Jakarta, CNN Indonesia — Dalam era digital yang semakin mengglobal, keberadaan ponsel menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, pertanyaan tentang apakah orang tua boleh membaca chat pribadi anak remaja tetap menjadi topik yang hangat dibicarakan.
Menurut penelitian dan panduan dari para ahli, meski orang tua memiliki niat untuk melindungi anak dari bahaya di dunia maya, mereka perlu memperhatikan batasan-batasan yang jelas agar tidak merusak hubungan kepercayaan antara orang tua dan anak.
Fakta Utama
Anak-anak kini mulai memiliki ponsel di usia dini, bahkan beberapa di bawah usia 10 tahun. Hal ini menimbulkan tantangan bagi orang tua dalam menjaga komunikasi digital anak. Donnell Probst, kepala pelaksana sementara National Association for Media Literacy Education, menegaskan bahwa anak berusia 6 tahun sebaiknya tidak bebas berkirim pesan kepada orang lain.
Selain itu, psikolog anak dan remaja Janet Sasson Edgette menyampaikan bahwa orang tua perlu memberitahu anak bahwa mereka akan mengecek chat di ponselnya. “Sangat merusak ketika seorang anak mengetahuinya secara retroaktif karena bukan hanya privasi mereka yang dilanggar, tetapi juga privasi teman-teman mereka,” ujarnya.
Konfirmasi & Narasi Tambahan
Catherine Pearlman, master pengasuhan anak dan penulis, menyarankan pendekatan yang lebih pengertian daripada kontrol ketat. “Pendekatan yang lebih pengertian lebih disarankan untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka,” katanya.
Kathy van Benthuysen, presiden Converlation, menambahkan bahwa jika orang tua menemukan sesuatu yang kurang menyenangkan dalam percakapan digital anak, itu menjadi kesempatan untuk berbincang secara langsung dan jujur. “Terkadang itulah yang mereka inginkan dari Anda. Mereka mau Anda menemukannya agar Anda dapat menyelamatkan mereka,” ujarnya.
Analisis Konteks
Para ahli sepakat bahwa kemandirian digital anak harus diberikan secara bertahap. Tidak ada patokan usia tertentu, namun umumnya anak bisa mencapai kemandirian digital di usia 14 tahun. Orang tua perlu mengevaluasi keahlian sosial, penilaian, dan kesiapan emosional anak sebelum memberikan kebebasan tersebut.
“Orang tua perlu mulai memberikan anak kebebasan alias kemandirian dalam komunikasi digital. Tak hanya usia, perlu ada pertimbangan dalam perihal keahlian sosial anak, penilaian dan kesiapan emosional,” kata ilustrasi yang dirujuk dalam artikel.
