Persaingan di Skuad Persib Bandung Kian Memanas
Persaingan di dalam skuad Persib Bandung semakin memanas, terutama setelah pelatih Bojan Hodak menegaskan bahwa ia tidak mempermasalahkan usia pemain. Menurutnya, yang terpenting adalah kemampuan dan kesiapan pemain untuk tampil di lapangan.
Bojan Hodak tidak hanya memberi kesempatan debut kepada Alfeandra Dewangga, tetapi juga memberikan kesempatan kepada para pemain muda untuk bermain bersama Persib di Super League 2025/2026. Aturan Super League menyatakan bahwa pemain U-23 harus tampil sebagai starter minimal selama 45 menit. Selama ini, Kakang Rudianto menjadi andalan Bojan dalam memenuhi aturan tersebut. Namun, karena Kakang dan Robi Darwis sedang memperkuat Timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2025, Bojan pun memutuskan untuk menurunkan pemain muda.
Dalam laga tunda pekan ke-5 Super League melawan Borneo FC, Bojan menurunkan dua pemain muda, yaitu Nazriel Alfaro (17 tahun) dan Fitrah Maulana (19 tahun). Nazriel sebelumnya sudah menjalani debut saat melawan Madura United pada pekan ke-14 Super League. Pemain Timnas U-17 Indonesia ini mendapat kepercayaan dari Bojan setelah tampil di Piala Dunia U-17 2025.
Dengan penurunan dua pemain muda tersebut, Persib berhasil meraih kemenangan 3-1 atas Borneo FC. Hal ini membuat persaingan di skuad Persib semakin sengit. Bojan Hodak bahkan mengatakan bahwa ia tidak peduli apakah pemain itu muda atau tua, lokal atau asing.
“Anda tahu, saya sudah bilang sebelumnya. Tidak ada pemain muda atau tua. Tidak ada pemain asing atau lokal,” ujar Bojan Hodak kepada awak media.
Menurutnya, hanya ada pemain yang bisa bermain bagus, dan ia memuji performa Nazriel dan Fitrah. Nazriel telah mencuri perhatian sejak debutnya bersama Persib. Dengan hal ini, Bojan membuka peluang bagi pemain muda lainnya untuk bermain.
“Hanya ada pemain bagus dan pemain tidak bagus. Jadi dia bermain sangat baik karena dia siap bermain,” kata Bojan Hodak.
“Kami punya muda U-20 lainnya, tapi pemain lain belum siap,” ucapnya.
Bojan Hodak menyatakan bahwa pemain seperti Nazriel dan Fitrah dinilai sudah siap. Oleh karena itu, mereka diberi kepercayaan dan menit bermain. Jika pemain lain seperti Zulkifli Lukmansyah dinilai siap, maka ia juga akan diberi kesempatan.
“Zulkifli bisa masuk di masa depan. Kita lihat bagaimana dia bekerja di latihan,” ungkap Bojan Hodak.
“Tapi para pemain ini semua punya bakat. Dan begitu mereka siap bermain, kami tinggal memberi kesempatan. Tugas mereka adalah memanfaatkan kesempatan itu. Seperti dua pemain hari ini,” tuturnya.
Strategi Pelatih Bojan Hodak
Bojan Hodak memiliki strategi yang jelas dalam membangun tim. Ia tidak hanya fokus pada pemain muda, tetapi juga memastikan bahwa setiap pemain yang diturunkan siap bermain. Dengan demikian, persaingan di skuad Persib Bandung kian ketat, baik antara pemain lokal maupun asing, serta antara pemain muda dan senior.
Selain itu, Bojan Hodak juga menekankan pentingnya kerja keras dan kompetensi dalam tim. Ia percaya bahwa setiap pemain memiliki potensi, dan jika mereka siap, maka mereka akan diberi kesempatan.
Dengan pendekatan ini, Persib Bandung tidak hanya memperkuat posisi di Super League, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk masa depan. Para pemain muda seperti Nazriel dan Fitrah menjadi contoh bahwa usia bukanlah penghalang untuk berprestasi. Mereka membuktikan bahwa dengan kesiapan dan kemampuan, mereka bisa menjadi bagian dari tim utama.
Harapan untuk Masa Depan
Bojan Hodak mengharapkan agar pemain-pemain muda lainnya dapat mengikuti jejak Nazriel dan Fitrah. Ia percaya bahwa dengan latihan yang konsisten dan kompetensi yang baik, para pemain muda dapat memberikan kontribusi besar bagi Persib Bandung.
Dengan persaingan yang semakin ketat, Persib Bandung akan terus berkembang dan meningkatkan kualitasnya. Ini menjadi harapan bagi para penggemar Maung Bandung, yang ingin melihat tim kesayangan mereka tampil lebih baik lagi di setiap pertandingan.
