https://soeara.com
, JAKARTA –
Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa nilai transaksi kartu kredit terus menunjukkan pertumbuhan hingga September 2025. Kondisi ini juga diharapkan akan semakin meningkat pada momen liburan Natal dan Tahun Baru yang akan segera tiba.
Berdasarkan data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Indonesia (SPIP) yang dirilis BI, nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp37,96 triliun. Angka ini tumbuh sebesar 2,11% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan dengan September 2024 yang mencapai Rp37,18 triliun.
Nilai transaksi kartu kredit terdiri dari dua komponen utama, yaitu transaksi tunai dan transaksi belanja. Kedua komponen ini mencakup aktivitas baik dalam skala domestik maupun internasional.
Pada periode tersebut, transaksi belanja mendominasi nilai transaksi kartu kredit, yang tercatat sebesar Rp37,39 triliun. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angka ini meningkat sebesar 2,50% YoY dari sebelumnya Rp36,47 triliun.
Sementara itu, transaksi tunai tercatat sebesar Rp577 miliar, mengalami penurunan sebesar 17,81% YoY dibandingkan dengan September 2024 yang mencapai Rp702 miliar.
Selain itu, pertumbuhan juga terjadi pada volume transaksi kartu kredit. Otoritas moneter dalam laporan tersebut mencatat pertumbuhan volume transaksi kartu kredit sebesar 8,71% YoY menjadi Rp42,65 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp39,23 triliun.
Jumlah kartu kredit yang beredar juga mengalami pertumbuhan sebesar 2,51% YoY dari September 2024 sebesar Rp18,31 triliun menjadi Rp18,77 triliun pada September 2025.
Adapun, jumlah transaksi kartu kredit diperkirakan akan meningkat menjelang momen liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), termasuk transaksi menggunakan kartu kredit. EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, proyeksi tersebut sejalan dengan tren peningkatan konsumsi serta mobilitas masyarakat saat Natal dan Tahun Baru.
“Kami memproyeksikan kenaikan jumlah transaksi menjelang momen liburan Natal tahun 2024 dan Tahun Baru 2025, termasuk transaksi menggunakan kartu kredit,” kata Hera kepada Bisnis.
Hingga September 2025, Hera mengungkapkan bahwa outstanding pinjaman konsumer lainnya – yang mayoritas adalah kartu kredit – juga tumbuh sebesar 6,9% YoY mencapai Rp23,5 triliun. Hal ini selaras dengan peningkatan kebutuhan masyarakat, misalnya pembelian tiket pesawat dan hotel.
Dia menuturkan, perseroan menawarkan berbagai pilihan kartu kredit, di antaranya BCA Everyday Card, BCA Card Platinum, BCA Smartcash, Mastercard, Visa, JCB, UnionPay, dan American Express. BCA juga terus berinovasi memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi dengan kartu kredit.
Nasabah juga dapat mengajukan aplikasi kartu kredit secara online, kontrol transaksi, rikues limit kartu kredit, hingga pembayaran tagihan via aplikasi myBCA.
Ke depan, BCA akan terus membuka peluang untuk berkolaborasi dengan mitra bisnis dan menghadirkan program-program yang memberikan nilai tambah dan manfaat bagi nasabah.
“Kami juga senantiasa menghadirkan berbagai penawaran dan promo menarik sesuai dengan kebutuhan nasabah di berbagai segmen,” ujarnya.
Terpisah, Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalita Situmorang melihat tren transaksi belanja mulai membaik pada momen Nataru.
“Kita lihat by retail saja kan udah mulai spike up gitu baik dari volume dan juga nominalnya jadi harusnya sih arahnya positif bertumbuh sih,” kata Hosianna saat ditemui di Kantor Bank Danamon beberapa waktu lalu.
Seiring dengan pertumbuhan ritel dan keyakinan konsumen yang secara kuartalan berada di kisaran 4-5%, dia meyakini pertumbuhan transaksi pada libur Nataru dapat mencapai di angka 5%.
“Untuk tumbuh di 5% lagi itu memungkinkan karena kan biasanya juga household konsumsi domestik kita secara kuartal tumbuhnya juga emang di kisaran 4,6-5%. Jadi mungkin angkanya masih di kisaran itu,” pungkasnya.
