Anggota DPR RI Asal Babel Desak Pemerintah Bentuk Satgas Khusus untuk Berantas Tambang Ilegal

Kasus tambang ilegal di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kembali menjadi perhatian serius setelah anggota DPR RI Fraksi PKS, Hj. Nevi Zuairina, menyoroti dampak kerugian yang ditimbulkan. Ia menilai kegiatan ini tidak hanya merugikan negara secara fiskal, tetapi juga mengancam lingkungan dan kedaulatan ekonomi nasional.

Nevi Zuairina menyampaikan bahwa kasus tambang ilegal di Babel diperkirakan merugikan negara hingga Rp300 triliun. “Ini bukan sekadar persoalan hukum, tetapi menyangkut kedaulatan sumber daya dan masa depan industri nasional,” ujarnya. Legislator asal Sumbar II ini menegaskan perlunya tindakan sistematis dan transparan dalam menangani masalah ini.

Bacaan Lainnya

Dalam upaya penanganan, Fraksi PKS mendorong pemerintah untuk melakukan audit forensik dan inventarisasi aset atas seluruh hasil sitaan, termasuk smelter, timah, dan mineral monasit. Audit ini harus dilakukan bersama valuasi independen oleh lembaga profesional seperti BPK atau pakar mineral agar nilai aset yang diselamatkan terukur secara obyektif.

Selain itu, PKS juga mendesak pemerintah untuk melakukan pengamanan site secara ketat guna mencegah pencurian dan penjualan aset lanjutan. “Koordinasi lintas lembaga seperti TNI, Polri, dan Bea Cukai mutlak dilakukan agar seluruh lokasi tambang yang disita benar-benar aman,” tegas Nevi.

Pemulihan lingkungan dan sosial-ekonomi masyarakat terdampak juga menjadi prioritas. “Biaya reklamasi dan rehabilitasi harus dibebankan pada pihak-pihak yang terlibat, sementara sebagian hasil aset sitaan dapat digunakan untuk mendanai proses pemulihan tersebut,” jelasnya.

Mengapa Menjadi Viral?

Masalah tambang ilegal di Babel telah menjadi isu yang ramai dibicarakan karena dampaknya yang luas dan berkelanjutan. Dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang ditimbulkan membuat isu ini menarik perhatian publik dan media. Selain itu, adanya desakan dari tokoh-tokoh politik dan aktivis lingkungan semakin memperkuat viralitas isu ini.

Respons & Dampak

Respons terhadap isu tambang ilegal di Babel bervariasi. Masyarakat setempat menyampaikan keluhan tentang kerusakan lingkungan dan ancaman kesehatan akibat aktivitas tambang ilegal. Tokoh-tokoh masyarakat dan aktivis lingkungan juga memberikan dukungan terhadap langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dan legislatif.

Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian ESDM telah membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk menangani maraknya tambang ilegal di Indonesia. Satgas ini bertugas meliputi penanganan tambang ilegal, pengeboran minyak ilegal, penyelundupan hasil tambang, penyalahgunaan BBM, elpiji, dan pencurian energi listrik.

Fakta Tambahan / Klarifikasi

Meski sudah ada upaya dari pemerintah, banyak warga dan aktivis masih merasa kurang puas dengan penanganan yang dilakukan. Mereka menilai bahwa tindakan yang dilakukan belum cukup efektif dan terlalu lambat. Sejumlah warga mengeluhkan bahwa penambangan ilegal masih terjadi meskipun telah ada peringatan dan penindakan.

Selain itu, ada dugaan keterlibatan aparat dan oknum pemerintah dalam praktik tambang ilegal. Hal ini menambah kompleksitas masalah dan memperkuat persepsi bahwa penyelesaian masalah ini membutuhkan pendekatan yang lebih transparan dan komprehensif.

Kesimpulan & Perkembangan Selanjutnya

Isu tambang ilegal di Babel telah menjadi sorotan utama karena dampaknya yang luas dan berkelanjutan. Meski pemerintah telah mengambil langkah-langkah tertentu, masyarakat dan aktivis lingkungan masih menantikan tindakan yang lebih efektif dan transparan. Apa yang akan dilakukan pemerintah selanjutnya, serta bagaimana respons masyarakat terhadap langkah-langkah tersebut, akan menjadi hal yang sangat dinantikan.

Pos terkait