Evaluasi Kinerja Polda Metro Jaya: Penangkapan Preman dan Narkoba di Akhir Tahun

Polda Metro Jaya kembali memperlihatkan kinerjanya dalam menangani premanisme dan narkoba menjelang akhir tahun 2025. Operasi besar-besaran yang dilakukan menghasilkan penangkapan ratusan pelaku kejahatan, baik dari kalangan preman maupun pengedar narkoba. Hal ini menjadi topik yang ramai dibicarakan oleh masyarakat, terutama setelah adanya data resmi dan respons dari berbagai pihak.

Kronologi Lengkap

Bacaan Lainnya

Operasi Berantas Jaya 2025 yang dilakukan oleh Polrestro Jakarta Utara berhasil menangkap 24 preman di wilayah Jakut. Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Ahmad Fuady menyatakan bahwa operasi tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan ketertiban masyarakat. “Kami fokus memberantas preman yang kerap beraksi di Jakut,” ujar Fuady saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (13/5/2025).

Para pelaku yang ditangkap berasal dari beberapa polsek seperti Polsek Pademangan, Tanjung Priok, Cilincing, dan Koja. Mereka akan diselidiki lebih lanjut, dan jika terbukti melakukan tindak pidana, maka akan diproses hukum. “Dari beberapa orang sudah kami proses,” tambah Fuady.

Di sisi lain, Polda Metro Jaya juga mencatat hasil yang signifikan dalam pemberantasan narkoba. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyebut bahwa pihaknya telah menyita dan memusnahkan 11,4 ton narkoba berbagai jenis. “Upaya ini juga berarti bahwa kami telah menyelamatkan lebih dari 4,5 juta jiwa dari bahaya narkoba,” kata Asep dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (30/9/2025).

Mengapa Menjadi Viral?

Operasi yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya menarik perhatian publik karena jumlah penangkapan yang cukup besar serta dampak sosial yang signifikan. Dalam survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, sebanyak 67% responden menyatakan puas dengan kinerja Polri dalam memberantas premanisme. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat merasa ada perbaikan dalam penanganan isu keamanan di Jakarta.

Selain itu, aksi pemberantasan narkoba yang dilakukan Polda Metro Jaya juga mendapat perhatian luas. Banyak warga yang mengapresiasi langkah-langkah preventif yang diambil, seperti penyuluhan di sekolah dan kampanye anti-narkoba melalui media sosial. Video-video pemusnahan narkoba yang diunggah ke platform digital juga turut mempercepat penyebaran informasi tentang operasi ini.

Respons & Dampak

Respons dari masyarakat terhadap operasi Polda Metro Jaya cukup positif. Banyak warga yang menyambut baik tindakan keras terhadap preman dan pengedar narkoba. Namun, tidak sedikit pula yang mengkhawatirkan efek jangka panjang dari operasi ini, terutama bagi para pencandu narkoba yang direhabilitasi.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyatakan bahwa angka kepuasan yang mencapai 67 persen menunjukkan respon yang cukup tinggi dari masyarakat terhadap upaya Polri dalam menangani masalah premanisme. “Yang puas total mencapai 67 persen, jadi cukup tinggi,” ujar Burhanuddin dalam pernyataannya pada Rabu, 28 Mei.

Fakta Tambahan / Klarifikasi

Dalam kurun waktu Juli hingga September 2025, Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dan polres jajaran membongkar 1.719 kasus dengan total barang bukti 1,14 ton. Sebanyak 2.318 orang ditetapkan sebagai tersangka dalam pengungkapan kasus ini. Dari seluruh tersangka, enam orang adalah produsen narkotika, satu orang bandar, 769 pengedar, dan 1.542 pencandu atau korban.

Sebanyak 1.542 pencandu direhabilitasi untuk kesembuhan. Barang bukti yang disita dalam pengungkapan selama tiga bulan, yaitu 604 kilogram sabu, 221 kilogram ganja, 67,7 kilogram sabu cair, 23 ribu butir ekstasi, 569 ribu butir obat keras, 9,1 kilogram tembakau sintetis, 19,8 kilogram bibit sintetis, serta sejumlah barang bukti lain.

Penutup

Evaluasi kinerja Polda Metro Jaya di akhir tahun 2025 menunjukkan peningkatan dalam penanggulangan premanisme dan narkoba. Meski ada pro dan kontra, secara umum masyarakat mengapresiasi langkah-langkah yang diambil. Apa yang ditunggu publik berikutnya adalah bagaimana Polda Metro Jaya dapat mempertahankan hasil ini dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

Pos terkait