Gojek-Tokopedia (GoTo) Lirik Teknologi Generative AI untuk Tingkatkan Efisiensi Layanan

Gojek-Tokopedia (GoTo) Menggunakan Lirik Teknologi Generative AI untuk Meningkatkan Efisiensi Layanan

Jakarta, 24 Mei 2025 – Gojek dan Tokopedia, yang kini bergabung dalam satu entitas bernama GoTo, terus mengembangkan inovasi teknologi untuk meningkatkan layanan kepada pengguna. Salah satu langkah terbaru adalah pemanfaatan teknologi generative AI untuk mempercepat proses operasional dan meningkatkan efisiensi di berbagai sektor bisnis.

Menurut data dari GoTo, penggunaan teknologi generative AI telah mulai diterapkan dalam beberapa layanan inti, seperti asisten virtual Dira dan LLM Sahabat-AI. Kedua teknologi ini dirancang untuk membantu pengguna dalam melakukan transaksi, mendapatkan informasi, serta berinteraksi dengan layanan digital secara lebih mudah dan cepat.

Pengembangan Asisten Virtual Dira

Dira, asisten suara AI yang dikembangkan oleh GoTo melalui Gojek dan GoPay, merupakan salah satu contoh penerapan teknologi AI di layanan keuangan digital. Dira mampu memahami perintah dalam Bahasa Indonesia dan digunakan untuk membantu pengguna dalam berbagai transaksi, seperti pembayaran, transfer, hingga pemesanan layanan transportasi.

“Kami memilih untuk mengembangkan asisten suara karena perintah dalam bentuk audio dinilai lebih mudah bagi pengguna. Ini juga membantu pengguna disabilitas,” kata Catherine Hindra Sutjahyo, Presiden Unit Bisnis On-Demand Service GoTo.

Dari sisi teknis, Dira menggunakan Vertex AI, speech-to-text AI, dan Large Language Model (LLM) Gemini 1.5 Flash milik Google. Pengguna dapat mengakses Dira melalui aplikasi GoPay dengan fitur mikrofon di pojok kanan atas halaman utama. Setelah memberikan perintah suara, pengguna akan diarahkan ke halaman transaksi yang sesuai, dan harus melewati verifikasi PIN atau biometrik sebelum menyelesaikan transaksi.

Pengembangan LLM Sahabat-AI

Selain Dira, GoTo juga mengembangkan LLM Sahabat-AI, sebuah model bahasa besar yang dirancang khusus untuk konteks lokal Indonesia. Sahabat-AI dilatih dengan dataset berbahasa Indonesia dan berbagai bahasa daerah, seperti Jawa, Sunda, dan Bali. Teknologi ini didukung oleh AI Singapore dan Tech Mahindra, serta menggunakan platform Nvidia AI Enterprise, termasuk NVIDIA NeMo, untuk pelatihan model.

“Sahabat-AI dirancang untuk memenuhi kebutuhan unik masyarakat Indonesia, yang memiliki keragaman budaya dan bahasa,” ujar Catherine. “Kami ingin menciptakan model AI yang tidak hanya memahami bahasa, tetapi juga nuansa budaya dan linguistik.”

Sahabat-AI diluncurkan dengan model LLM berparameter delapan dan sembilan miliar, dan akan terus dikembangkan bersama universitas-universitas ternama di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Pertanian Bogor. Selain itu, kolaborasi dengan lembaga media seperti Republika dan Kompas Gramedia juga dilakukan untuk memastikan relevansi budaya dan konteks lokal.

Kolaborasi dengan Fasilkom UI

Untuk memperkuat pengembangan teknologi AI, GoTo bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI). Kerja sama ini mencakup penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam bidang riset dan pengembangan AI.

Prof. Dr. Ir. Petrus Mursanto, Dekan Fasilkom UI, menyatakan bahwa kolaborasi ini penting dalam membangun talenta AI yang siap bersaing di tingkat global. “Kami percaya bahwa sinergi antara akademisi dan industri sangat penting dalam menghasilkan solusi teknologi yang relevan dan berkualitas,” katanya.

Rangga D. Fadillah, Head of PPGR Policy Communications & Influential Group GoTo, menambahkan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi GoTo untuk menjadi pelopor pengembangan teknologi digital di Indonesia. “Kami ingin Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi AI, tetapi juga inovator,” ujarnya.

Dalam kerja sama ini, GoTo akan memberikan dukungan finansial dan teknis bagi riset-riset strategis di bidang AI yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen Fasilkom UI. Selain itu, GoTo juga akan berbagi wawasan industri untuk memperkaya proses pembelajaran dan memperkuat kapasitas riset di kampus.

Analisis Konteks dan Dampak

Penggunaan teknologi generative AI oleh GoTo menunjukkan komitmen perusahaan untuk mempercepat inovasi dan meningkatkan efisiensi layanan. Dengan adanya Dira dan Sahabat-AI, pengguna dapat mengakses layanan digital dengan lebih mudah, sementara pengembangan LLM lokal seperti Sahabat-AI juga memberikan ruang bagi inovasi teknologi yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Dari sisi ekonomi, penggunaan AI juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional. Menurut laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia mencapai 13,5% pada 2024, dan inovasi seperti AI diharapkan dapat mempercepat proses digitalisasi di berbagai sektor.

Namun, ada juga tantangan yang perlu diperhatikan, seperti privasi data dan etika penggunaan AI. Untuk itu, GoTo dan mitra-mitranya terus memastikan bahwa teknologi yang dikembangkan mematuhi regulasi dan standar keamanan yang berlaku.

Data Pendukung

  • Dira: Asisten virtual AI yang digunakan dalam transaksi digital.
  • Sahabat-AI: LLM lokal yang dilatih dengan dataset Bahasa Indonesia dan bahasa daerah.
  • Kolaborasi dengan Fasilkom UI: Untuk pengembangan riset dan inovasi AI.
  • Proyeksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia: 13,5% pada 2024 (BPS).




Related posts