Gus Yahya Bawa Tas Dokumen PBNU ke Tebuireng

Gus Skin Default 1

Pertemuan Penting di Ponpes Tebuireng

Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, menggelar silaturahmi yang melibatkan mustasyar, syuriyah, dan tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Undangan ini ditandatangani oleh Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Abdul Hakim Machfudz atau Gus Kikin. Pertemuan berlangsung di Ndalem Kasepuhan Tebuireng secara tertutup.

Forum tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan kiai sepuh di Pondok Pesantren Ploso, Kediri, beberapa waktu lalu. Pertemuan yang digagas cucu Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, dr Umar Wahid, bersama jajaran pengasuh Tebuireng itu dinilai memiliki arti penting, terutama sebagai tindak lanjut dari pertemuan di Ploso.

Para Hadirin dalam Pertemuan

Pantauan di lokasi menunjukkan hadirnya sejumlah kiai sepuh NU, antara lain pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri, KH Anwar Manshur; pengasuh Ponpes Al-Falah, Ploso, Kediri, KH Nurul Huda Djazuli; serta mantan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj.

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, hadir bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen), Amin Said Husni, dan Bendahara Umum (Bendum), Sumantri Suwarno. Pada pertemuan itu, Rais Aam KH Miftachul Akhyar absen dan mengirim salah satu rois Syuriyah, Prof Dr Muhammad Nuh, untuk mewakili.

Nuh menjelaskan bahwa Rais Aam saat ini tengah menghadiri haul di Lasem, sementara Wakil Rais Aam, KH Anwar Iskandar, berada di Jakarta. Nuh mengatakan kehadirannya bertujuan menyampaikan perkembangan terbaru terkait dinamika internal yang tengah dibahas di tubuh Syuriyah PBNU.

“Saya hadir di Ponpes Tebuireng untuk menindaklanjuti arahan dari Rais Aam dan Wakil Rais Aam. Keduanya sebenarnya diundang, tetapi berhalangan hadir,” ujar Nuh.

Ziarah dan Perjumpaan dengan Sesepuh

Sementara itu, Gus Yahya dan rombongan langsung menuju pesarean masayikh Tebuireng. Gus Yahya berziarah ke makam Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, serta berdoa di pusara pendiri NU, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari.

Seusai berziarah, rombongan kemudian menuju Ndalem Kesepuhan Tebuireng untuk memenuhi undangan para sesepuh pesantren. Gus Yahya menuturkan bahwa kedatangannya merupakan bentuk penghormatan kepada para kiai sepuh yang memintanya hadir ke Tebuireng.

“Saya dipanggil para pinisepuh, para kiai sepuh. Saya datang. Apa pun yang diminta, saya siap. Apa pun yang ditanyakan, saya siap menjawab,” kata Gus Yahya. Dia juga menyebut telah membawa seluruh dokumen dan penjelasan yang mungkin diperlukan dalam pertemuan tersebut.

“Saya datang bersama teman-teman PBNU. Semua penjelasan, semua dokumen sudah kami siapkan dalam satu tas penuh,” kata Gus Yahya. “Jika diminta menunjukkan, semuanya telah tersedia,” sambungnya.

Dia berharap, kedatangannya dapat menjadi langkah awal menuju penyelesaian berbagai persoalan yang tengah berkembang di lingkungan NU.

Penjadwalan Ulang Agenda Silaturahmi

Sebelumnya, Syuriyah PBNU memberikan tanggapan terhadap undangan silaturahmi yang disampaikan Pesantren Tebuireng terkait agenda pertemuan Mustasyar bersama Rais Aam PBNU. Melalui surat bernomor 4802/PB.02/B.I.01.71/99/12/2025 yang ditandatangani Wakil Rais Aam, KH Anwar Iskandar, dan Katib Syuriyah, KH Ahmad Tajul Mafaakhir, Syuriyah menyampaikan apresiasi serta permohonan penjadwalan ulang kegiatan tersebut.

Dalam surat itu, Syuriyah menyampaikan bahwa pihaknya tidak dapat memenuhi undangan silaturahim di Tebuireng, pada Sabtu (6/12/2025), karena PBNU telah menetapkan agenda Rapat Pleno PBNU pada 9-10 Desember 2025. Pemberitahuan resmi agenda pleno tersebut telah dikirimkan kepada seluruh unsur PBNU, sejak 2 Desember lalu.

“Mengingat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama telah mengagendakan Rapat Pleno pada tanggal 9-10 Desember 2025 dan Undangan/Pemberitahuan Pelaksanaan Rapat Pleno PBNU telah tersampaikan pada tanggal 2 Desember 2025 (sehari sebelum undangan dari Pesantren Tebuireng kami terima), maka dengan segala hormat kami mohon agar panjenengan untuk dapat melakukan penjadwalan ulang agenda silaturahim tersebut,” demikian bunyi surat tersebut.


Pos terkait