Burger John & Sons: Rasa Smoked Meat yang Tak Pernah Pudar di Bandung

AA1RRjrI scaled

Tidak ada aroma yang lebih menggoda di kota sebesar Bandung selain bau daging yang dipanggang perlahan di atas panasnya bara. Dan pada suatu sore yang agak mendung, ketika Bandung bersiap menerima hujan kecil seperti kebiasaannya, aroma itu membawa saya ke sebuah kedai yang namanya sudah berkali-kali lewat di telinga para pencinta kuliner, Burger John & Sons. Bandung tidak pernah kekurangan tempat makan enak dan juga unik salah satunya kedai toko burger ini. Karena toko ini memiliki karakteristik yang berbeda dari toko manapun, memiliki tempat yang aesthetic dan juga burger yang mempunyai cita rasa dengan daging kualitas tinggi yang diperlakukan dengan penuh hormat dan penuh ketelitian. Dan bagi saya itu sudah cukup untuk memulai sebuah kisah.

Saya pertama kali melangkah ke Burger John & Sons pada sebuah sore yang mendung menunggu turun nya rintik-rintik hujan. Salah satu sore yang sangat syahdu yang pernah saya nikmati semasa saya hidup. Dan Bandung sedang dalam suasana tentram di jalanan tak terlihat macet sedikitpun, lampu-lampu kedai toko di sepanjang jalan yang saya lewati mulai menyala, menambah hangat nya suasana saat itu.

Ketika saya tiba di kedai burger ini, saya mendorong pintu kayu yang kokoh di pintu utama. Semerbak aroma daging panggang yang harum langsung menyergap masuk ke dalam indera penciuman saya. Campuran antara bau juicy beef, mentega yang meleleh dan roti yang sedang dipanaskan bersamaan, Kombinasi itu membuat perut saya bergejolak ingin melahap semua menu yang ada.

Saat saya duduk di kursi besi yang kokoh dan nyaman, Suasana yang saya nikmati ialah interior yang sederhana dan unik. Warna kayu dengan sedikit sentuhan besi gelap, dan suara grill yang bekerja tak henti. Bagi saya itu pemandangan yang menenangkan. Setelah itu tak lama kemudian seorang staf menyapa dengan ramah dan murah senyum sambil menjelaskan menu — menu mereka yang sangat menggiurkan.

Saya melihat menu menu yang ditawarkan tidak terlalu rumit dan mudah saya kenali, di setiap masing masing menu punya identitas yang kuat. Ada yang berkarakter smoky, ada yang cheesy, ada yang simple and clean dan ada pula yang dibuat untuk orang yang suka rasa pedas.

Saya akhirnya memutuskan untuk memilih salah satu best seller mereka yaitu, Classic Cheeseburger. Bukan karena saya tak ingin mencoba hal lain, namun saya percaya bahwa tempat yang bagus selalu terlihat dari bagaimana mereka memperlakukan menu klasiknya. Saya juga tidak lupa menambahkan Fries (kentang goreng) di burger yang saya pesan, dan juga minuman Ice Tea sebagai menu yang saya ingin nikmati sore ini. Setelah saya menunggu sekitar 30 menit hidangan itu datang, seorang pria dengan penampilan rapih dan ramah terlihat akan menyajikan makanan yang saya pesan.

Di taruh dengan penuh hati hati dan menyapa hangat untuk menikmati hidangan ini. Ketika bintang utama di menu yang saya pesan ini yaitu burger, saya menatapnya beberapa detik sebelum menyentuhnya, warna nya menggoda, keju nya terlihat melted dengan sempurna, daging patty kecoklatan dengan jejak grill, dan roti yang lembut namun kokoh. Semuanya tampak terlihat nikmat dan harmoni sehingga tidak sabar untuk segera mencicipinya. Gigitan pertama membuat saya berhenti beberapa detik, rasa yang ada di dalam mulut saya berkombinasi dengan sempurna. Daging yang juicy, padat, tetapi tidak keras, Rasanya gurih dibumbui dengan pas tidak terlalu berlebihan, Keju cheddar nya lumer memberi rasa creamy yang menyatu langsung dengan daging.

Sausnya sedikit manis gurih dengan sentuhan yang pas, dan roti nya lembut namun tidak hancur. Tidak ada ledakan yang heboh yang ada adalah keseimbangan yang sangat nyaman di mulut dengan jenis rasa yang dengan mudah akan ingin saya nikmati lagi. Setelah itu saya mencoba menikmati fries yang saya pesan, fries ini memiliki karakter renyah di luar lembut di dalam dengan standar yang sering kali sulit dicapai karakteristik nya oleh kedai lain.

Tidak lupa saya pun meminum ice tea yang sangat kuat cita rasa teh nya dan rendah gula, tentu itu sangat menyegarkan sehingga perpaduan menu yang saya nikmati sangat menyatu satu sama lain. Tak terasa menu yang saya nikmati mulai perlahan habis karena saya menikmati setiap gigitan yang ada di dalam mulut saya. Namun saya merasa tidak puas dengan apa yang saya makan, sehingga saya memutuskan untuk memesan kembali burger yang berbeda.

Saya memanggil kembali pria yang tadi menyajikan makanan untuk saya dan saya memutuskan untuk memesan kembali, saya tertarik dengan menu burger Smokey BBQ Burger. Karena saya berfikir ada hal yang kurang ketika saya memesan burger Classic Cheese Burger, yaitu cita rasa saus BBQ dan aroma asap yang nikmat.

Setelah itu pria yang saya panggil memesankan menu yang saya inginkan ke cashier mereka, tidak lama kemudian sekitar 15 menit pesanan saya diantarkan ke tempat saya oleh pria itu, dan tetap sama dengan yang sebelumnya dia menyajikan dengan hangat dan ramah, setelah semua nya tersusun rapi di tempat meja makan saya, tak menunggu lama saya membuka kertas pembungkusnya.

