Persebaya Dapat Libur, Uston Nawawi Siapkan Tim Hadapi Borneo FC

AA1RR7Bm

Libur untuk Pemulihan Tenaga dan Evaluasi

Setelah Persebaya Surabaya bermain imbang 1-1 melawan PSM Makassar di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare, pelatih interim Uston Nawawi memberikan jatah libur kepada para pemain. Keputusan ini diambil agar pemain dapat memulihkan tenaga sebelum menghadapi laga penting pada 20 Desember 2025.

Pertandingan yang berlangsung pada Sabtu (6/12) malam berjalan sangat ketat. Kedua tim saling membalas gol hingga akhirnya harus puas berbagi angka. Meskipun hasil tidak sesuai harapan awal, Uston tetap bersyukur dengan satu poin yang berhasil diraih di kandang lawan.

“Tentunya yang pertama alhamdulillah kita tetap bersyukur, kita mendapatkan satu poin di Makassar,” ujar Uston dengan nada puas. Ia menilai bahwa meski target awal adalah kemenangan, satu angka tersebut memiliki nilai yang sangat berharga bagi tim.

Uston mengakui bahwa permainan PSM sangat agresif dan memberikan tekanan berat kepada Persebaya. Namun, ia melihat bahwa mentalitas pemain teruji dan mampu merespons tekanan dengan baik selama pertandingan.

Setelah pertandingan usai, Uston langsung memberi pengumuman tentang jadwal latihan. “Setelah pertandingan ini kita akan libur ya, karena kita main lagi tanggal 20 lawan pemuncak klasemen Borneo FC,” ucapnya.

Libur yang diberikan bukan berarti mengendurkan fokus, melainkan bagian dari strategi pemulihan dan evaluasi. “Tentunya kita evaluasi memang meskipun kita belum kalah tapi kita belum menang juga,” tambah Uston.

Dalam dua laga yang dilalui oleh Uston sebagai pelatih interim, Persebaya Surabaya belum mengalami kekalahan tetapi juga belum meraih kemenangan. Hasil imbang 1-1 melawan Bhayangkara FC dan 1-1 melawan PSM menunjukkan stabilitas awal yang cukup menjanjikan.

Namun, efektivitas serangan dan ketenangan di sepertiga akhir lapangan masih perlu peningkatan. Uston berharap jeda singkat ini memberi ruang bagi para pemain untuk kembali segar, baik secara fisik maupun mental.

Laga melawan Borneo FC pada 20 Desember 2025 dipastikan menjadi ujian berat bagi konsistensi Persebaya Surabaya. Borneo sedang memimpin klasemen dan menunjukkan performa impresif, sehingga menuntut kesiapan penuh dari tim Kota Pahlawan.

Setelah kembali dari libur, para pemain akan mengikuti menu latihan intensif untuk meningkatkan kualitas transisi dan penyelesaian akhir. Uston ingin Persebaya Surabaya tampil lebih agresif namun tetap tenang saat menguasai permainan.

Selain aspek teknis, dia menekankan pentingnya menjaga mentalitas kompetitif. Ia percaya bahwa mental yang kuat akan membantu Persebaya Surabaya menghadapi dua pertandingan sisa di bulan Desember yang padat dan menuntut.

Setelah menghadapi Borneo FC, Persebaya Surabaya dijadwalkan bertemu Persijap Jepara pada 28 Desember 2025. Dua laga ini membuat manajemen kebugaran pemain menjadi faktor yang sangat menentukan.

Keputusan memberi libur dipandang sebagai langkah cerdas untuk mengembalikan energi dan menjaga suasana ruang ganti tetap positif. Intensitas Super League membuat jeda beberapa hari menjadi kesempatan emas untuk menyegarkan pikiran.

Uston berharap saat kembali berkumpul, para pemain bisa lebih fokus menjalani program latihan. Dia ingin strategi berjalan lebih matang dan kolaborasi antar lini menjadi lebih padu.

Sejak menangani Persebaya Surabaya, Uston selalu menekankan pendekatan positif dengan membangun atmosfir kekeluargaan. Pemain diminta tetap percaya pada proses meski kemenangan belum diraih dalam dua pertandingan awal kepemimpinannya.

Dia meyakini suasana kondusif akan membantu pemain menyerap instruksi dengan lebih baik. Dengan semangat yang terjaga, dia percaya Persebaya Surabaya bisa menunjukkan progres signifikan dari laga ke laga.

Persebaya Surabaya memang menunjukkan perkembangan defensif yang cukup baik, namun peningkatan di lini depan menjadi fokus berikutnya. Tim membutuhkan sentuhan akhir yang lebih klinis untuk mendapatkan hasil optimal.

Uston bertekad memaksimalkan sisa waktu sebelum pertandingan melawan Borneo FC demi mencapai kemenangan pertama. Dia ingin para pemain memiliki kesadaran taktis yang lebih kuat dan bermain dengan determinasi tinggi.

Jeda ini menjadi bagian dari rencana bertahap yang dia rancang bersama staf pelatih untuk membawa Persebaya Surabaya kembali kompetitif. Dengan latihan yang lebih terarah, ia optimistis tim bisa tampil berbeda pada dua laga akhir tahun.

Uston memahami ekspektasi besar Bonek dan masyarakat Surabaya yang menunggu kebangkitan tim. Dia percaya kerja keras, evaluasi yang tepat, dan kondisi fisik yang terjaga akan menjadi kunci menghadapi Borneo FC.

Laga 20 Desember 2025 pun menjadi momentum krusial bagi Persebaya Surabaya di bawah kepemimpinan sementara Uston. Dengan energi yang kembali segar setelah libur, dia berharap Persebaya Surabaya mampu tampil lebih tajam dan meraih tiga poin yang selama ini tertunda.

Pos terkait