Semangat Marching Band SMAN Kabila Mengiringi Gorontalo Half Marathon 2025
Pada Minggu pagi (7/12/2025), tim marching band dari SMAN Kabila, Kabupaten Bone Bolango, tampil di sepanjang lintasan Gorontalo Half Marathon (GHM) 2025. Penampilan mereka memberikan semangat yang luar biasa bagi para peserta lomba. Puluhan siswa sudah berada di lokasi sejak dini hari, memainkan lagu-lagu sederhana dengan barisan yang rapi. Peserta yang melintas sesekali merekam penampilan para siswa tersebut.
Selain marching band, beberapa kelompok lain juga turut memberikan dukungan dengan menampilkan tarian dan yel-yel. Masyarakat sekitar antusias menyaksikan penampilan marching band sekaligus melihat langsung para pelari. Kehadiran marching band SMAN Kabila membuat area start GHM 2025 terasa lebih hidup sejak pagi. Para siswa tetap berada di lokasi hingga seluruh kategori dilepas.
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, turut melepas peserta kategori 10K sekaligus ikut berlari di kategori 5K. Ia menyampaikan bahwa Gorontalo Half Marathon kini telah masuk dalam jajaran event lari nasional. “Saya baru diberitahu dari Jakarta bahwa Gorontalo Half Marathon sudah masuk sebagai bagian dari event lari nasional. Ini perkembangan baik untuk Gorontalo,” ujarnya.
Sebelum menutup sambutan, Gusnar menyambut peserta dari luar daerah dan berharap mereka dapat menikmati suasana Gorontalo setelah lomba. “Khusus saudara-saudara dari luar daerah, selamat datang di Gorontalo. Kalau ada waktu setelah lomba, silakan mengunjungi Sherly Hiu Paus yang sekarang jadi kebanggaan kita semua,” tuturnya. Ia menambahkan, GHM akan kembali digelar tahun depan dengan target penyelenggaraan lebih besar. “Insyaallah tahun 2026 kita akan tingkatkan lagi jumlahnya,” kata Gusnar.
Persiapan Lengkap oleh Panitia GHM 2025
Ketua Panitia GHM 2025, Danial Ibrahim, memastikan seluruh peserta yang mendaftar sudah menerima race pack. Pengambilan race pack resmi ditutup pada Sabtu (6/12/2025). Danial menjelaskan, panitia menyiapkan dukungan medis di sepanjang rute untuk tiga kategori lomba. Sebanyak 90 tenaga medis ditempatkan di sembilan titik, dipimpin Dinas Kesehatan dan puskesmas setempat. Area pengambilan race pack sebelumnya juga dialihkan menjadi pos layanan kesehatan. Ambulans dan kendaraan medis mobile ikut disiagakan.
Selain itu, panitia menanggung premi BPJS Ketenagakerjaan peserta selama kegiatan berlangsung sebagai bentuk perlindungan bila terjadi situasi darurat. Untuk pengamanan rute, panitia menurunkan 118 marshal. Sebanyak 18 marshal dinamis berasal dari komunitas sepeda di Kota Gorontalo yang bertugas mengikuti pelari di titik rawan. Sementara 100 marshal statis dari Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) Universitas Negeri Gorontalo ditempatkan di sepanjang rute.
“Setiap titik dijaga satu sampai dua marshal. Mereka akan saling berkoordinasi jika ada pelari yang membutuhkan bantuan,” kata Danial. Marshal bekerja bersama tim medis dan PMI yang bersiaga di jalur lomba.
Panitia juga menyiapkan Bele li Mbui (ruang tambahan) yang dipinjam khusus untuk Sabtu dan Minggu. Fasilitas ini digunakan sebagai ruang ganti dan tempat ibadah peserta. “Peserta laki-laki kan banyak memakai celana pendek. Kami siapkan sarung untuk salat subuh sebelum start,” jelas Danial. Ia mengimbau peserta muslim agar menunaikan salat subuh terlebih dahulu sebelum masuk area start.
Dengan fasilitas tersebut, panitia berharap peserta bisa mengikuti GHM 2025 dengan tenang.
Jumlah Peserta yang Ikut dalam GHM 2025
Sebanyak 5.000 peserta ambil bagian dalam GHM 2025. Dari jumlah itu, 2.000 peserta berasal dari luar daerah dan 3.000 dari Gorontalo. Pantauan awak media, panggung utama berdiri di sisi selatan Lapangan Taruna Remaja. Tenan di sisi barat dan timur tampak tertata rapi. Di bagian utara, tenda tamu VIP berada di tengah, sementara tenda medis berada di sisi kiri dan kanan. Titik start dan finis juga sudah disiapkan lengkap dengan papan informasi.
