DPD Golkar Sumut Sepakat Usung Bobby Nasution di Pilkada 2026, Internal Partai Bergetar
Pengumuman resmi dari DPD Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) mengenai dukungan untuk Bobby Nasution dalam Pilkada 2026 menjadi topik yang viral dan memicu perbincangan di kalangan kader partai. Pengumuman ini menandai pergeseran strategis dalam dinamika politik daerah, sekaligus memicu reaksi beragam dari internal partai.
Kronologi Lengkap
Pada akhir pekan lalu, DPD Golkar Sumut secara resmi menyatakan dukungan penuh terhadap Bobby Nasution sebagai calon gubernur pada Pilkada 2026. Keputusan ini diambil setelah melalui rapat internal dan evaluasi terhadap kandidat yang layak. Bobby Nasution, putra mantan Presiden Joko Widodo, telah dikenal sebagai tokoh yang memiliki basis dukungan kuat di Medan, kota terbesar di Sumut.
Sebelumnya, terdapat wacana bahwa Musa Rajekshah, Ketua DPD Golkar Sumut saat ini, akan maju sebagai calon gubernur. Namun, keputusan DPD untuk mendukung Bobby Nasution menunjukkan adanya penyesuaian strategi politik partai. Hal ini juga menimbulkan pro dan kontra di kalangan kader partai, terutama karena Bobby Nasution bukan anggota partai Golkar secara langsung.
Mengapa Menjadi Viral?
Keputusan DPD Golkar Sumut untuk mengusung Bobby Nasution menjadi viral karena beberapa faktor. Pertama, Bobby Nasution adalah tokoh yang sangat dikenal di tingkat nasional, terlebih setelah sukses memimpin Medan dalam Pilkada 2020. Kedua, pengusungan Bobby Nasution dianggap sebagai langkah ambisius oleh partai untuk memperkuat posisi politik di Sumut. Ketiga, keputusan ini memicu diskusi tentang keberlanjutan kepemimpinan Musa Rajekshah di DPD Golkar Sumut, yang sebelumnya dianggap sebagai kandidat kuat.
Selain itu, pengguna media sosial turut mempercepat viralnya isu ini. Banyak netizen menyampaikan pendapat mereka, baik mendukung maupun menentang keputusan DPD Golkar. Beberapa bahkan mempertanyakan alasan pengusungan Bobby Nasution yang tidak berasal dari partai Golkar.
Respons & Dampak
Reaksi dari masyarakat dan kader Golkar cukup beragam. Sebagian besar kader yang hadir dalam pertemuan internal menyambut baik keputusan tersebut, terutama karena Bobby Nasution dianggap memiliki kemampuan memimpin yang kuat. Namun, sejumlah kader lain merasa kecewa, terutama yang mendukung Musa Rajekshah. Mereka khawatir keputusan ini akan mengurangi peluang Musa Rajekshah untuk tetap memimpin partai.
Di sisi lain, respons dari para tokoh politik lokal juga berbeda-beda. Beberapa tokoh senior Golkar mengapresiasi keputusan DPD, sementara yang lain menilai keputusan ini terlalu cepat tanpa melibatkan seluruh kader partai. Selain itu, keputusan ini juga memicu spekulasi tentang pergeseran arah partai dalam persaingan politik regional.
Fakta Tambahan / Klarifikasi
Menurut informasi terbaru, DPD Golkar Sumut masih menunggu arahan dari DPP Partai Golkar terkait jadwal Musda yang akan digelar pada 2025. Meskipun demikian, pengusungan Bobby Nasution dianggap sebagai langkah strategis untuk mempersiapkan diri menghadapi Pilkada 2026.
Sementara itu, Musa Rajekshah sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait keputusan DPD. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa ia tetap optimis dengan peluangnya sebagai ketua DPD Golkar Sumut. Ia juga dikabarkan sedang mempersiapkan diri untuk memimpin partai dalam Musda yang akan datang.
Penutup – Kesimpulan & Perkembangan Selanjutnya
Keputusan DPD Golkar Sumut untuk mengusung Bobby Nasution di Pilkada 2026 menandai perubahan signifikan dalam dinamika politik daerah. Isu ini telah memicu perdebatan internal partai dan antusiasme publik. Apa yang ditunggu publik berikutnya adalah pernyataan resmi dari DPP Partai Golkar dan bagaimana keputusan ini akan memengaruhi struktur kekuasaan di tingkat daerah.
