Apa yang akan terjadi pada guru jika teknologi semakin maju? Apakah pendidikan manusia bisa diwakili oleh mesin? Bagaimana peran manusia dalam era AI yang mempercepat transformasi digital?
Mediahariini.com – Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, khususnya kecerdasan buatan (AI), peran guru mulai dipertanyakan. Banyak pihak khawatir bahwa AI dapat menggantikan fungsi guru dalam proses pembelajaran. Namun, berbagai pandangan muncul, menunjukkan bahwa pendidikan tetap butuh sentuhan manusia.
“Revolusi 4.0 itu katanya yang sering saya temukan adalah jobless teacher. Peran pekerjaan yang memanusiakan manusia itu akan lebih banyak, yaitu empati dan rasa,” ujar Sabda PS, Chief Education Officer Zenius Education, dalam acara jumpa pers “Berdayakan Guru di Era Digital”, seperti dilansir Kompas.com (2024).
Di sisi lain, sejumlah ahli menegaskan bahwa AI tidak akan menggantikan peran guru secara keseluruhan. Guru tetap diperlukan untuk membimbing siswa dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. “Peran guru tak akan terganti pada era Revolusi Industri 4.0,” tegas Sabda.
Penggunaan AI dalam pendidikan sudah mulai dilakukan, seperti e-learning dan platform pembelajaran online. Namun, penggunaannya harus disertai dengan bimbingan dari guru. Humas Kemenag Kota Palu menyebutkan, “Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa menemukan informasi dan pengetahuan melalui berbagai sumber digital.”
Kendati demikian, tantangan besar bagi guru adalah adaptasi terhadap teknologi. Data Kemendikbud menyebutkan, ada sekitar 3,7 juta guru di Indonesia yang bertanggung jawab atas 53 juta siswa. Tantangan ini menjadi tekanan tersendiri bagi para pendidik untuk tetap relevan di era digital.
“Pemberdayaan guru 3T (tertinggal, terisolasi, dan terbelakang) sangat penting,” kata Amanda Witdarmono, pendiri We The Teacher. “Teknologi akan sangat membantu guru untuk menyimpan energi, waktu, dan memenuhi panggilan mengajar.”
Dalam upaya memberdayakan guru, Zenius Education bekerja sama dengan We The Teacher untuk melakukan digitalisasi proses belajar mengajar. Program ini tidak hanya fokus pada penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran, tetapi juga sebagai alat bantu dalam tugas administratif.
Namun, meski teknologi bisa memudahkan, nilai-nilai kemanusiaan tetap harus dijaga. Karlisa Priandana, Plt. Direktur Bina Talenta Penelitian dan Pengembangan dari Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendikbud Ristek, menekankan bahwa AI harus menjadi alat yang memperkuat martabat manusia, bukan menggantikannya.
“Tujuh prinsip utama agar teknologi ini tetap berpihak pada nilai kemanusiaan, mulai dari penerapan sistem human-in-the-loop, perlindungan data, hingga regulasi yang inklusif dan berkeadilan,” ujarnya dalam Seminar Nasional Artificial Intelligence bertajuk “The Future Impact of Artificial Intelligence”, seperti dilansir Kompas.com (2024).
Sementara itu, Prof. Bo An dari Nanyang Technological University menjelaskan bahwa pengembangan AI harus dilakukan dengan pendekatan etis dan berkelanjutan. “Pendekatan-pendekatan modern dalam pengembangan AI, seperti penggunaan algoritma optimasi dan reinforcement learning, akan membantu menyelesaikan masalah-masalah kompleks di dunia nyata,” ujarnya.
Dari berbagai sudut pandang, terlihat bahwa pendidikan tetap membutuhkan peran manusia. Meskipun AI bisa membantu dalam beberapa aspek, seperti penyediaan konten dan evaluasi, guru tetap diperlukan untuk memberikan arahan, empati, dan pengaruh moral kepada siswa.
“Peran guru di era digital tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai mentor, fasilitator, dan inovator,” tulis Humas Kemenag Kota Palu dalam laporan mereka.
Daftar Sumber Resmi/Kutipan:
1. Sabda PS (Chief Education Officer Zenius Education, Institusi: Zenius Education) – Kompas.com – 2024
2. Humas Kemenag Kota Palu (Institusi: Kemenag Kota Palu) – 26 November 2024
3. Karlisa Priandana (Plt. Direktur Bina Talenta Penelitian dan Pengembangan, Institusi: Kemendikbud Ristek) – Kompas.com – 2024
4. Prof. Bo An (Head of Artificial Intelligence Division, Institusi: Nanyang Technological University) – Seminar Nasional Artificial Intelligence – 2024
5. Amanda Witdarmono (Pendiri We The Teacher, Institusi: We The Teacher) – Kompas.com – 2024
Bila ada kekeliruan pemberitaan, klarifikasi dan konfirmasi dapat disampaikan ke no.WA: Contact: +6285136056172 (an.Frontdesk MediaHariIni.com) atau klik link ini untuk pesan langsung https://mediahariini.com/wa