Wangi smoky langsung memeluk hidung, BBQ saus nya terlihat melimpah, onion ring nya terlihat renyah dan segar. Tanpa menunggu lama saya langsung menggigit burger ini, dan dugaan saya benar, setiap gigitan patty nya membuat mulut saya tidak berhenti mengunyah, rasa dagingnya smoky namun pas, BBQ saus nya manis sedikit asam dan punya kedalaman rasa yang menandakan bahwa ia bukan saus instan, dan onion ring nya terasa sangat renyah menambah tekstur yang menyenangkan, setiap gigitan terasa seperti petualangan singkat. Tidak terasa setiap gigitan penuh kebahagiaan membuat semua pesanan saya di nikmati dengan penuh semangat sehingga tiba tiba semua nya ludes tidak ada sisa sama sekali.

Kedai sore itu cukup penuh tetapi saya bisa merasakan vibes yang tetap menyenangkan, saya memperhatikan para pengunjung di dominasi oleh sekelompok pekerja kreatif dengan laptop mereka, ada juga mahasiswa yang sedang menikmati makanan, terlihat juga pasangan muda yang berbagi burger sambil sesekali tertawa dan ada beberapa penyuka kuliner solo seperti saya.

Ada kehangatan tersendiri yang muncul dari interaksi yang saya lihat, tidak ada tekanan semua orang hadir untuk satu tujuan sederhana makan enak dan merasa hidup sedikit lebih baik.

Saya duduk cukup lama didalam kedai itu, bukan hanya untuk menyelesaikan makanan, tapi juga meresapi suasana hangat yang ada di kedai ini. Menurut saya ada sesuatu hal yang menarik dari Burger John & Sons ini, mereka membuat tempat ini sangat homey dan menciptakan rasa seperti tempat singgah ruang yang cocok untuk berhenti sejenak dari tekanan hidup.

Rasanya sangat cocok untuk makan setelah lembur, makan sambil nongkrong dengan teman, atau sekedar memberi tubuh hadiah kecil di tengah kesibukan menjadi dewasa. Di Burger John & Sons selalu mempunyai posisi istimewa bagi saya.

Tak terasa waktu berganti dengan cepat, dari kehangatan sore kota Bandung berubah menjadi dingin malam yang menusuk. Langit sudah mulai benar benar gelap, lampu lampu kota menyala seperti bintang bintang yang turun ke jalanan, Hembusan angin bertiup lumayan kencang, namun perut saya hangat dan pikiran saya jauh lebih tenang.

Burger John & Sons ini membuat saya berfikir bahwa ia bukan sekedar tentang burger, ia adalah tentang bagaimana rasa yang sederhana tapi dieksekusi dengan baik bisa membuat hari seseorang menjadi lebih ringan, tentang bagaimana makanan bisa menjadi penyeimbang kehidupan yang sering terasa terlalu cepat, dan tentang bagaimana Bandung selalu punya ruang untuk kuliner jujur yang dibuat dengan hati.

Dalam perjalanan pulang jalanan Bandung yang selalu macet dimana mana kini terasa sepi dan sunyi, hanya ada saya yang mengemudi mobil serta beberapa kali terlihat kendaraan lain yang lalu lalang, saya berpikir bahwa saya pasti akan kembali lagi, bukan hanya karena burger nya enak, tapi karena tempat itu berhasil mengingatkan saya bahwa ditengah kesibukan dan tekanan ada momen momen kecil yang bisa saya nikmati pelan pelan.

Dengan perasaan bahagia dan perut saya yang hangat , saya memilih untuk tidak langsung pulang, karena saya merasa suasana ini sulit saya dapatkan, kesibukan kota Bandung yang biasa saya lihat kini serasa lenyap, jalanan mulai sedikit basah karena tetesan air hujan yang mulai turun, serta wangi dari aspal jalanan yang khas membuat jalan jalan yang saya lewati begitu syahdu, tak lupa juga saya memutar lagu di mobil saya sehingga membuat saya ingin bernyanyi dengan penuh perasaan disetiap lantunan lagu yang saya putar.

Tak lama kemudian hujan rintik rintik yang tadi turun kini berubah menjadi hujan deras serta angin dan juga kilat menyambar disetiap beberapa menit, suasana yang tadi nya hangat kini berubah menjadi mencekam, karena udara menjadi sangat dingin dan menusuk serta hujan yang menimpa atap mobil saya begitu keras, Saya mulai merasa ada perasaan tidak enak ternyata saya lupa melihat indikator bensin, saya merasa kesal tidak aware dengan bensin yang ada di mobil saya. Saya pun mencari pom terdekat di handphone, karena ini bukan jalan yang sering lalui sehingga saya tidak tau dimana pom yang ada di dekat lokasi saya sekarang berada.

Akhirnya saya menemukan sebuah pom yang lumayan dekat berjarak 2 km dari lokasi saya, dengan rasa kesal namun terus berharap agar bisa sampai ke pom bensin dengan indikator bensin yang sudah menunjukkan habis tak bersisa, saya pun menginjak gas dengan kencang sehingga mobil melaju dengan cepat. Dan betapa beruntung nya mobil saya mogok pas sekali dengan pom bensin sehingga rasa kesal dan waswas saya berubah menjadi rasa syukur, Setelah mengisi bensin saya bergegas pulang, di sepanjang jalan saya berfikir ternyata kita tidak boleh larut dalam kesenangan, karna tidak ada yang tau ada saja hal hal yang bisa membuat kita kesal, jadi kita harus balance dalam apapun.

Pos terkait