AC Milan Mempercepat Rencana Belanja Januari 2026
AC Milan terus mempercepat langkah mereka menuju bursa transfer Januari 2026 menyusul minimnya kontribusi gol dari para penyerang musim ini. Dua nama kini muncul sebagai target utama: Jean-Philippe Mateta dari Crystal Palace dan Niclas Fullkrug milik West Ham United. Menurut laporan Corriere dello Sport, Rossoneri memasukkan keduanya dalam daftar pendek untuk memperkuat sektor nomor 9.
Situasi ini dipicu oleh performa kurang meyakinkan dari dua striker mereka saat ini, Santiago Gimenez dan Christopher Nkunku, yang sejauh ini baru mencetak satu gol masing-masing, itu pun hanya di ajang Coppa Italia. Selain Mateta dan Fullkrug, AC Milan juga memantau perkembangan talenta muda Parma, Mateo Pellegrino, yang tengah menunjukkan progres signifikan di Serie A.
Beberapa pemain yang tersisih di klub Premier League juga masuk radar sebagai opsi low-cost. Meski kebutuhan akan striker baru semakin mendesak, AC Milan menghadapi tantangan signifikan: minimnya dana transfer. Musim panas lalu, manajemen klub telah mengeluarkan sekitar €158 juta untuk belanja pemain, sehingga ruang gerak dalam bursa musim dingin sangat terbatas.
Kemungkinan penjualan pemain pun tidak bisa dikesampingkan, meskipun kandidat paling logis, Santiago Gimenez, dikabarkan sangat ingin bertahan dan memperjuangkan tempatnya. Menurut analisis terbaru yang dipublikasikan melalui bonus artikel di Substack, AC Milan sebenarnya memiliki peluang untuk menambah pundi dana transfer dengan mengandalkan beberapa pemain yang saat ini dipinjamkan ke klub lain.
Potensi risiko tetap ada, tetapi Rossoneri diyakini memiliki ruang gerak yang sedikit lebih longgar dibandingkan yang diperkirakan awal. Julukan bagi striker Argentina yang membuat AC Milan semakin getol untuk mendatangkannya di jendela transfer Januari 2026 adalah “El Tanque”.
“El Tanque” adalah frasa dalam bahasa Spanyol yang secara harfiah berarti “Sang Tank” atau “The Tank” dalam bahasa Inggris. Dalam konteks umum, terutama di dunia sepak bola atau olahraga, “El Tanque” digunakan sebagai julukan untuk menggambarkan sosok pemain yang, bertubuh besar atau kuat, bermain dengan gaya fisik dan penuh tenaga, sulit dijatuhkan atau dihentikan lawan, serta tangguh seperti tank di lapangan.
Julukan ini sering dipakai untuk penyerang atau gelandang bertahan yang punya postur dan gaya bermain yang dominan secara fisik. Lalu, siapa yang striker yang dimaksud? Ya, itu adalah Mateo Pellegrino milik Parma. Igli Tare, Geoffrey Moncada, dan Zlatan Ibrahimovic disebut sangat terkesan dengan performa Mateo Pellegrino saat Parma bermain imbang 2-2 melawan AC Milan bulan lalu.
Meski tidak mencetak gol, penyerang Argentina itu sempat mengenai tiang dan tampil merepotkan lini belakang Rossoneri. Keyakinan bahwa pemain 24 tahun tersebut cocok dengan kebutuhan Allegri semakin menguat. Ia dinilai memiliki kualitas teknis, tetapi terutama fisik, yang berbeda dari trio penyerang AC Milan saat ini: Rafael Leao, Christian Pulisic, dan Christopher Nkunku, tiga pemain yang diproyeksikan bertahan jangka panjang.
