Prestasi Sepak Bola Jateng Menurun, Pertemuan Askab dan Askot PSSI Jawa Tengah Jadi Tempat Curhat

Edukasi Sepak Bola oleh PSSI Askab Garut Mendorong Prestasi Piala Suratin dan Menggali Bakat dalam Sepakbola Grassroot

Masalah dalam Tata Kelola Sepak Bola Jawa Tengah

Kondisi sepak bola Jawa Tengah saat ini menunjukkan penurunan yang signifikan, baik dari segi prestasi maupun tata kelola organisasi. Hal ini membuat para tokoh sepak bola di tingkat kabupaten dan kota mengharapkan perubahan besar-besaran dalam pengelolaan Asprov PSSI Jateng.

Komunikasi yang Sulit dan Persoalan yang Tidak Selesai

Salah satu masalah utama yang disampaikan oleh para tokoh sepak bola adalah sulitnya komunikasi antara Asprov PSSI Jateng dengan Askab/Askot. Setiap ada masalah, selalu terjadi penundaan karena menunggu petunjuk, sehingga tidak segera terselesaikan. Menurut Untung Darmadi, Sekretaris Askab PSSI Sragen, tata kelola organisasi sepak bola Jawa Tengah justru semakin memburuk.

Ia menyebutkan bahwa saat ini, prestasi sepak bola Jawa Tengah mencapai titik terendah. Salah satu contohnya adalah tidak adanya wasit utama nasional yang mampu bertugas di Liga 1. Padahal, dulu Jawa Tengah memiliki banyak wasit berkualitas seperti Alil Rinenggo (Semarang), Suprihatin (Magelang), Adi Riyanto (Kendal), Maulana Nugraha (Semarang), Fajar Sigit (Banjarnegara), dan Dwi Purba Wicaksana (Kudus).

Masalah dalam Kompetisi Liga 4

Selain itu, masalah juga muncul dalam kompetisi Liga 4 di Jawa Tengah. Wasit-wasit yang bertugas sering mengalami keterlambatan pembayaran honor. Padahal, mereka harus meninggalkan keluarga dengan harapan bisa pulang membawa uang.

Beban Biaya yang Berat untuk Klub Suratin

April Triyanto dari Sukoharjo mengkritik tingginya biaya pendaftaran kompetisi di PSSI Jateng, terutama untuk kompetisi kelompok umur seperti Piala Suratin. Ia menyebutkan bahwa beban klub suratin sudah berat, apalagi ditambah dengan biaya pendaftaran yang memberatkan. Bahkan, jika gagal melaju ke babak selanjutnya, klub hanya bertanding dua hingga tiga kali.

Padahal, persiapan untuk kompetisi tersebut cukup panjang. Oleh karena itu, para tokoh sepak bola berharap agar Kairul Anwar, calon ketua Asprov PSSI Jateng, dapat memperbaiki tata kelola organisasi jika nanti terpilih.

Tanggapan dari Kairul Anwar

Kairul Anwar menanggapi keluhan para tokoh sepak bola dengan menyatakan bahwa hal tersebut merupakan buntut dari kegelisahan melihat kondisi sepak bola Jawa Tengah saat ini. Ia menyatakan bahwa program-program yang ia ajukan sejalan dengan keinginan para tokoh, yaitu memperbaiki tata kelola organisasi, meningkatkan SDM termasuk wasit Jawa Tengah, serta menggelar kompetisi yang lebih terjangkau bagi klub.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya fair play dalam setiap kompetisi dan menolak adanya main-main.




Pos terkait