Anak Tidak Bisa Berbicara? Kenali Tanda-Tanda Speech Delay dan Peran Orang Tua

Tumbuh Kembang Anak dan Pentingnya Kemampuan Berbicara

Tumbuh kembang anak mencakup berbagai aspek seperti fisik, kognitif, sosial, dan emosional yang berlangsung secara bertahap. Setiap anak memiliki proses perkembangan yang berbeda, tetapi secara umum mereka melewati tahapan yang sama. Salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang anak adalah kemampuan berbicara, terutama dalam hal bahasa dan komunikasi.

Pada usia sekitar 1 tahun, anak biasanya mulai mengucapkan kata pertamanya dan kemudian semakin berkembang menjadi kalimat sederhana. Namun, terdapat pula sebagian anak yang mungkin agak terlambat dalam proses perkembangan kemampuan berbicaranya. Kondisi ini disebut dengan speech delay, yaitu ketika anak telah memasuki usia 2 tahun tetapi kesulitan untuk mengucapkan kata dan masih sangat terbata-bata.

Penyebab Speech Delay pada Anak

Banyak orang tua kini memberikan akses smartphone pada anak sejak usia yang sangat muda. Penggunaan perangkat seluler ini membuat anak memiliki waktu layar (screen time) yang kadang terlalu lama dan kurang diawasi. Kebiasaan pasif seperti ini dapat mengganggu perkembangan kemampuan berbahasa anak karena anak di bawah usia dua tahun belum mampu memahami bahasa dari tayangan yang ditonton, sehingga mereka hanya merespons gambar menarik dan suara yang menyenangkan.

Selain itu, kurangnya interaksi dan stimulasi bahasa langsung dari orang tua juga turut berperan dalam memperlambat perkembangan bahasa pada anak. Interaksi dengan orang tua memegang peranan penting dalam perkembangan berbicara anak, karena berfungsi sebagai stimulus agar sang buah hati mencoba mengeluarkan suaranya.

Terdapat pula berbagai faktor lain seperti kondisi medis tertentu seperti kelainan pada struktur lidah atau mulutnya. Mayoritas anak yang mengalami speech delay umumnya memiliki gangguan pada struktur mulut. Masalah tersebut dapat membuat anak kesulitan mengendalikan otot dan bagian mulut yang diperlukan untuk menghasilkan suara atau kata-kata. Selain memengaruhi kemampuan berbicara, kondisi ini juga sering disertai hambatan saat mengunyah makanan.

Kondisi lain yang memengaruhi kemampuan berbicara anak adalah gangguan pada sistem pendengarannya. Gangguan ini membuat anak sulit menangkap ucapan dari lingkungan maupun suara mereka sendiri, sehingga mereka tidak dapat memahami kata yang didengar atau menirukannya dengan baik.

Gejala Ketika Anak Mengalami Speech Delay

Pada usia sekitar 2 tahun, anak umumnya sudah bisa menguasai kurang lebih 50 kata dan mulai menggabungkan dua kata menjadi kalimat pendek, misalnya “mama papa”. Sementara itu, anak usia 3 tahun biasanya sudah mampu merangkai 3-4 kata menjadi sebuah kalimat lengkap.

Oleh sebab itu, orang tua perlu waspada terhadap kemungkinan keterlambatan bicara jika seorang anak menunjukkan beberapa tanda yang mengarah pada speech delay. Berikut beberapa gejala yang dapat dilihat pada anak ketika dirinya mengalami kondisi ini:

  • Jarang berusaha mengeluarkan kata atau menirukan ucapan orang di sekitarnya
  • Tidak memberi respons ketika namanya dipanggil
  • Tidak mau melakukan kontak mata saat diajak berbicara
  • Kesulitan menyebutkan objek-objek yang ada di sekeliling rumah
  • Belum mampu menggabungkan dua hingga tiga kata menjadi sebuah kalimat sederhana

Cara Mengatasi Kondisi Speech Delay pada Anak

Selain mengikuti terapi wicara, orang tua juga bisa memperkuat kemampuan bicara anak lewat stimulasi di rumah. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendukung perkembangan bahasa dan bicaranya:

  1. Mengajak Anak Berbicara dan Berinteraksi di Rumah

    Salah satu cara sederhana untuk menstimulasi anak dengan speech delay adalah dengan mengajaknya terlibat dalam setiap percakapan. Orang tua bahkan dianjurkan berbicara langsung kepadanya, meskipun hanya menjelaskan aktivitas yang sedang dilakukan.

  2. Batasi Penggunaan Ponsel atau Perangkat Seluler Lainnya

    Penelitian pada anak usia 18 bulan yang sering menggunakan ponsel menemukan adanya kaitan antara kebiasaan tersebut dengan keterlambatan bicara. Jika ingin mencegah anak mengalami speech delay, maka disarankan agar penggunaan ponsel pada anak dibatasi maksimal 1 jam per hari.

  3. Membacakan Buku Cerita untuk Anak

    Membacakan cerita kepada anak sejak usia dini dapat membantu meningkatkan keterampilan bicaranya. Melalui kegiatan mendengarkan, anak belajar mengenali berbagai benda serta alur cerita dalam buku. Sebagai bagian dari terapi speech delay, orang tua bisa mengajak anak menyebutkan kembali nama tokoh atau benda yang ada di dalam cerita. Pilihlah buku bergambar dengan karakter kartun favoritnya agar ia lebih tertarik.

  4. Berikan Respons Ketika Anak Salah saat Berbicara

    Jika anak mengucapkan sesuatu yang kurang tepat, jangan langsung membetulkannya. Sebaiknya orang tua merespons dengan memberikan contoh kata atau kalimat yang benar. Cara ini membantu mendukung perkembangan bahasa pada anak yang mengalami speech delay.

  5. Ajukan Pertanyaan Tertentu agar Anak Memilih

    Kemampuan anak dengan speech delay dapat dilatih dengan mengajaknya memilih suatu benda. Orang tua bisa memberikan pertanyaan seperti, “Kamu mau pilih buku atau bola?”. Ketika anak menunjuk salah satu benda, minta agar mereka menyebutkan pilihan tersebut dengan mengucapkan kata “buku” atau “bola.”

Pos terkait