Warga Aceh Tamiang Terpaksa Minum Air Keruh Akibat Banjir

jalan penghubung antar kampung di Aceh Tamiang putus akibat banjir

Warga Aceh Tamiang Terpaksa Minum Air Banjir Akibat Kekurangan Akses Air Bersih

Warga di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, kini menghadapi situasi yang sangat memprihatinkan. Mereka terpaksa minum air kotor yang berasal dari banjir karena tidak ada akses air bersih sama sekali. Fakta ini diungkapkan oleh warga kepada konten kreator Ferry Irwandi yang datang ke wilayah tersebut.

“Air bersih enggak ada, Pak. Bahkan kami minum air banjir itu,” ujar seorang warga kepada Ferry Irwandi. “Kami rebus, kadang kami campur bubuk teh supaya jangan bau kali lumpurnya,” tambahnya.

Selain itu, warga juga mengaku tidak memiliki listrik dan jaringan komunikasi selama hampir satu minggu. Kondisi di desa menjadi gelap total, sehingga aktivitas malam hari sangat terbatas. Bahkan, harga bensin di lokasi bencana ikut meroket. Warga menyebutkan bahwa 1 liter bensin dijual Rp80–100 ribu, sementara pasokan dari SPBU pun dibatasi.

“Kalau Bapak enggak percaya, tanya aja. Satu botol besar Rp80 ribu. Kadang pun enggak ada barangnya,” kata warga lainnya. Menurut penuturan warga, sebagian besar bantuan yang diterima hanya berasal dari pengendara motor yang melintas.

“Kami makan cuma bantuan dari motor lewat-lewat. 3 sampai 4 hari kami enggak makan,” ucap seorang pria yang rumahnya habis tertimbun lumpur. Di tengah situasi mencekam itu, tim relawan dari berbagai komunitas termasuk Ferry Irwandi, KitaBisa, Save The Children, dan beberapa organisasi kemanusiaan lainnya berhasil masuk ke wilayah pedalaman untuk menyalurkan air bersih, makanan siap saji, tenda, matras, obat-obatan, perlengkapan bayi, hingga lampu penerangan.

Dalam video tersebut, relawan juga sempat menyalakan lampu untuk warga yang sudah satu minggu hidup dalam kegelapan. Teriakan syukur warga pecah saat penerangan pertama kali menyala. Ferry menyebut, donasi masyarakat Indonesia yang dikumpulkan melalui kampanye kemanusiaan mencapai Rp10 miliar dalam 1 hari, yang kemudian digunakan untuk pengadaan air bersih, logistik dan peralatan penyelamatan lainnya.

Meski beberapa titik sudah mulai dapat diakses, kondisi di wilayah pedalaman Aceh Tamiang disebut masih sangat parah dan banyak desa yang belum tersentuh bantuan besar. “Ini jauh dari membaik. Sama sekali belum membaik. Orang-orang masih kelaparan dan terisolasi,” kata Ferry dalam videonya.

Warga berharap pemerintah dapat segera turun dengan sumber daya lebih besar, terutama untuk membuka akses, mengirim dukungan logistik, dan menyediakan air bersih serta listrik. “Yang kami butuh kali air, listrik, dan makanan. Bantuan belum ada apa-apa,” ujar warga.

Hingga kini, sejumlah relawan masih berusaha mencapai titik-titik terdampak yang lebih jauh menggunakan mobil double cabin dan kendaraan off-road lainnya.

Aceh Tamiang Terdampak Parah

Seperti diberitakan Serambinews pada Sabtu (6/12/2025), Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Aceh merupakan salah satu kabupaten/kota terdampak banjir dan longsor. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban jiwa di Aceh Tamiang terus bertambah. Peningkatan jumlah korban terbanyak berasal dari Kabupaten Aceh Tamiang, yang melaporkan penambahan korban jiwa setelah proses evakuasi dan pencarian dilanjutkan oleh tim SAR gabungan.

Dari data laporan Aceh Tiang, jumlah korban jiwa dilaporkan bertambah 7 jiwa, dari sebelumnya 45 jiwa, kini menjadi 57 jiwa. Selain korban meninggal, BNPB juga mencatat 151 warga Aceh masih dinyatakan hilang dan lebih dari 3.500 orang terluka akibat bencana besar yang melanda sejak akhir November 2025.

Aceh Tamiang saat ini berada dalam kondisi darurat bencana. Ribuan warga masih mengungsi, akses bantuan belum sepenuhnya pulih, dan pemerintah bersama TNI/relawan terus berupaya membuka jalur serta memulihkan fasilitas vital. Tak hanya akses jalan dan listrik yang terputus, tempat tersebut juga banyak dipenuhi sekali kayu gelondongan. Selain itu, banyak korban banjir yang belum menerima pasokan makanan maupun air bersih.

Pos terkait