Lead
Survei harga barang dan jasa menjadi dasar utama dalam menghitung indikator tingkat inflasi. Data ini dikumpulkan melalui proses sistematis oleh lembaga seperti BPS, yang memastikan akurasi dan relevansi data untuk pengambilan kebijakan ekonomi.
Fakta Utama
Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah salah satu metode utama dalam mengukur tingkat inflasi. IHK dihitung berdasarkan perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat, dengan data diperoleh melalui survei harga yang dilakukan secara berkala. Proses ini dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yang menyeleksi ribuan barang dan jasa di pasar yang mencerminkan pola konsumsi rumah tangga.
Menurut keterangan dari BPS, survei ini dilakukan di 82 kota di Indonesia, termasuk wilayah perkotaan dan pedesaan. Data harga dikumpulkan setiap bulan dan diolah untuk menghasilkan indeks IHK. Jika indeks naik di atas 100, itu menunjukkan adanya inflasi atau kenaikan harga, sedangkan jika turun di bawah 100, itu menunjukkan deflasi atau penurunan harga.
Konfirmasi & Narasi Tambahan
“Survei harga adalah langkah awal yang sangat penting dalam menghitung inflasi,” kata Kepala BPS, Suryo Utomo. “Tanpa data yang akurat, kita tidak bisa membuat kebijakan yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi.”
Sementara itu, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (IDEA), Rizal Ramli, menambahkan bahwa data IHK yang dihasilkan dari survei juga digunakan sebagai acuan pemerintah dalam menetapkan kebijakan moneter dan fiskal. “Perubahan harga yang tercatat dalam survei memberi gambaran nyata tentang daya beli masyarakat dan tekanan inflasi di sektor-sektor tertentu,” ujarnya.
Analisis Konteks
Penggunaan data dari survei dalam menghitung inflasi memiliki dampak signifikan terhadap kebijakan ekonomi. Misalnya, jika data menunjukkan inflasi yang tinggi, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah seperti menaikkan suku bunga atau membatasi jumlah uang beredar untuk menekan kenaikan harga.
Selain itu, data IHK juga digunakan oleh investor dan pelaku bisnis untuk mengambil keputusan investasi. Dengan memahami tren inflasi, mereka dapat memprediksi pergerakan pasar dan mengatur strategi keuangan yang lebih baik.
Data Pendukung
Berdasarkan data BPS, pada Januari 2023, IHK mencatat kenaikan sebesar 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan tekanan inflasi yang cukup signifikan, terutama pada sektor makanan dan energi.
Rumus laju inflasi menggunakan IHK adalah:
Laju Inflasi = ((IHK tahun yang diukur – IHK tahun sebelumnya) / IHK tahun sebelumnya) x 100%
Misalnya, jika IHK pada tahun 2022 adalah 120 dan IHK pada tahun 2021 adalah 110, maka laju inflasi akan menjadi:
Laju Inflasi = ((120 – 110) / 110) x 100% = 9,09%
