Dari Derbyshire ke Bali: Jejak Ekstrem Bonnie Blue, Bintang Film Dewasa yang Kini Dihukum Polisi

80505 jejak dinosaurus berusia 113 juta tahun lalu

Perjalanan Bonnie Blue: Dari Kontroversi ke Penggerebekan di Bali

Bonnie Blue mengangkat wajahnya. Kilatan lampu blitz tiba-tiba muncul menyambar matanya, terasa seperti tusukan jarum yang dingin. Ia tidak melawan. Hanya tatapan mata birunya yang sekilas memancarkan keterkejutan, sebelum berganti menjadi ekspresi datar, seolah sudah memprediksi bahwa kehidupannya yang ekstrem pasti akan membawa pada babak ini.

Bali, pulau yang sedianya menjadi magnet bagi kedamaian dan spiritualitas, tiba-tiba tersentak oleh narasi yang jauh dari ketenangan. Dalam sebuah penggerebekan yang cepat menyita perhatian jagat maya, sosok Bonnie Blue, bintang film dewasa yang namanya terukir dari kontroversi ekstrem, diamankan oleh aparat kepolisian di sebuah studio tersembunyi.

Penangkapan pada Kamis, 4 Desember 2025, ini bukan hanya sekadar berita kriminal biasa, melainkan klimaks dari reputasi yang telah lama dibangun di atas klaim-klaim yang memecah batas.

Siapakah sebetulnya perempuan yang kini viral dan memicu perdebatan mengenai batas-batas moralitas serta hukum di Indonesia ini?

Asal Mula dan Kontroversi Klaim ‘Rekor’ Dunia

Bonnie Blue berasal dari Derbyshire, Inggris. Sebelum namanya meroket dan menjadi salah satu figur yang paling mudah menyita perhatian publik global di industri konten dewasa, ia sempat melakoni pekerjaan paruh waktu, lalu beralih menjadi cam-girl dan pembuat konten berbayar.

Kariernya tumbuh subur berkat aktivitasnya di berbagai platform dewasa internasional, di mana ia secara konsisten menggunakan nama panggung yang kini dikenal luas: Bonnie Blue. Keberaniannya dalam membuat konten tematik yang unik, strategi promosi yang provokatif, serta tampil di berbagai media, menjadikannya figur yang cepat dikenal.

Puncak dari sorotan global terhadap Bonnie Blue terjadi pada tahun 2025. Saat itu, ia membuat pengakuan yang mengejutkan: klaim telah memecahkan “rekor pribadi” dengan berhubungan intim bersama lebih dari 1.000 pria dalam waktu 12 jam.

Klaim kontroversial ini sontak memicu perdebatan yang meluas, menyentuh isu logis, kesehatan, hingga dampaknya terhadap citra industri hiburan dewasa itu sendiri. Banyak pihak, terutama kritikus, menilai klaim tersebut terlalu berlebihan dan tak lebih dari “stunt” promosi—sebuah aksi panggung ekstrem untuk menarik perhatian. Namun, terlepas dari segala kritik yang muncul, strategi ini terbukti efektif. Aksi tersebut membuat Bonnie semakin dikenal sebagai sosok yang identik dengan kontroversi dan penampilan ekstrem.

Penggerebekan di Pererenan

Jejak Bonnie Blue di Bali berakhir ketika Polres Badung melakukan penggerebekan di sebuah studio yang berlokasi di Pererenan, Mengwi, pada 4 Desember 2025. Penggerebekan dilakukan setelah kepolisian menerima laporan mengenai adanya aktivitas mencurigakan.

Di lokasi tersebut, polisi menemukan sejumlah bukti material yang menguatkan dugaan aktivitas produksi konten, termasuk peralatan perekaman, dan yang paling mencolok, 19 kostum tematik serta kendaraan berlogo yang sering digunakan Bonnie dalam aktivitas promosinya.

Sebanyak 18 warga negara asing turut diamankan dalam operasi tersebut. Namun, setelah proses pemeriksaan awal, 14 WNA berkebangsaan Australia dipulangkan karena berstatus sebagai saksi. Sementara itu, empat orang—termasuk Bonnie Blue—tetap diperiksa secara intensif untuk pendalaman unsur pidana terkait dugaan produksi konten asusila yang melanggar hukum di Indonesia.

Reputasi dan Perhatian Media Internasional

Reputasi Bonnie Blue sebagai figur yang kerap mengusung tema ekstrem membuat kasus ini segera menyita perhatian media internasional. Di Indonesia, langkah kepolisian mendapat sorotan tajam karena melibatkan figur publik dewasa global.

Hingga informasi terbaru disampaikan, penyidik masih terus menyelidiki dugaan keterlibatan Bonnie Blue. Paspor beberapa terduga juga telah disita sebagai bagian dari upaya memastikan proses hukum dapat berjalan. Meskipun demikian, hingga saat ini, polisi belum mengumumkan status akhir kasus, termasuk kemungkinan langkah hukum lanjutan yang akan diambil terhadap Bonnie Blue.

Tanda Batas Hukum yang Harus Dihormati

Kasus ini menjadi penanda, betapa pun ekstremnya sebuah stunt promosi di jagat maya internasional, garis hukum di wilayah tempatnya beroperasi tetap menjadi batas yang harus dihormati. Bonnie Blue, yang mencari rekor di ranah kontroversi, kini harus menghadapi kenyataan hukum di tengah pulau dewata.

Pos terkait