Kemacetan yang terjadi di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, menjadi perhatian serius bagi Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Pada malam hari, arus lalu lintas di kawasan ini terlihat padat dan mengakibatkan kemacetan parah. Kendaraan roda empat maupun roda dua berjalan lambat, terutama saat jam pulang kerja.
Pantauan dari detikcom pada Jumat (28/11/2025) pukul 18.45 WIB menunjukkan bahwa kemacetan mulai terjadi dari depan gedung UOB Plaza hingga ke kawasan Bendungan Hilir. Volume kendaraan yang sangat tinggi membuat jalanan menjadi macet total. Klakson pun terdengar bersahutan, menggambarkan frustrasi para pengendara.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Dishub DKI Jakarta telah memperkenalkan sistem kendali lalu lintas pintar (Intelligent Traffic Control System/ITCS) di 25 simpang jalan. Teknologi ini diklaim mampu mengurai kemacetan dengan memanfaatkan data real-time untuk mengatur lampu lalu lintas secara adaptif.
“Sistem ITCS akan mengatur lampu lalu lintas berdasarkan volume lalu lintas yang terdeteksi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi antrean panjang di persimpangan jalan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo.
[IMAGE: Dishub Jakarta Terapkan Sistem Baru untuk Atasi Kemacetan di Kawasan Sudirman]
Sistem ini tidak hanya mengoptimalkan pengaturan lampu lalu lintas, tetapi juga berfungsi sebagai alat penindakan pelanggaran lalu lintas, pajak, dan uji emisi. Dishub DKI Jakarta bekerja sama dengan Polda Metro Jaya, Badan Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta, dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta untuk memastikan integrasi data yang optimal.
Proyek ITCS direncanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama mencakup penandatanganan MoU dan pengoperasian awal lima simpang ITCS. Tahap kedua melibatkan penegakan hukum secara elektronik terhadap pelanggaran lalu lintas. Tahap akhir akan menargetkan pengembangan hingga 321 simpang ITCS di seluruh wilayah Jakarta.
Selain itu, Dishub DKI Jakarta juga telah menginstal teknologi kecerdasan buatan (AI) di sejumlah simpang jalan Ibu Kota. Teknologi ini diterapkan di 20 simpang jalan dengan anggaran sebesar Rp78 miliar. AI digunakan untuk memperpanjang durasi lampu hijau di persimpangan yang padat, sehingga mengurangi kemacetan.
“Teknologi AI akan melihat kaki simpang mana yang padat dan memberikan prioritas lampu hijau lebih lama,” jelas Syafrin. “Ini membantu menghindari antrean di simpang.”
Rencananya, Dishub DKI Jakarta akan memasang teknologi AI di 40 persimpangan jalan lainnya. Namun, lokasi pasti dari 40 titik tersebut belum diumumkan.
[IMAGE: Dishub Jakarta Terapkan Sistem Baru untuk Atasi Kemacetan di Kawasan Sudirman]
Dengan penerapan sistem baru ini, Dishub DKI Jakarta berharap dapat mengurangi kemacetan di kawasan Sudirman dan wilayah lainnya. Teknologi ITCS dan AI diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk menghadapi tantangan lalu lintas di Jakarta yang semakin kompleks.
[IMAGE: Dishub Jakarta Terapkan Sistem Baru untuk Atasi Kemacetan di Kawasan Sudirman]
Dishub DKI Jakarta terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi dan mengurangi dampak kemacetan terhadap masyarakat. Dengan inovasi teknologi, harapan besar ditempatkan agar Jakarta menjadi kota yang lebih nyaman dan efisien dalam berlalu lintas.
