Golkar Jabar Kembali Dihiasi Isu dan Perdebatan Pasca Musda
Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat kembali menjadi sorotan setelah digelarnya rapat pleno di akhir September 2025. Berbagai prediksi dan isu mulai beredar mengenai jadwal pelaksanaan Musda yang sebelumnya diperkirakan akan digelar pada Oktober, namun hingga saat ini belum ada kejelasan.
Banyak pihak menyebut bahwa Musda akan digelar di bulan November atau bahkan akhir tahun ini. Namun, tidak ada jawaban pasti dari pihak DPD Golkar Jabar terkait hal tersebut. Hal ini menimbulkan banyak spekulasi, termasuk dugaan adanya campur tangan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dalam menentukan arah partai untuk lima tahun ke depan.
Pembentukan Panitia Musda
Rapat pleno yang dihadiri oleh Ketua DPD Golkar Jabar, Ace Hasan Syadzily, dilaksanakan di Aula Golkar Jalan Maskumambang Kota Bandung pada 26 September 2025. Rapat tersebut menghasilkan pembentukan panitia pelaksanaan Musda. Tiga kader terbaik dipilih untuk memimpin penyelenggaraan Musda, yaitu:
- Yod Mintaraga sebagai Ketua
- Yomanius Untung sebagai Steering Committee (SC)
- Deden Nasihin sebagai Organizing Committee (OC)
Pemilihan ketiga tokoh ini menunjukkan komitmen partai untuk menjalankan proses pemilihan secara transparan dan demokratis.
Komentar Pengamat Politik
Agus Komarudin, pengamat politik lulusan Uninus Bandung dan Pasca Sarjana STKIP Pasundan Cimahi, memberikan komentar mengenai perlunya penyelesaian Musda secara cepat. Ia menyatakan bahwa lambannya pelaksanaan Musda dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap partai berlambang pohon beringin tersebut.
Menurut Agus, pelaksanaan Musda yang tertunda bisa menjadi alat untuk meninabobokan masyarakat dan kader partai. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa adanya penundaan bisa menjadi indikasi kuat adanya upaya rekayasa waktu untuk memuluskan kandidat tertentu.
Peran Rumor dalam Proses Pemilihan
Isu dan rumor yang berkembang di lingkungan DPD Golkar Jabar juga mulai mencuat. Beberapa nama calon Ketua DPD Golkar Jabar mulai disebut-sebut, seperti:
- Ace Hasan Syadzily (Gubernur Lemhanas)
- Daniel Mutaqien (Anggota DPR RI dari Dapil Cirebon)
- MQ Iswara (Wakil Ketua DPRD Provinsi Jabar)
- Ahmad Hidayat (Anggota DPRD Provinsi Jabar Dapil Kabupaten Bandung)
Beberapa nama tersebut diduga mendapatkan dukungan dari DPP, sehingga menjadi salah satu kandidat utama dalam bursa calon Ketua Umum DPD Golkar Jabar.
Pentingnya Transparansi dan Demokrasi
Agus Komarudin menekankan pentingnya transparansi dan demokrasi dalam proses pemilihan. Menurutnya, jika suatu organisasi tidak dikelola oleh ahlinya, maka akan mudah mengalami kehancuran. Oleh karena itu, Musda harus dilaksanakan secara obyektif dan tanpa intervensi pihak luar.
Ia juga menyarankan agar pihak DPD Golkar Jabar segera menentukan jadwal pelaksanaan Musda sebelum akhir tahun 2025. Hal ini bertujuan untuk menghindari perkembangan rumor yang bisa merusak citra partai.
