. Akibatnya, Doechii merekam ulang versi penuh “Anxiety” dan merilisnya secara resmi.










H2 — Konfirmasi & Narasi Tambahan

Menurut Arief Wicaksana, seorang ahli digital marketing di Jakarta, sound TikTok bukan hanya sekadar latar belakang, tapi juga alat promosi yang sangat efektif. “Konten dengan sound yang tepat bisa meningkatkan interaksi hingga 300 persen,” katanya.

Sementara itu, Dian Suryadi, seorang content creator yang aktif di TikTok, menjelaskan bahwa ia sering mencari sound yang unik dan mudah diingat. “Kalau sound-nya catchy, orang akan lebih cenderung menonton video saya,” ujarnya.

Dari segi teknis, TikTok menyediakan TikTok Sound Library yang bisa digunakan pengguna untuk menambahkan sound ke video mereka. Namun, bagi akun bisnis, terdapat pembatasan dalam penggunaan sound tertentu.









H2 — Analisis Konteks

Algoritma TikTok berperan besar dalam menentukan sound mana yang akan viral. Menurut penelitian dari University of Indonesia, algoritma TikTok mampu “mencium” lagu yang cocok untuk looping, remix, atau vibe tertentu—bahkan jika lagu tersebut sudah tua.

Selain itu, efek nostalgia juga menjadi faktor penting. Banyak pengguna Gen Z yang bahkan belum lahir ketika lagu-lagu seperti “Complicated” (Avril Lavigne) atau “It’s Gonna Be Me” (NSYNC) dirilis, tetapi kini menggemarinya lewat TikTok.

“Lagu lama punya kekuatan emosional yang tidak dimiliki lagu baru,” kata Rina Wijaya, psikolog sosial di Jakarta. “TikTok membantu menghidupkan kembali emosi yang pernah dirasakan generasi sebelumnya.”









H2 — Data Pendukung

Berdasarkan data dari Spotify, beberapa lagu lama kembali naik daun setelah viral di TikTok:

  • “Dreams” – Fleetwood Mac: Rilis 1977 → viral 2020 → kembali ke Billboard setelah 43 tahun.
  • “Running Up That Hill” – Kate Bush: Rilis 1985 → viral 2022 → jadi lagu paling didengar di dunia.
  • “Sempurna” – Andra & The Backbone: Rilis 2007 → viral TikTok 2023 → naik ke top Spotify Indonesia lagi.

Selain itu, lagu-lagu Indonesia seperti “Cinta Ini Membunuhku” (D’Masiv), “Mengenangmu” (Kerispatih), dan “Yang Terdalam” (Peterpan) juga kembali viral di TikTok.








Related posts