Bitcoin kembali ke US$90.000 Selasa pagi, pasar tunggu sinyal Fed

AA1CXQt8

https://soeara.com.CO.ID –Bitcoin kembali menjadi perhatian para pembeli, tetapi beberapa indikator menunjukkan bahwa para pedagang profesional masih skeptis terhadap kemampuan harga untuk terus meningkat melewati level US$92.000.

Penolakan harga di wilayah resistensi jangka pendek ini disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi makro, pencairan posisi, serta aliran masuk ETF spot yang tidak meningkat.

Pertanyaannya, apakah indikator ekonomi AS yang lebih jelas mampu meningkatkan volume perdagangan BTC?

Mengutip data CoinmarketcapPukul 09.07 WIB Selasa (9/12/2025), Bitcoin BTC berada di kisaran US$90.215 atau mengalami penurunan sebesar 0,73% dalam 24 jam terakhir, setelah tidak mampu melewati level US$92.250 pada Senin (8/12/2025).

Pengurangan ini terjadi seiring perubahan arah pasar saham Amerika Serikat di tengah ketidakpastian situasi pasar tenaga kerja serta meningkatnya kekhawatiran mengenai penilaian sektor kecerdasan buatan (AI) yang dinilai mulai terlalu mahal.

Kini para pelaku pasar sedang menantikan keputusan kebijakan moneter The Fed pada hari Rabu (10/12/2025), tetapi kemungkinan pemulihan cepat menuju level psikologis $100.000 sangat tergantung pada persepsi risiko di pasar.

Kurangnya dorongan leverage menggambarkan lemahnya sentimen

Melansir Cointelegraph,selama dua minggu terakhir, premi kontrak berjangka bulanan Bitcoin terhadap harga pasar (basis rate) tetap berada di bawah tingkat netral 5%.

Melemahnya permintaan leverage bullish ini sejalan dengan penurunan harga Bitcoin sebesar 28% sejak mencapai rekor tertinggi pada Oktober.

Selain itu, kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global turut memengaruhi suasana hati pasar kripto.

Data resmi pemerintah Amerika Serikat mengenai tenaga kerja dan inflasi masih tertunda karena penutupan anggaran pemerintah yang berlangsung selama 43 hari dan baru selesai pada November lalu.

Kurangnya data membuat para pelaku pasar kesulitan memahami situasi ekonomi. Konsensus pemotongan suku bunga sebesar 0,25% pada bulan Desember belum mampu menciptakan optimisme, terlebih setelah laporan tenaga kerja swasta menunjukkan adanya 71.321 pengangguran pada November.

Tekanan tambahan berasal dari sektor properti Amerika Serikat. Data dari Redfin menunjukkan bahwa 15% kesepakatan pembelian rumah dibatalkan pada bulan Oktober karena biaya perumahan yang tinggi dan meningkatnya ketidakpastian ekonomi.

CNBC juga melaporkan kenaikan penurunan daftar sebesar 38% dibanding Oktober 2024, sementara harga rumah rata-rata turun 0,4% secara tahunan pada November.

Bitcoin ketinggalan dibanding pasar saham: tanda-tanda kecenderungan risk-off semakin kuat

Penurunan harga Bitcoin menuju level US$90.000 semakin tajam setelah terjadi penghapusan paksa sebesar $92 juta pada posisi futures BTC yang memprediksi kenaikan harga.

Namun, menariknya, indeks S&P 500 masih berada hanya 1,2% di bawah rekor tertingginya yaitu 6.920, yang menunjukkan bahwa pasar saham lebih tangguh dibandingkan kripto.

Di pasar opsi, whale dan market maker menawarkan premi 13% untuk menjual opsi put Bitcoin di Deribit. Biaya perlindungan terhadap penurunan harga yang tinggi ini biasanya terjadi ketika pasar sedangbearish.

Meskipun demikian, penolakan terhadap harga di US$92.000 tidak terlalu memengaruhi posisi para pedagang, sehingga area US$90.000 tetap dianggap sebagai zona dukungan yang kuat.

Situasi risk-offjuga terlihat di pasar kripto Tiongkok, di mana stablecoin diperjualbelikan di bawah nilai tukar terhadap yuan.

Pada keadaan biasa, USDT umumnya diperjualbelikan dengan premi 0,2%–1% untuk menutupi biaya pengiriman dan aturan yang berlaku.

Diskon justru menunjukkan meningkatnya keinginan untuk keluar dari pasar kripto, sebuah pola yang sering terjadi pada masa penurunan.

Aliran dana ETF BTC datar: kenaikan menuju US$100.000 memerlukan pemicu baru

Kurangnya aliran dana masuk ke ETF Bitcoin spot AS dalam beberapa minggu terakhir turut memengaruhi eksposur bullish para pelaku pasar.

Oleh karena itu, kemungkinan Bitcoin melampaui angka US$100.000 dalam waktu dekat sangat tergantung pada kejelasan situasi pasar tenaga kerja dan sektor properti Amerika Serikat.

Dengan kata lain, satu keputusan dari The Fed saja tidak cukup. Pasar memerlukan data ekonomi yang lebih kuat sebelum volume dan momentum Bitcoin benar-benar pulih.

Pos terkait