Lead:
Rumah hook sering dianggap lebih mahal dibanding rumah biasa. Namun, mengapa demikian? Artikel ini membahas alasan di balik harga yang tinggi serta kelebihan dan kekurangan rumah hook.
H2 — Fakta Utama
Rumah hook adalah tipe rumah yang terletak di sudut perumahan dengan dua sisi terbuka. Hal ini membuatnya memiliki keuntungan seperti lahan tambahan, pencahayaan alami, dan akses yang lebih mudah. Namun, harganya cenderung lebih mahal karena konstruksi yang kompleks dan permintaan pasar yang tinggi.
Menurut Bambang Eka Jaya, Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI), rumah hook biasanya dijual 20 persen lebih mahal dari rumah biasa. “Karena biayanya lebih besar, misalnya dua pagar sekeliling dan biaya-biaya lainnya,” ujarnya. Selain itu, posisinya yang strategis membuat rumah hook lebih diminati, terutama di kawasan perkotaan seperti Jakarta.
H2 — Konfirmasi & Narasi Tambahan
Bambang menjelaskan bahwa rumah hook juga memiliki potensi investasi tinggi. “Nilai jualnya bisa naik seiring waktu, terutama jika lokasinya semakin berkembang,” katanya. Ia menambahkan bahwa banyak pembeli memilih rumah hook karena fleksibilitas penggunaannya, baik sebagai tempat tinggal maupun usaha.
Sementara itu, Dian Wijaya, seorang ahli properti di Jakarta, menyampaikan bahwa kelebihan utama rumah hook adalah ruang ekstra yang bisa dimanfaatkan. “Pemilik bisa memperluas area rumah atau membuat taman di sekitar bangunan,” katanya. Namun, ia juga mengingatkan bahwa rumah hook memiliki kekurangan, seperti risiko longsor dan keamanan yang lebih rentan.
H2 — Analisis Konteks
Dalam dunia properti, harga rumah hook tidak hanya dipengaruhi oleh lokasi, tetapi juga oleh faktor-faktor seperti desain, akses, dan potensi nilai investasi. Di Jakarta, permintaan untuk rumah hook terus meningkat, terutama di kawasan yang sedang berkembang. Namun, keberadaannya tetap terbatas, sehingga membuatnya menjadi barang langka.
Selain itu, tren kerja dari rumah (WFH) membuat banyak orang mencari hunian yang fleksibel. Rumah hook, dengan dua sisi yang terbuka, cocok digunakan sebagai tempat tinggal sekaligus kantor kecil. Hal ini memperkuat daya tariknya di kalangan masyarakat modern.
H2 — Data Pendukung
Berdasarkan data dari REI, rata-rata harga rumah hook di Jakarta mencapai 15–20 persen lebih tinggi dari rumah biasa. Dalam laporan tahun 2023, jumlah rumah hook yang tersedia di kawasan perkotaan hanya sekitar 5–7 persen dari total rumah yang ada.
Selain itu, survei yang dilakukan oleh sebuah lembaga riset properti menunjukkan bahwa 68 persen pembeli rumah hook merasa puas dengan kelebihan yang mereka dapatkan, meskipun harga awalnya lebih mahal.
