Mengikuti Kompasianival 2025 (25/11/2025) untuk yang pertama kalinya benar-benar menyisakan kenangan mendalam, dan kenangan itu baru bisa aku tuangkan sekarang, setelah fisik dan jadwal berangsur stabil. Sebelumnya, riuh pikiran dan gelombang perasaan membuatku sulit untuk menuliskan semuanya, padahal sukacitanya luar biasa, meluap-luap di dalam dada namun sulit diuraikan dalam kata-kata.
Berawal dari kabar bahwa aku terpilih sebagai nominator di kategori “Best in Storytelling” membuatku tertawa haru, bahagia sekaligus gemetar. Karena dibandingkan para nominator lain, aku tahu diriku masih dalam tahap merangkak, baru menulis secara konsisten sejak 2023, dengan niat dan hati yang penuh cinta. Di luar semua itu, ternyata, di luar sana banyak para kompasianer dan pembaca yang menangkap “makna” dari karya-karyaku. Itu saja sudah menjadi hadiah terindah tahun ini, sebuah pengakuan bahwa tulisanku telah mampu tertambat dan menyentuh hati mereka. Keraguan yang Menyeruak
Sebelum memutuskan berangkat ke Jakarta, aku sempat ragu. Sepuluh hari sebelum hari H, undangan resmi tiba melalui email. Ini membuatku harus memilih karena ada beberapa agenda yang harus aku jalani di waktu yang bersamaan. Selain itu, aku masih ragu akankah aku sanggup melewati semua dengan kondisi kakiku yang masih belum sempurna ini. Walaupun sehari sebelumnya aku sudah check up dan dokter menyatakan kondisi tulang kakiku bagus.
Di hari yang sama aku didapuk menjadi pemazmur dalam job paduan suara manten, aku juga masih mendampingi anak didikku saat ujian Sumatif Akhir Semester (SAS) hari terakhir, juga mendampingi si bungsu yang akan berangkat ke Bali untuk live in sampai seminggu ke depan.
Namun ada kerinduan yang lebih besar, dan kuat dalam kalbuku untuk bersua, dan berbagi dengan sahabat-sahabat kompasianer. Maka dengan izin dan dukungan Ketua Yayasan, Kepala Sekolah, serta orang-orang terdekat, termasuk Suster Regina yang bersedia menerima kehadiranku di biara Ursulin Santa Maria Jakarta Pusat, aku merancang perjalanan itu dengan hati-hati mulai transportasi, akomodasi, sampai jadwal selama di Jakarta.
Siput Mengejar Mimpi
Aku merasa sangat lega saat mendapatkan tiket bus yang pool-nya dekat rumah tanpa drama, meskipun kubeli saat hari keberangkatan. Akomodasi pun sudah aman dan menerimaku dengan tangan terbuka. Istirahat pun cukup, makan sudah dijadwalkan, ini sangat membuat jiwaku sedikit tenteram sebelum menjalani petualangan sesungguhnya.
Dengan kaki yang masih membawa implan dan bergerak pelan seperti siput, aku merasakan setiap langkah sebagai perjuangan kecil. Mulai dari terminal Pulo Gebang, naik Transjakarta dari koridor ke koridor, sampai turun di halte Harmoni, kartu Flazz dari https://soeara.comsetia menyertai setiap tap masuk-keluar halte. Dari halte Harmoni ke biara aku naik ojek online dan sudah disambut dengan senyuman tulus bapak sekuriti, kak Richi dan diberikan kamar tamu yang sangat nyaman.
Meski lelah, aku berusaha menepati janji, bertemu dengan temen-teman yang benar-benar baru yang biasanya hanya bersapa mealui daring di kolom komentar blog tulisan kami. Aku sempat bingung antara mal Blok M, Blok M Hub, dan M Bloc Space. Aku muter-muter saat mencari lokasi, menembus kerumunan yang padat dibarengi aroma aneka kuliner yang berjajar di kanan dan kiri.
Dengan ponsel aku dipandu dengan setia oleh Mbak Dina bertemu di sebelah pintu keluar MRT. Kebingunganku pun sirna setelah kami dapat bertatap muka, semua capek dan keraguan pun lenyap seketika. Dengan penuh semangat, kami melangkah turun-naik tangga, menembus kerumunan manusia, Mbak Dina menuntunku pelan hingga kami tiba di gerbang Kompasianival.
Tapi ketika memasuki area Kompasianival, kelelahan dan nyeri kakiku berganti dengan sukacita yang tak terbendung ketika bertemu secara nyata dengan para kompasianer dari seluruh Nusantara, lintas usia dan beragam latar belakang.
Pertemuan Seru dengan Sahabat Kompasianer
Aku merasa bangga dan senang Ketika Mbak Ire sang pemenang Best in Storytelling menyapaku dengan ceria dan penuh persahabatan.
Sukacita ini berlipat saat bertemu dengan pak Budi Susilo, Ayah Tuah, pak Fery sang Kompasianer of the Year, mas Iqbal sang peraih Best in Fiction, mbak Ria sesama nominator Best in Storytelling, kak Billy sang jawara tahun ini, mbak Raya, mas Rully, mbak Efa, Ibu Ditta, ibu Muthiah, ibu Veronica Gultom dan mbak Ari, kak Tesalonika, pak Reinhard, pak Andrianto, mas Irfan, mbak Tutut, mbat Airani, mas Andi Pranowo, pak Ade Setiawan, pak Jujun, pak Posman, pak Merza meskipun hanya sekejap, dan masih banyak lagi.
Dalam malam awarding, ketika sambutan COO https://soeara.comyang baru Bapak Heru Margianto mengungkapkan bahwa di https://soeara.com“tidak ada tulisan yang terlalu kecil untuk berarti”, jantungku berdesir, dan aku merasa terhormat. Bahwa bahkan pengalaman sederhana sekali pun, ketika ditulis dengan jujur dan hati, bisa menjembatani seseorang menuju sebuah solusi, sebuah pengertian, sebuah doa. https://soeara.combagi saya bukan sekadar platform, ia adalah rumah, rumah dan panggung kecil di mana kita bisa saling menguatkan, dalam kesunyian maupun di keramaian.
Aku duduk di kursi sementara yang lain di bawah, hehehe yah karena keterbatasanku pasca kecelakaan membuatku seolah menjadi spesial. Aku tidak bergeming ketika nama pemenang diumumkan, meskipun aku tidak meraih “yang terbaik”. Karena masuk dalam nominasi saja sudah menjadi kebanggaan tersendiri. Aku merasakan, bahwa melalui Kompasianival dan melalui perjalanan fisik dan batin ini, aku telah menyentuh dan disentuh.
Dari lubuk hati yang terdalam aku ucapkan pada para jawara yang hebat dan menginspirasi:
Kak Billy (Best in Opinion 2025 dan Best in People Choice 2025)
Pak Fery (Kompasianer of the Year 2025),
Mbak Ire (Best in Storytelling 2025),
Pak Jandris (Best in Pelstari 2025),
Bang Raja (Best in Passion 2025),
Mas Iqbal (Best in Fiction 2025).
Pengalaman pertama di Kompasianival 2025 ini telah meninggalkan jejak mendalam dalam jiwa. Masih sulit bagiku untuk “move on”. Aku hanya bisa berdoa, semoga Tuhan, semesta, dan orang-orang baik memberi izin agar tahun depan aku bisa hadir kembali, dengan tubuh yang lebih kuat, langkah yang lebih mudah, semangat yang tak luntur, dan cerita yang lebih kaya. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya. Salam https://soeara.com! (Yy)