Parma mendatangkan Pellegrino dari Vélez Sarsfield pada akhir bursa transfer musim dingin lalu dengan biaya €2 juta, plus klausul 50 persen dari penjualan berikutnya. Pada musim panas kemarin, sebuah klub Premier League sempat mengirimkan tawaran €15 juta, namun langsung ditolak. Pihak Parma “sangat yakin” bahwa nilai Pellegrino bisa meningkat hingga dua kali lipat dari tawaran tersebut.
Sejumlah klub Italia seperti AS Roma, serta klub-klub luar negeri seperti Atlético Madrid, Villarreal, Tottenham, West Ham, dan Nottingham Forest, juga dikabarkan memantau perkembangan pemain berjuluk El Tanque itu. Dengan situasi tersebut, Parma diyakini hanya akan tergoda oleh tawaran besar, terutama pada bursa transfer Januari.
AC Milan kini mempertimbangkan opsi untuk merekrut Pellegrino atau penyerang dengan karakteristik serupa pada musim dingin, sementara nama Jean-Philippe Mateta masuk dalam rencana untuk musim panas mendatang.
Profil Singkat Mateo Pellegrino
Mateo Pellegrino Casalanguila, sering disebut hanya Mateo Pellegrino, lahir pada 22 Oktober 2001 di Valencia, Spanyol. Meski lahir di Spanyol, ia memiliki kewarganegaraan Argentina, dan saat ini berstatus sebagai penyerang tengah (centre-forward) untuk klub Parma Calcio 1913 di Liga Italia Serie A. Tinggi badannya 1,92 meter, memberi dia keunggulan fisik di posisi penyerang, terutama dalam duel udara dan permainan fisik.
Pada masa muda, Pellegrino sempat berstatus sebagai pemain akademi di beberapa klub Eropa, termasuk Valencia CF dan Inter Milan, sebelum akhirnya pindah ke akademi Vélez Sarsfield di Argentina pada 2018. Ia dipromosikan ke tim senior Vélez Sarsfield pada Januari 2021. Debut seniornya terjadi pada 31 Maret 2021 di bawah arahan sang ayah, Mauricio Pellegrino.
Setelah beberapa periode pinjaman ke klub seperti Estudiantes de La Plata dan CA Platense, di mana ia sempat menunjukkan performa menggigit, Pellegrino menarik perhatian klub Eropa. Pada 3 Februari 2025, ia resmi bergabung dengan Parma. Klub memandangnya sebagai penyerang muda berbakat dengan “kualitas teknis dan fisik yang spesifik” yang dibutuhkan tim.
Mateo Pellegrino dikenal dengan postur tinggi, fisik kuat, dan kemampuan aerial yang baik, kualitas penting bagi penyerang tengah. Berkat atribut fisik dan insting sebagai penyerang, ia cocok untuk permainan kotak-penalti dan duel udara, menjadikannya penyerang target yang bisa diandalkan untuk memanfaatkan umpan silang dan bola atas.
Sejak bergabung dengan Parma di musim 2025/2026, Pellegrino mulai menunjukan potensi nyata: ia sudah mencatat gol penting dan performa yang cukup menjanjikan. Contohnya, pada laga melawan Juventus di Serie A 2024/2025, ia tampil sebagai “Man of the Match” setelah mencetak satu-satunya gol kemenangan untuk Parma.
Perkembangan ini membuat ia kerap dibicarakan di kalangan pengamat sepak bola, bahkan disebut sebagai salah satu penyerang Argentina yang berpotensi bersinar di Eropa. Meskipun menjanjikan, tantangan bagi Pellegrino tidak kecil. Adaptasi ke sepak bola Eropa, dengan intensitas, fisik, dan taktik yang berbeda, menuntut konsistensi dan perkembangan teknis dari dirinya.
Namun, dengan usia yang masih muda, awal 20-an tahun, dan kombinasi fisik, pengalaman dari akademi Eropa dan Amerika Selatan, serta kesempatan bermain reguler di liga Eropa, Pellegrino memiliki fondasi kuat untuk menjadi penyerang kelas atas di masa depan.
