CFD Sudirman Ditiadakan Minggu Depan? Cek Jadwal Penggantinya di Sini!
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa penyelenggaraan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman-MH Thamrin akan ditiadakan pada Minggu, 26 Oktober 2025. Keputusan ini diambil sehubungan dengan penyelenggaraan kegiatan Jakarta Running Festival 2025.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan bahwa peniadaan CFD sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2016 tentang pelaksanaan HBKB. “Kegiatan Jakarta Running Festival 2025 memerlukan pengaturan lalu lintas dan pengamanan yang bersifat khusus, maka untuk Minggu, 26 Oktober 2025, penyelenggaraan HBKB ditiadakan,” ujarnya.
Kronologi Lengkap
Peniadaan CFD di Jalan Sudirman-MH Thamrin terjadi setelah Pemprov DKI Jakarta menetapkan kebijakan untuk mengalihkan sejumlah jalan selama pelaksanaan Jakarta Running Festival 2025. Kebijakan ini berlaku mulai tanggal 25 hingga 26 Oktober 2025. Selain CFD, operasional bus Transjakarta juga dimodifikasi selama acara tersebut.
Sebanyak 18 jalan dialihkan selama Jakarta Running Festival 2025. Pada 25 Oktober, lima ruas jalan dialihkan mulai pukul 03.30-08.30 WIB, yaitu Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, Jalan Gerbang Pemuda, Jalan MH Thamrin (Bundaran Hotel Indonesia), dan Jalan Sisingamangaraja.
Sementara itu, pada 26 Oktober, terdapat 13 jalan yang akan dialihkan mulai pukul 03.00 WIB sampai dengan pukul 09.30 WIB, termasuk Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, Jalan Gerbang Pemuda, dan Jalan Asia Afrika dari simpang jalan Asia Afrika-Gerbang Pemuda sampai dengan simpang Jalan Asia Afrika-Jalan Pintu Satu Senayan.
Mengapa Menjadi Viral?
Keputusan Pemprov DKI Jakarta untuk meniadakan CFD di Jalan Sudirman-MH Thamrin menjadi viral karena berkaitan dengan kegiatan besar Jakarta Running Festival 2025. Masyarakat ramai membahas hal ini melalui media sosial dan forum diskusi online. Banyak netizen menyampaikan pendapat mereka tentang dampak keputusan ini terhadap rutinitas masyarakat yang biasa beraktivitas di kawasan tersebut.
Selain itu, kebijakan peniadaan CFD juga dianggap sebagai bentuk komitmen Pemprov DKI dalam mendukung kegiatan olahraga yang lebih besar dan berkelanjutan. Meski begitu, sebagian masyarakat merasa kecewa karena kehilangan waktu untuk berolahraga dan bersosialisasi di area bebas kendaraan bermotor.
Respons & Dampak
Respons masyarakat terhadap peniadaan CFD cukup beragam. Sebagian besar menyambut baik kebijakan ini karena dianggap sebagai dukungan terhadap acara besar seperti Jakarta Running Festival 2025. Namun, beberapa penggemar CFD mengeluhkan ketidaknyamanan akibat perubahan jadwal dan rute lalu lintas.
Pihak Pemprov DKI Jakarta juga memberikan imbauan kepada para pengguna jalan agar dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, serta mengutamakan keselamatan di jalan. Selain itu, Dishub DKI Jakarta juga menyiapkan personel untuk mengawasi di lapangan guna memastikan kelancaran layanan, keamanan, dan kenyamanan penumpang.
Fakta Tambahan / Klarifikasi
Selain peniadaan CFD, moda transportasi publik yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga bakal memberlakukan tarif khusus pada hari pelaksanaan Jakarta Running Festival 2025. Tarif khusus ini berlaku untuk Transjakarta, KRL Commuter Line, MRT Jakarta, LRT Jakarta, LRT Jabodebek, hingga JakLingko.
Tarif Rp80 berlaku sepanjang hari pada 26 Oktober 2025, mulai 00.00 hingga 23.59 WIB. Syafrin menjelaskan bahwa tarif ini bukan hanya simbol semangat kemerdekaan, tetapi juga ajakan untuk merayakan acara besar dengan cara yang ramah lingkungan, terjangkau, dan berorientasi publik.
Penutup – Kesimpulan & Perkembangan Selanjutnya
Pemprov DKI Jakarta meniadakan CFD di Jalan Sudirman-MH Thamrin pada 26 Oktober 2025 karena adanya Jakarta Running Festival 2025. Meski ada pro dan kontra, kebijakan ini dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan olahraga besar. Bagi masyarakat yang ingin berolahraga, disarankan untuk memperhatikan jadwal pengganti atau mencari lokasi alternatif lain. Apa yang ditunggu publik berikutnya adalah informasi lengkap mengenai jadwal CFD berikutnya dan kebijakan terkait transportasi umum.
