Di tengah pesatnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia, banyak anak muda kini menjajal bisnis online dengan berbagai model usaha. Salah satu yang menarik perhatian adalah kisah sukses mereka yang berhasil menjual barang custom (khusus) melalui platform digital. Dengan modal kecil dan kreativitas tinggi, mereka mampu meraih pasar yang luas.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor e-commerce di Indonesia terus tumbuh pesat. Tahun 2023 lalu, penjualan online mencapai lebih dari Rp 1.500 triliun, dengan kontribusi signifikan dari pelaku UMKM. Di tengah ini, banyak anak muda memilih jalur jualan barang custom sebagai strategi bisnis yang unik dan menarik.
Salah satu contohnya adalah Rizky, seorang mahasiswa jurusan desain grafis di Jakarta. Ia memulai bisnisnya dengan membuat desain khusus untuk kaos, mug, dan aksesori lainnya. “Awalnya saya hanya membuat beberapa produk untuk teman-teman, tapi kemudian banyak yang memesan,” kata Rizky. Ia menggunakan platform seperti Instagram dan Shopee untuk memasarkan barangnya. “Saya juga membuat website sederhana agar pelanggan bisa langsung memesan tanpa harus lewat media sosial.”
Dari pengalamannya, Rizky menyebutkan bahwa persiapan mental dan pemahaman tentang karakteristik pembeli sangat penting. “Kita harus paham apa yang dicari konsumen, apakah mereka ingin sesuatu yang unik atau hanya murah,” ujarnya. Menurut dia, kunci sukses dalam bisnis ini adalah konsistensi dan komunikasi yang baik dengan pelanggan.
Sementara itu, Siti, seorang lulusan teknik informatika dari Surabaya, mengatakan bahwa ia memulai bisnis custom dari nol. “Saya tidak punya modal besar, jadi saya memilih dropship dan bekerja sama dengan supplier lokal,” katanya. Ia fokus pada produk-produk seperti stiker mobil dan kemasan kopi custom. “Saya juga memanfaatkan iklan Facebook dan Instagram Ads untuk memperluas jangkauan pasar.”
Menurut Siti, membangun kepercayaan pelanggan adalah hal utama. “Pelanggan akan kembali jika mereka merasa puas dengan kualitas dan layanan,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya memberikan nilai tambah, seperti garansi dan layanan after-sales yang baik.
Pengamat ekonomi digital, Dr. Andi Wibowo, mengatakan bahwa tren jualan barang custom semakin diminati karena kebutuhan konsumen akan personalisasi meningkat. “Anak muda saat ini lebih menghargai produk yang memiliki ciri khas dan bisa disesuaikan dengan selera mereka,” ujarnya. Menurutnya, bisnis ini cocok untuk mereka yang memiliki keterampilan kreatif dan kemampuan teknis.
Namun, tidak semua berjalan mulus. Banyak anak muda yang gagal karena kurangnya perencanaan dan manajemen risiko. “Mereka sering kali mengabaikan analisis pasar dan evaluasi strategi,” ujar Andi. Ia menyarankan agar para pelaku bisnis online memperhatikan aspek finansial dan operasional secara matang.
Dari berbagai pengalaman tersebut, dapat disimpulkan bahwa sukses dalam jualan barang custom di e-commerce memerlukan kombinasi antara kreativitas, strategi pemasaran yang tepat, dan kepercayaan diri. Dengan semangat dan ketekunan, anak muda Indonesia kini mampu membuktikan bahwa bisnis online bukanlah hal yang mustahil.
