Perbedaan Gentle Parenting vs Positive Parenting Secara Detail yang Wajib Diketahui Orang Tua

Dalam dunia pengasuhan anak, terdapat berbagai pendekatan yang digunakan oleh orang tua. Dua dari pendekatan tersebut adalah gentle parenting dan positive parenting. Meskipun keduanya memiliki kesamaan dalam hal empati dan komunikasi, terdapat perbedaan mendasar yang perlu diketahui oleh para orang tua.

Fakta Utama

Gentle parenting, yang diperkenalkan oleh Sarah Ockwell-Smith, menekankan empati, penghargaan terhadap individu anak, komunikasi terbuka, dan penerapan batasan tanpa hukuman. Sementara itu, positive parenting juga menekankan empati dan komunikasi, tetapi lebih fokus pada disiplin yang adil dan konsisten ketika kebutuhan anak tidak terpenuhi.

Menurut Halimah, seorang praktisi parenting, gentle parenting serupa dengan authoritative parenting, yakni gaya pengasuhan yang menggabungkan kehangatan dan batasan yang tegas. Namun, istilah ini lebih mudah diingat dan dipahami oleh masyarakat modern.

Konfirmasi & Narasi Tambahan

Dr. Mesty, dokter anak dan pendiri platform Tentang Anak, menjelaskan bahwa gentle parenting dapat dikategorikan sebagai gaya pengasuhan otoritatif. Ia menyatakan bahwa pendekatan ini melibatkan komunikasi dua arah antara orang tua dan anak, serta penerapan batasan tertentu.

Namun, penelitian oleh Pazella dan Davidson (2024) menunjukkan bahwa gentle parenting belum sepenuhnya didukung oleh teori perkembangan manusia. Penelitian ini juga menemukan bahwa sebagian besar orang tua merasa puas dengan gaya asuh mereka, namun beberapa mengalami keraguan dan kelelahan.

Emily Edlynn Ph.D., psikolog anak, menyoroti bahwa popularitas gentle parenting di media sosial sering kali disajikan secara dangkal, sehingga menimbulkan rasa bersalah bagi orang tua. Ia menekankan bahwa menjadi orang tua yang baik tidak harus selalu lembut, dan perilaku anak bukanlah cerminan tunggal dari kualitas pengasuhan.

Analisis Konteks

Perbedaan utama antara gentle parenting dan positive parenting terletak pada cara mereka menangani masalah perilaku anak. Gentle parenting cenderung menganggap perilaku buruk sebagai akibat dari rasa stres atau ancaman. Sementara itu, positive parenting mengakui bahwa anak bisa bermasalah karena mencari perhatian atau membangun batasan.

Positive parenting juga menekankan pentingnya disiplin yang adil dan konsisten. Ketika persuasi gagal, orang tua dapat memberikan konsekuensi yang telah dibicarakan sebelumnya. Ini membantu anak belajar tanggung jawab dan kesadaran akan tindakan mereka.

Data Pendukung

Menurut data Google Trends di Indonesia, minat terhadap topik gentle parenting terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Studi oleh Pazella dan Davidson (2024) menunjukkan bahwa 75% orang tua yang menerapkan gentle parenting merasa puas, sementara 35% mengalami keraguan dan kelelahan.

Mary Ann Little, Ph.D., psikolog klinis, menyatakan bahwa gentle parenting memiliki kemiripan dengan beberapa gaya pengasuhan yang telah didukung oleh penelitian ilmiah seperti authoritative parenting, emotional coaching, attachment parenting, dan positive parenting.




Dengan memahami perbedaan antara gentle parenting dan positive parenting, orang tua dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan situasi keluarga mereka. Kedua pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tetapi tujuan utamanya tetap sama: membentuk anak yang bahagia, percaya diri, dan siap menghadapi dunia.

Related posts