Viral di media sosial, khususnya TikTok, sebuah video yang menampilkan kondisi kos-kosan dengan harga sewa Rp3 juta per bulan di wilayah Karet Kuningan, Jakarta. Video ini memicu perbincangan hangat karena ukuran kamar yang dinilai sangat sempit, bahkan seukuran kamar mandi. Isu ini menarik perhatian publik, terutama pengguna media sosial yang mencari informasi tentang kehidupan perkotaan dan biaya hidup di Jakarta.
Subjudul 1 — Kronologi Lengkap
Video yang menjadi sorotan tersebut pertama kali diunggah oleh akun @makassar_iinfo pada tahun 2022. Dalam video tersebut, tampak ruang kos-kosan yang disebut D’Light. Penghuni harus menggunakan kartu akses dan sidik jari untuk masuk, menunjukkan sistem keamanan yang ketat. Pria yang tinggal di sana mengatakan bahwa tidak semua orang bisa masuk, dan tamu dilarang masuk ke dalam kos-kosan. Meski begitu, video itu mendapat respons besar dari warganet, dengan lebih dari 500 ribu tayangan dan 25 ribu suka di Instagram.
Subjudul 2 — Mengapa Menjadi Viral?
Kejadian ini viral karena konten yang ditampilkan cukup unik dan kontras dengan harapan masyarakat akan fasilitas hunian yang layak. Banyak netizen merasa heran dengan harga sewa yang relatif mahal namun kondisi kamar yang sangat sempit. Selain itu, video ini juga mengundang diskusi tentang kesesuaian harga dan kualitas layanan di daerah perkantoran seperti Karet Kuningan. Muncul pula pertanyaan apakah ini kasus individual atau bagian dari tren penyewaan kos-kosan yang semakin ekstrem.
Subjudul 3 — Respons & Dampak
Respons dari masyarakat beragam. Sebagian mengkritik sistem penyewaan yang dinilai tidak proporsional, sementara lainnya menganggap hal ini sebagai bentuk inovasi dalam bisnis properti. Tokoh masyarakat dan pengamat properti turut berkomentar, menyatakan bahwa kebijakan penyewaan di area perkantoran sering kali tidak transparan. Di sisi lain, ada juga yang mempertanyakan apakah penghuni benar-benar puas dengan fasilitas yang diberikan meskipun harganya tinggi.
Subjudul 4 — Fakta Tambahan / Klarifikasi
Meski video viral, belum ada informasi resmi dari pemilik kos-kosan terkait alasan harga sewa yang tinggi. Namun, berdasarkan data sewa apartemen di Karet Kuningan, beberapa unit apartemen dengan fasilitas lengkap bisa mencapai harga ratusan juta per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah ini memang menjadi target utama para pebisnis dan pekerja kantoran yang ingin tinggal dekat lokasi kerja. Namun, bagi masyarakat umum, harga sewa yang terlalu tinggi tetap menjadi isu penting.
Subjudul 5 — Kesimpulan & Perkembangan Selanjutnya
Kasus ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika pasar properti di Jakarta, terutama di kawasan strategis seperti Karet Kuningan. Publik masih menantikan klarifikasi lebih lanjut dari pemilik kos-kosan dan pihak berwenang. Tidak hanya itu, masyarakat juga berharap adanya regulasi yang lebih jelas agar tidak ada lagi praktik penyewaan yang tidak adil. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Masih banyak yang ditunggu.
