Pemkab Umumkan Kondisi Aceh Selatan Pasca Bupati Umrah

foto bupati1 3

Kondisi Terkini Aceh Selatan Setelah Bupati Berangkat Umrah

Kondisi terkini Aceh Selatan setelah ditinggal bupatinya, Mirwan, yang berangkat umrah bersama sang istri menjadi perhatian masyarakat. Keberangkatan bupati ke Tanah Suci dilakukan ketika kondisi daerah dinilai sudah terkendali. Terlebih di daerahnya air genangan banjir sudah surut.

Sebelumnya, postingan foto yang memperlihatkan Bupati Aceh Selatan umrah viral di medsos dan diunggah ulang oleh akun Instagram Lambe Turah, Jumat (5/12/2025). Tak sampai 24 jam, postingan tersebut bahkan telah disukai 95 ribu kali dan dikomentari ribuan warganet. Kunjungan Bupati Aceh Selatan ke Tanah Suci ini semakin membuat publik geram usai sebelumnya, Mirwan juga diketahui telah menandatangani Surat Pernyataan Ketidaksanggupan Penanganan Tanggap Darurat Banjir dan Longsor pada 27 November 2025.

“Padahal umroh itu bukan suatu kewajiban, tapi pejabat mengurus rakyatnya hukumnya wajib,” ungkap @orie_muziml. “Maksudnya beresin dlu banjirnya. Umroh bisa ditunda tahun depan. Klo kondisi udh stabil bru umroh. Bukan ga boleh umroh ya. Tapi timingnya tdk tepat. Banyak yg butuh bantuan mu pak,” tambah @agnesdevricsa.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Prokopim Setdakab Aceh Selatan, Denny Herry Safputra, buka suara. Ia mengatakan, keberangkatan bupati ke Tanah Suci dilakukan ketika kondisi daerah dinilai sudah terkendali. “Setelah melihat situasi Aceh Selatan yang sudah stabil terutama air yang telah surut di permukiman warga Bakongan Raya dan Trumon Raya. Bupati bersama istri berangkat menunaikan ibadah umrah,” ujar Denny, Jumat (5/12/2025).

Denny juga membantah anggapan bahwa Bupati pergi ketika banjir masih berlangsung. “Narasi bahwa Bupati meninggalkan rakyat saat bencana melanda tidak tepat,” katanya. Menurut Denny, sebelum berangkat ke Tanah Suci, Mirwan turun langsung ke daerah terdampak. Ia beberapa kali mengunjungi kawasan Trumon Raya dan Bakongan Raya, sekaligus mengantar bantuan logistik kepada warga.

“Bupati memastikan masyarakat mendapat perhatian dan bantuan pemerintah disalurkan tanpa kurang,” jelasnya. Ia menambahkan, sejumlah warga yang sebelumnya mengungsi juga telah kembali ke rumah masing-masing. “Terutama di Trumon Tengah dan Trumon Timur, sudah tidak ada lagi masyarakat yang berada di lokasi pengungsian,” kata Denny.

Dengan klarifikasi tersebut, Pemkab meminta publik melihat keseluruhan situasi dan menegaskan bahwa keputusan keberangkatan Bupati dilakukan setelah kondisi Aceh Selatan dinilai aman.

Penanganan Pengungsi Terkendali, Pemulihan Memasuki Tahap Akhir

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan memastikan penanganan pengungsi banjir di kawasan Trumon Raya semakin terkendali dan kini memasuki tahap akhir. Plt Sekretaris Daerah, Diva Samudra Putra, menyebutkan hampir seluruh warga yang mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. Hanya Gampong Padang Harapan yang dijadwalkan pulang hari ini, Jumat (5/12/2025).

Diva mengatakan kebutuhan dasar pengungsi di seluruh posko sudah terpenuhi dan kondisi lapangan terus membaik. Ia menjelaskan, meski Bupati Aceh Selatan sedang menjalankan ibadah umrah, koordinasi lintas sektor tetap berjalan sebagaimana mestinya. Sebelum berangkat, katanya, Bupati telah memberikan arahan agar penanganan darurat dan pascabanjir dilakukan maksimal.

“Alhamdulillah, Bupati Aceh Selatan terus memantau dan memberi arahan sehingga penanganan berjalan terarah tanpa kendala berarti. Seluruh posko melaporkan kondisi yang makin membaik dan kebutuhan pengungsi telah tercukupi. Pemulangan dilakukan bertahap sesuai situasi lapangan,” ujar Diva, Jumat (5/12/2025).

Fase Darurat Banjir Berakhir, Dapur Umum Dihentikan

Sementara itu, Kepala BPBD Aceh Selatan, Zainal, mengatakan fase darurat banjir ditetapkan berakhir pada 7 Desember 2025. Seiring semakin berkurangnya pengungsi, dapur umum resmi dihentikan mulai Jumat pagi karena tidak ada warga lagi yang menetap di posko. Ia mengatakan, BPBD bersama Satgas akan menggelar rapat untuk memastikan kesiapan logistik masa panik di seluruh posko seperti Posko Induk, Posko Brimob, Posko Trumon Dalam, serta titik distribusi lainnya.

“Seluruh stok logistik Dinas Sosial akan dikonsolidasikan dan disalurkan kepada warga terdampak dari Labuhanhaji hingga Trumon Raya. Penyaluran menyesuaikan jumlah KK di tiap gampong,” jelas Zainal. BPBD turut merinci progres pemulangan warga dari sejumlah wilayah. Warga Ujong Tanoh telah pulang pada 1 Desember, warga Trumon Timur pada 30 November, serta warga Lhok Raya dan Cot Bayu di Trumon Tengah pada 4 Desember 2025. Adapun warga Padang Harapan dijadwalkan kembali pada 5 Desember 2025.

Selain itu, akses ke tiga gampong yang sempat terisolir akibat putusnya jembatan di Bulus Seuma Raket, Kuta Padang, dan Gampong Tengah kini kembali terbuka berkat pembangunan jembatan darurat. Akses ini memungkinkan mobilisasi logistik dan aktivitas warga berjalan normal kembali. Zainal menjelaskan perbaikan permanen jembatan menjadi bagian dari agenda pemulihan pascabencana yang sedang dibahas bersama OPD teknis seperti PUPR dan Perkim.

Pendataan kerusakan infrastruktur, rumah, dan fasilitas umum juga terus dilakukan. Cuaca cerah dengan suhu 24–28 derajat Celsius di wilayah Trumon Raya pada Kamis turut mempercepat proses pemulihan.

“Alhamdulillah, penanganan korban banjir Aceh Selatan berjalan lancar. Insya Allah, penanganan pascabencana juga akan kita maksimalkan sesuai arahan Bapak Bupati Aceh Selatan,” pungkasnya.

Pos terkait