Respons KAI Services Terkait Pemecatan Petugas Kebersihan Argi Pelanggaran Prosedur

Respons KAI Services Terkait Pemecatan Petugas Kebersihan Argi: Apakah Ada Pelanggaran Prosedur?

Pemecatan petugas kebersihan KAI, Argi, yang terkait dengan insiden tumbler penumpang hilang di KRL kini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar tentang prosedur kerja dan tanggung jawab petugas di bawah naungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, mengklaim bahwa tidak ada pemecatan terhadap Argi. Ia menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan hanya beredar di media sosial. “Nggak ada orang itu dipecat,” ujarnya singkat di Ayana Mid Plaza, Jakarta Pusat, Kamis (27/11/2025).

Namun, isu pemecatan muncul setelah seorang penumpang bernama Anita mengunggah cerita kehilangan tumbler miliknya dari cooler bag yang tertinggal di KRL. Cerita ini viral di media sosial dan menimbulkan perhatian publik. Dalam unggahan tersebut, Anita menyebut bahwa ia lupa membawa cooler bag saat turun di Stasiun Rawa Buntu, Senin (17/11/2025), sekitar pukul 19.40 WIB.

Keesokan harinya, cooler bag tersebut ditemukan oleh satpam PT KAI bernama Argi. Barang itu langsung diamankan dan sempat didokumentasikan. Namun, ketika Anita bersama suaminya, Alvin, mengambil cooler bag tersebut di Stasiun Rangkasbitung, ia terkejut karena isi di dalam cooler bag itu, yakni sebuah tumbler sudah hilang. Tasnya kembali, tetapi isinya tidak.

Argi mengakui bahwa ia tidak memeriksa isi cooler bag milik Anita saat menerima barang tersebut. Dalam pesan untuk Alvin, yang diunggah di akun Threads @argi_bdsyh, Rabu (26/11/2025), Argi menulis: “Ini kesalahan saya dikarenakan tidak dicek terlebih dahulu, saya akan tanggung jawab dengan mengganti barang tersebut, Pak.”

Unggahan tersebut memicu spekulasi bahwa Argi terancam sanksi berat hingga pemecatan akibat persoalan tumbler itu. Namun, KAI Commuter menegaskan bahwa tidak ada pemecatan sebagaimana informasi yang beredar. “Sebagai tahap awal, tentunya kami melakukan koordinasi kepada pihak mitra pengelola petugas front liner,” kata Karina Amanda, VP Corporate Secretary KAI Commuter, dalam keterangan resminya, Kamis (27/11/2025).

Karina menjelaskan bahwa operator KRL atau commuter line memiliki aturan dan prosedur terkait kepegawaian yang tetap mengacu pada regulasi ketenagakerjaan. KAI Commuter juga akan melakukan evaluasi menyeluruh agar situasi serupa dapat dicegah ke depannya.

Di sisi lain, VP Corporate Communications KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa KAI menjalankan tugas dengan kejujuran dan transparansi sesuai standar pelayanan. “Setiap keputusan terkait petugas harus berbasis fakta lengkap agar adil,” ujarnya.

KAI juga mengimbau penumpang agar selalu menjaga barang pribadi selama di stasiun maupun di kereta, meskipun perusahaan menyediakan layanan Lost and Found. Menurut Karina, barang pribadi merupakan tanggung jawab penumpang. Lebih lanjut dijelaskan setiap stasiun memiliki layanan lost and found dan setiap barang yang ditemukan akan didata dan disimpan oleh petugas.

“Pengambilan barang tertinggal dilakukan mengikuti prosedur yang berlaku. Namun pada prinsipnya, kami tetap mengajak seluruh pengguna commuter line untuk memastikan barang bawaannya aman dan tidak tertinggal. Barang bawaan merupakan tanggung jawab pelanggan,” tutup Karina.

Bobby Rasyidin juga menyampaikan bahwa KAI melakukan mediasi antara petugas Stasiun Rangkasbitung dan seorang pengguna Commuter Line yang sempat kehilangan barang bawaan yang tertinggal di kereta. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepahaman bersama dari seluruh pihak.

“KAI berharap persepsi publik menjadi lebih selaras dan informasi yang beredar di media sosial dapat kembali ke proporsi yang tepat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/11/2025).

Ia menegaskan bahwa karyawan tersebut masih menjadi bagian dari KAI Group. “Argi tetap menjadi karyawan KAI Group serta bagian dari garda terdepan pelayanan. Terus semangat bertugas dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,” tegasnya.

Kendati demikian, dengan adanya kejadian ini, KAI Group melalui KAI Commuter dan KAI Wisata akan mengevaluasi secara menyeluruh untuk memperkuat koordinasi layanan, termasuk prosedur pengelolaan barang tertinggal.

“Kami terus meningkatkan integritas dan kesiapsiagaan seluruh pekerja, baik di area stasiun maupun selama perjalanan, agar layanan semakin responsif dan tepercaya,” kata Anne.

KAI mengimbau seluruh pelanggan untuk tetap memastikan barang bawaan berada dalam pengawasan, baik di area stasiun maupun selama berada di dalam layanan kereta api, Commuter Line, dan layanan KAI Group lainnya.




Pos terkait