Hati-Hati! Kalimat yang Sebaiknya Tidak Diucapkan Saat Anak Gagal

Lead:

Orang tua sering kali tidak menyadari bahwa ucapan mereka bisa berdampak negatif pada perkembangan anak. Berikut kalimat-kalimat yang sebaiknya dihindari saat anak gagal, berdasarkan riset dan pengalaman para ahli.

Fakta Utama

Dalam konteks pengasuhan anak, komunikasi orang tua sangat penting. Menurut studi dari berbagai sumber, termasuk buku Raising an Entrepreneur oleh Margot Machol Bisnow dan penelitian dari Parents, terdapat beberapa kalimat yang sebaiknya dihindari saat anak mengalami kegagalan. Ucapan-ucapan ini bisa memengaruhi rasa percaya diri, motivasi, serta cara anak dalam menyelesaikan masalah.

Konfirmasi & Narasi Tambahan

Jenn Berman, penasihat orang tua dan penulis buku The A to Z Guide to Raising Happy Confident Kids, menjelaskan bahwa pujian seperti “good job” atau “kamu hebat” bisa membuat anak bergantung pada pujian orang lain daripada motivasi diri sendiri. Ia menyarankan orang tua memberikan pujian yang spesifik dan jelas, seperti “Itu adalah assist yang bagus. Ayah/Ibu suka bagaimana cara kamu mencari rekan setimmu.”

Sementara itu, Joel Fish, penulis 101 Ways to Be a Terrific Sports Parent, mengatakan bahwa ucapan “berlatih adalah kunci kesempurnaan” bisa memberi tekanan berlebihan kepada anak. Ia menyarankan orang tua untuk mendorong anak dengan alasan yang lebih positif, seperti “Kita akan belajar lebih keras agar kamu bisa bangga dengan kemajuanmu.”









Analisis Konteks

Ucapan yang disampaikan orang tua pada masa pertumbuhan anak sangat berpengaruh pada pola pikir dan sikap hidup mereka. Misalnya, ucapan “jangan menangis” bisa membuat anak merasa emosinya tidak dihargai. Sementara itu, ucapan “cepat!” dapat meningkatkan stres anak, karena mereka merasa diperlakukan seperti mesin yang harus bekerja cepat tanpa perhatian.

Menurut David Ludwig, direktur New Balance Foundation Obesity Prevention Center di Boston Children’s Hospital, ucapan seperti “tidak boleh jajan kalau makanannya tidak habis” bisa membuat anak menganggap camilan sebagai hadiah, bukan sesuatu yang harus dipertimbangkan secara seimbang.

Data Pendukung

Penelitian oleh Margot Machol Bisnow menemukan bahwa orang tua yang berhasil membesarkan anak sukses tidak pernah menggunakan 4 kalimat terlarang. Salah satunya adalah “Ayah/ibu tidak percaya kamu, jadi kami mengecek PR kamu dan memperbaiki kalau ada yang salah.” Kalimat ini menunjukkan ketidakpercayaan, yang bisa merusak rasa percaya diri anak.

Selain itu, data dari DetikEdu menunjukkan bahwa 70 orang tua yang berhasil membesarkan anak sukses memiliki pola komunikasi yang positif dan mendukung. Mereka menghindari ucapan yang bersifat mengontrol, membandingkan, atau membangun kecemasan pada anak.

Kesimpulan

Membangun hubungan komunikasi yang sehat antara orang tua dan anak adalah kunci sukses dalam pengasuhan. Kalimat-kalimat yang sebaiknya dihindari saat anak gagal, seperti “good job”, “jangan menangis”, atau “cepat!”, bisa berdampak buruk pada perkembangan emosional dan mental anak. Oleh karena itu, orang tua perlu memperhatikan cara berbicara mereka, agar bisa membentuk karakter yang tangguh dan mandiri.

Related posts