Korban Selamat Membutuhkan Trauma Healing, Psikolog Langsung Turun ke Lokasi Pengungsian

Jakarta – Bencana alam tidak hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga luka batin yang memerlukan perawatan khusus. Dalam beberapa kasus terbaru, korban selamat dari berbagai bencana seperti banjir dan kebakaran kapal mengalami trauma yang sangat dalam. Untuk itu, para psikolog dan tim trauma healing langsung turun ke lokasi pengungsian guna memberikan dukungan mental dan emosional bagi para korban.

Di GOR Bancah Laweh, Kota Padang Panjang, program trauma healing digelar oleh Relawan Posko Diniyyah Puteri untuk membantu anak-anak penyintas bencana banjir bandang. Program ini melibatkan dosen dan mahasiswi STIT Diniyyah Puteri serta tim Diniyyah Wafa Care. Sebanyak 70 anak mengikuti sesi yang dirancang untuk memulihkan kondisi emosional mereka melalui pendampingan psikososial dan aktivitas edukatif.

Koordinator program, Taufik Rahman, menegaskan bahwa bantuan psikososial menjadi bagian penting dari penanganan pascabencana. “Kegiatan seperti ini memastikan mereka tetap mendapat perhatian, dukungan mental, dan kesempatan untuk kembali ceria meski tinggal sementara di lokasi pengungsian,” ujarnya.

Selain di Padang Panjang, di Manado, Polda Sulawesi Utara (Sulut) melalui Biro SDM menurunkan Tim Trauma Healing untuk membantu memulihkan kondisi psikologis para korban selamat dari kebakaran KM Barcelona V A. Tim yang dipimpin oleh Penata Tingkat I Nancy Mamonto langsung mengunjungi para korban yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Manado.

“Polda Sulut telah menurunkan Tim Trauma Healing dari Bagian Psikologi Biro SDM untuk memulihkan kondisi psikis para penumpang korban kebakaran kapal,” ujar Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Alamsyah P. Hasibuan.

Tim memberikan motivasi, semangat, dan dukungan psikologis agar para korban dapat segera pulih dari trauma mendalam yang mereka alami. Dalam insiden tragis tersebut, ratusan penumpang menjadi korban, dan tiga orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Kepedulian ini menunjukkan bahwa pemulihan trauma bukan hanya sekadar upaya medis, tetapi juga bentuk kepedulian sosial yang sangat penting. Para psikolog dan relawan yang turun langsung ke lokasi pengungsian berupaya menciptakan ruang aman agar para korban bisa kembali merasa nyaman dan mendapatkan dukungan yang dibutuhkan selama proses pemulihan.

Dengan adanya program trauma healing, diharapkan para korban selamat dapat bangkit dari rasa takut dan kecemasan yang mereka alami. Mereka tidak hanya membutuhkan bantuan fisik, tetapi juga dukungan emosional yang konsisten dari lingkungan sekitar.

Pos terkait